- Mario Wuysang merupakan pemain yang masih memiliki performa tinggi meski saat ini dirinya sudah berusia 41 tahun.
- Eks-rekan setim Mario Wuysang, Kaleb Ramot Gemilang mengatakan, sosok berjuluk Uncle Roe tersebut sangat disiplin.
- Makanan tinggi kalori dan tak sehat, seperti mie instan dan gorengan tak pernah disentuh pemain berkepala plontos tersebut.
SKOR.id - Legenda basket Indonesia, Mario Wuysang memang tidak ada duanya.
Bayangkan, pada usianya yang sudah menginjak 37 tahun pada 2016, Mario Wuysang mampu menjadi pilar penting kesuksesan CLS Knights Surabaya menjuarai Indonesian Basketball League (IBL).
Bahkan, pada musim 2017-2018, Mario Wuysang sanggup tampil apik kala CLS Knights berlaga di ASEAN Basketball League (ABL).
Pada 2018-2019, waktu CLS Knights tak lagi memperpannjang kerjasama dengannya, klub asal Cina, Zhuhai Wolf Warriors berani memberikan kontrak.
Padahal usia Mario Wuysang sudah hampir 40 tahun waktu itu.
Kedisiplinan merupakan kunci kemampuan pemain berjuluk Uncle Roe ini tampil ciamik meski sudah "berusia senja".
Hal ini dikisahkan oleh eks-rekan setimnya di CLS, Kaleb Ramot Gemilang.
Kaleb Ramot Gemilang mengatakan, Mario Wuysang sangat disiplin dalam menjaga jam tidur. Ia tak pernah tidur terlalu larut malam.
Tak hanya itu, soal makanan, Mario Wuysang juga sangat selektif. Ia sama sekali tak pernah menyantap makanan tak sehat, seperti mie instan dan gorengan.
"Padahal, yang namanya katering klub ada saja makanan yang tidak sehat. Namun dia (Mario Wuysang) sama sekali tak memakannya," kata Kaleb Ramot Gemilang.
"Sekarang elu bayangin saja, sampai umur 37-38 dia masih main sebagus itu. Pasti memang ada yang beda," ujar Kaleb Ramot Gemilang beberapa waktu lalu.
Kata Kaleb Ramot Gemilang, ini adalah hal yang patut dicontoh dari Mario Wuysang. Meski ia mengakui, benar-benar menjaga makanan adalah hal yang paling sulit untuk dilakukan.
"Kalau pemain sekarang sih belum ada kayaknya yang seperti Uncle Roe. Menurut gue emang gokil sih beliau ini," ujar Kaleb Ramot Gemilang.
Kaleb Ramot Gemilang juga turut membawa CLS menjuarai IBL 2016. Itu merupakan gelar pertama CLS sejak berdiri pada 1946.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia
Berita IBL Lainnya:
Sandy Ibrahim: Lihat Sisi Positif Lanjutan IBL Tanpa Pemain Asing
Tegas dan Disiplin Jadi Kunci Sukses Karier Kepelatihan Ocky Tamtelahitu