- Premier League merilis kampanye anti-pembajakan di Indonesia.
- Kampanye tersebut bertajuk 'Boot Out Piracy'.
- Kampanye ini merupakan upaya edukasi publik tentang risiko-risiko dari menonton konten Premier League melalui website atau perangkat streaming yang tidak resmi.
SKOR.id - Jelang digelarnya musim 2021-2022, Premier League meluncurkan kampanye 'Boot Out Piracy' untuk kedua kalinya di Indonesia.
Ini adalah kali kedua kampanye tersebut dilaksanakan di Indonesia, sejak diluncurkan pertama kalinya pada awal musim 2020/2021 tahun lalu.
Kampanye 'Boot Out Piracy' bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya menonton konten bajakan.
Kampanye ini merupakan upaya edukasi publik tentang risiko-risiko dari menonton konten Premier League melalui website atau perangkat streaming yang tidak resmi.
Perlu diketahui bahwa streaming ilegal berisiko membuat penonton malware atau ransomware berbahaya yang dapat menyebabkan risiko pencurian data dan penipuan online.
Kampanye publik ini dilaksanakan di seluruh platform digital, dengan menampilkan beberapa pemain top Premier League, seperti Marcus Rashford dari Manchester United, Mohamed Salah dari Liverpool dan Son Heung-Min dari Tottenham Hotspur.
“Kami meluncurkan kampanye 'Boot Out Piracy' di Indonesia untuk kedua kalinya tahun ini untuk terus membangun kesadaran masyarakat akan risiko dari menonton pertandingan Premier League melalui platform ilegal yang mengandung konten berbahaya," jelas Kevin Plumb, Penasihat Umum Premier League.
"Hal ini sangat penting bagi para penggemar sepak bola di Indonesia, karena hal tersebut dapat berisiko untuk keamanan diri dari serangan kejahatan online."
"Selain itu, penggemar akan mendapatkan pengalaman menonton pertandingan yang sangat tidak nyaman jika mengakses tayangan melalui situs ilegal tersebut."
“Kami bekerja sama dengan mitra broadcast serta pemegang otoritas di Indonesia dan di seluruh Asia untuk melindungi para penggemar Premier League, agar dapat menonton pertandingan kami dengan cara yang terbaik dan paling aman. Hal ini merupakan hal utama dari program anti-pembajakan kami dan salah satu tindakan hukum signifikan yang telah kami lakukan adalah memblokir situs ilegal dan menuntut penjual perangkat streaming ilegal,” lanjut Kevin.
Hasil riset menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara menonton konten bajakan – termasuk konten Premier League ilegal – dan masalah keamanan online.
Menurut temuan penelitian dari perusahaan kekayaan intelektual dan analisis data, White Bullet Solutions, 41% situs bajakan paling populer di Indonesia dimanfaatkan untuk menonton Premier League, yang dapat menimbulkan risiko menampilkan iklan berbahaya, konten penipuan, malware, konten dewasa, bahkan konten perjudian.
Kampanye ‘Boot Out Piracy’ ini hanyalah salah satu bagian dari kampanye anti pembajakan komprehensif Premier League di Asia-Pasifik.
Sejak berdirinya kantor Premier League di kawasan Asia-Pasifik lebih dari dua tahun yang lalu, Premier League telah memulai tindakan pemblokiran terhadap situs website ilegal di Singapura, Malaysia, Indonesia, Vietnam dan Thailand, serta telah bekerja sama dengan pihak berwenang setempat untuk melakukan tindak pidana terhadap operator situs dan pemasok perangkat streaming ilegal di seluruh wilayah tersebut.
Di Indonesia, kampanye ‘Boot Out Piracy’ merupakan kolaborasi antara Premier League dan mitra siaran lokal Indonesia, Mola.
Follow dan subscribe akun media sosial Skor.id di Instagram, Facebook, Twitter, YouTube, LinkedIn, TikTok, dan Helo.
Terungkap, Barcelona Masih Punya Utang Rp650 Miliar ke Lionel Messi https://t.co/uiLJP0abDZ— SKOR.id (@skorindonesia) August 11, 2021
Berita Liga Inggris lainnya