SKOR.id – Setelah pembalap Tim Scuderia Ferrari Charles Leclerc mengalami kecelakaan di Sirkuit Paul Ricard pada Grand Prix Prancis tahun lalu (24 Juli silam), Tim Oracle Red Bull Racing tidak lagi terbendung hingga akhirnya merebut gelar juara dunia F1 2022.
Dominasi tim yang berbasis di Milton Keynes, Inggris, itu berlanjut pada Kejuaraan Dunia Grand Prix Formula 1 2023, dengan menyapu bersih seluruh empat GP yang sudah digelar.
Red Bull memiliki kontinuitas performa spasial sehingga layak untuk menjadi penguasa paling terkenal dalam sejarah Formula 1. Satu fakta yang paling mengesankan, sejak GP Prancis 2022 sampai GP Azerbaijan 2023, akhir pekan lalu, Red Bull telah mengumpulkan 14 kemenangan dalam 15 Grand Prix terakhir.
Red Bull membiarkan dirinya “liburan” sejenak hanya pada akhir pekan GP Brasil di Sirkuit Interlagos pada 11-13 November 2022, ketika pembalap Mercedes-AMG Petronas F1 Team George Russell menyapu bersih sprint race dan balapan utama Minggu.
Tim-tim yang mampu memenangi 14 dari 15 balapan terakhir di Formula 1 tidaklah lebih dari jumlah jari satu tangan. Pada dasarnya, Red Bull menjadi tim keempat yang mampu menorehkan itu setelah Ferrari, McLaren, dan Mercedes.
Red Bull tentu saja berpeluang menambah catatan impresifnya itu jika kembali mendominasi akhir pekan F1 GP Miami pada 5-7 Mei 2023 di sirkuit jalan raya Miami International Autodrome, Miami Garden, Florida, Amerika Serikat.
Dengan kemenangan di Baku, Red Bull naik ke posisi keenam di klasifikasi khusus ini, mengalahkan Ferrari 1952-1953, yang mengumpulkan 13 kemenangan dari 14 antara Spa 1952 dan Bern 1953.
Red Bull kini menyamai catatan memenangi 14 dari 15 race yang dibuat Ferrari secara beruntun pada F1 2002, saat itu, usai Michael Schumacher memenangi GP Brasil, putaran ketiga, Ferrari tak terbendung hingga putaran terakhir (17) di Jepang.
Tim Kuda Jingkrak hanya tersandung di GP Monako saat David Coulthard dan Tim McLaren-Mercedes menguasai balapan di Monte Carlo.
Jika Red Bull kembali menang di Miami pada akhir pekan nanti, mereka akan menyamai torehan Ferrari (dari Monza 2003 hingga Hungaroring 2004 ) dan Mercedes (dari Monza 2014 hingga Silverstone 2015 dan dari Monte Carlo 2016 hingga Abu Dhabi 2016 ): memenangi 15 balapan dari 16 race.
Catatan yang hampir mustahil dibuat tim manapun, hingga kini masih dipegang Mercedes: memenangi 20 dari 21 balapan secara beruntun antara Suzuka 2015 hingga Singapura 2016.
Satu-satunya “lubang” adalah karena harakiri Montmelo yang sensasional antara Lewis Hamilton dan Nico Rosberg, dalam balapan yang memberi Max Verstappen kemenangan pertamanya di Formula 1, GP Spanyol.