- Sepak bola Thailand kembali dipimpin pria dari unsur kepolisian dan itu sama dengan Indonesia.
- Federasi Sepak Bola Thailand (FAT) dipimpin lagi oleh seorang jenderal polisi dan juga berlaku bagi PSSI.
- FAT baru saja melakukan kongres pemilihan dan ketua lama mereka kembali terpilih.
SKOR.id - Soal prestasi, sepak bola Indonesia dan Thailand memang agak berbeda, tetapi itu tak berlaku bagi federasi olahraga ini pada kedua negara.
Ya, Jenderal Polisi Somyot Poompunmuang memenangi pemilihan ketua umum FAT periode 2020 sampai 2014.
Kemenangan besar saat ia mendapatkan empat tahun masa jabatan sebagai Presiden FA Thailand (FAT), Kamis (13/2/2020).
Masa jabatan pertama Somyot dalam memimpin FAT pada 2016-2020.
Baca Juga: Pemain Asing Liga Thailand 2020, Indonesia Kalah dari Malaysia dan Laos
Somyot memenangi 51 suara dari 69 pemilih, sedangkan penantang lainnya, Pinyo Niroj, anggota parlemen asal Nakhon Sawan, hanya mendapat 17 suara. Satu surat suara tidak valid.
Baca Juga: Irfan Bachdim Datang, Sisi Bisnis PSS Sleman Meningkat
"Empat tahun pertama adalah masa yang sulit. Itu seperti kami membeli rumah tua dan merenovasinya,” kata mantan kepala polisi Thailand itu seperti dikutip Skor.id dari Asean Football.
"Kami bertekad untuk membawa sepak bola Thailand ke depan dengan jauh lebih bagus. Saya telah memilih orang yang mampu untuk bekerja dengan saya."
"Meskipun tugasnya tidak mudah, kami akan bekerja bersama. Kami membutuhkan bantuan dari semua pihak, termasuk penggemar sepak bola," tuturnya.
Baca Juga: Susunan Pemain Madura United vs Persebaya, Tuan Rumah Lebih Komplet
Somyot pada 11 Februari 2016 terpilih sebagai ketua FAT untuk masa tugas pertama. Pria yang kini berusia 65 tahun itu jadi suksesor Worawi Makudi.
Worawi Makudi adalah ketua FAT yang sempat tersandung masalah terkait dan mendapat sanki FIFA pada 2015 dan 2016.
Pascasanksi itu, Worawi dilarang ikut pemilihan ketua FAT. Somyot pun maju dan memenangi pemilihan pada 2016.
Seperti FAT, PSSI juga dipimpin jederal polisi atas nama Mochamad Iriawan alias Iwan Bule per Desember 2019.
Baca Juga: Jika Gagal di Liga Champions, City Mungkin Pecat Pep Guardiola