- Max Verstappen sukses menjadi juara dunia F1 secara beruntun pada 2021 dan 2022.
- Namun, pembalap Red Bull Racing itu tak yakin bisa mendominasi F1 seperti pernah dilakukan Lewis Hamilton.
- Verstappen menjelaskan mengapa dirinya ragu mampu dominan untuk waktu yang lama.
SKOR.id – Max Verstappen menjadi juara dunia Formula 1 (F1) untuk kali kedua secara beruntun tahun ini. Meski demikian, pembalap Red Bull Racing itu tak yakin bisa mendominasi dalam waktu yang lama.
Periode dominasi tidak jarang terjadi di F1. Lewis Hamilton dan Mercedes melakukannya selama hampir satu dekade. Mereka menunjukkan bahwa bukan mustahil bertahan di sana untuk sementara waktu.
Namun, sejumlah regulasi baru diperkenalkan dalam beberapa tahun terakhir ini untuk mengatasi hal tersebut. Misalnya, waktu pengujian bagi setiap tim diperkecil berdasarkan klasemen akhir konstruktor.
Batas biaya (budget cap) juga diberlakukan pada 2021 dengan tujuan mencegah tim-tim top yang punya sumber daya lebih, seperti Mercedes dan Red Bull Racing, menjadi satu level lebih tinggi dari yang lain.
Max Verstappen bersama Red Bull telah berada di level berbeda sepanjang F1 2022. Pembalap Belanda ini begitu dominan dengan mengantongi 15 kemenangan dan unggul lebih dari 100 poin dari para rival.
Meski demikian, Super Max meyakini dirinya akan kesulitan untuk menciptakan tingkat dominasi seperti dilakukan Hamilton pada 2014 hingga 2020, periode di mana ia enam kali juara, karena regulasi baru F1.
“Yang lain tidak bodoh. Dan tentu saja dengan aturan-aturan ini, yang sedikit lebih ketat daripada sebelumnya, semua orang makin dekat,” ujar Verstappen dilansir dari Formula 1 News.
“Semua tim kini punya gagasan soal jalan mana yang harus diambil. Jadi ya, saya memperkirakan gap yang lebih kecil tahun depan, itu bagus. Tentu saya berharap kami tetap di depan, tetapi itu tidak sejelas tahun ini.”
Kendati regulasi baru menjanjikan grid jadi lebih kompetitif di masa depan, fakta bahwa cuma Red Bull, Ferrari dan Mercedes yang bisa menang di F1 2022 menunjukkan perlu waktu untuk melihat efeknya.
Peluang Red Bull dan Verstappen untuk mendominasi Formula 1 telah terpukul bahkan sebelum musim 2023 dimulai. Pasalnya, mereka harus puas dengan waktu di terowongan angin 10 persen lebih sedikit. Ini merupakan sanksi atas pelanggaran budget cap yang mereka lakukan.
Super Max telah membuktikan bahwa dirinya mampu mempertahankan gelar dengan kualitas. Tetapi, tetap perlu Red Bull mengembangkan mobil untuk mengantisipasi kebangkitan Ferrari dan Mercedes.
Berita Formula 1 Lainnya:
Regulasi Mesin Baru, Honda Isyaratkan Kembali ke F1 pada 2026
Seluruh Tim Wajib Merogoh Kocek Lebih Dalam untuk Ikut F1 2023