SKOR.id – Sergio Perez meraih kemenangan pada sprint race perdana Formula 1 (F1) 2023 dalam Grand Prix Azerbaijan di Sirkuit Baku City. Pembalap Red Bull Racing itu sukses mengasapi Charles Leclerc.
Perez sekali lagi memperlihatkan kualitasnya mengendarai mobil F1 di trek jalan raya Baku, Pada Sabtu (29/4/2023), ia sukses memenangi sprint GP Azerbaijan, balapan singkat pertama musim ini.
Dalam tujuh balapan di Sirkuit Baku City, Perez lima kali meraih podium yang dua di antaranya berakhir dengan kemenangan, termasuk sprint race kali ini.
Memulai dari posisi start kedua, setelah mengakhiri sprint shootout (kualifikasi) 0,147 detik di belakang pembalap Scuderia Ferrari Charles Leclerc, Sabtu pagi waktu setempat, Sergio Perez terus menekan.
Checo, sapaan Perez, akhirnya sukses mengambil alih posisi terdepan setelah memanfaatkan DRS untuk menyalip Leclerc pada lap kedelapan. Pada akhirnya pria Meksiko itu finis di urutan pertama.
Leclerc harus puas menjadi runner up, tertinggal 4,463 detik. Sementara pemuncak klasemen sementara F1 2023 sekaligus rekan setim Checo Perez, Max Verstappen, finis ketiga.
“Saya sangat senang dengan apa yang terjadi hari ini. Saya tidak hanya mencapai tujuan saya untuk bisa menang, saya juga belajar banyak untuk balapan (Minggu),” ungkap Perez setelah sprint race.
“Saya tahu semua akan berbeda besok karena kami memulai dua jam lebih awal daripada sprint, jadi suhu tanjakan akan lebih tinggi. Dan kami akan punya lebih banyak bahan bakar di dalam tangki.”
“Namun (kemenangan) ini tetap berharga. Format akhir pekan yang baru memberi banyak tekanan pada seluruh tim dan senang kami masih menampilkan performa bagus karena sangat mudah eror di Baku.”
Lebih lanjut, Checo Perez juga membeberkan trik atau strategi yang digunakannya untuk mengalahkan Charles Leclerc. Ia mengaku berusaha menjaga jarak dengan sang rival sebelum mulai menyerang.
“Saya ingin melewati Charles sedini mungkin dengan begitu saya bisa bebas berkendara dan mengelola ban. Saya berhasil. Setelah itu saya bisa mengendalikan kecepatan,” ia menjelaskan.
“Awalnya, dia sangat cepat, saya cuma ingin dekat dengannya. Lalu tiba fase virtual safety car dan safety car. Saya tahu zona DRS dipersingkat 100 meter. Jadi saya harus membuntutinya dan waktu serangan harus ideal.”
“Leclerc berada di belakang saya untuk beberapa saat kemudian (dia) tertinggal seiring balapan berjalan. Pace kami lebih dari yang diharapkan, tapi jika saya mengemudi lebih cepat, ban mungkin hancur.”
“Jadi komprominya tepat. Kini kami akan melihat data untuk mempersiapkan balapan utama. Mengingat temperatur serta beban bahan bakal lebih tinggi, itu bakal menjadi tantangan baru.”