- Sebuah pemberitaan media lokal Malaysia menyebut adanya dugaan korupsi yang dilakukan oknum manajemen Sabah FC.
- Dalam pemberitaan tersebut, sejumlah pengurus Sabah FC diduga mengambil keuntungan dalam transfer pemain asing dan penggelembungan dana pengadaan barang.
- Manajemen Sabah FC langsung memberikan klarifikasi, dan menyiapkan langkah hukum terhadap media yang menerbitkan pemberitaan tersebut.
SKOR.id – Klub Liga Super Malaysia yang diperkuat Saddil Ramdani, Sabah FC, akhirnya angkat bicara menanggapi tuduhan korupsi dari sebuah media setempat.
Dalam pemberitaannya, portal media daring 'Borneo Today' menyebut adanya dugaan penyelewengan yang dilakukan oleh manajemen Sabah FC.
Sejumlah pengurus Persatuan Bola Sepak Sabah disebut mengambil keuntungan pribadi dari sejumlah transfer pemain asing.
“Ada sumber yang menginformasikan bahwa terjadi pelanggaran kepercayaan dalam manajemen transfer pemain impor yang terlalu sering terjadi,” tulis Borneo Today.
“Karena ada beberapa orang di manajemen Sabah FC yang menjadikan transfer pemain sebagai bisnis,” lanjutnya.
Borneo Today menyebut, oknum pengurus manajemen Sabah FC itu mengambil kesempatan untuk memasang gaji tinggi dalam transfer pemain asing.
Namun, beberapa dipotong untuk keuntungan sendiri setelah bekerja sama dengan pihak agen pemain asing tersebut.
Meskipun demikian, Borneo Today tak memberikan keterangan secara spesifik soal transfer pemain asing yang dimaksud.
“Diyakini ada tiga oknum manajemen Sabah FC yang menaikkan gaji pemain agar mendapat untuk dengan mengambil bagian dair gaji pemain,” tulis Borneo FC.
“Beberapa pemain diawari gaji hingga RM 33 ribu (sekitar Rp 113 juta) , tetapi total RM 18 ribu (setara Rp 61 juta) dipotong oleh manajemen untuk masuk ke kantong mereka sendiri.”
Selain dugaan korupsi dalam transfer pemain, Borneo Today juga menyebut adanya dugaan praktik penggelembungan dana dalam pembelian peralatan stadion.
“Pembelian LED senilai RM 300 ribu dapat meningkat menjadi RM 800 ribu saat dibeli oleh Sabah FC,” tulis Borneo Today.
“Tuntutan lain seperti pembelian alat pengukur detak jantung juga dinilai tidak masuk akal. Alat yang berharga RM 300 dapat dibeli seharga RM 130 ribu.”
Klarifikasi Sabah FC
Pada hari yang sama, manajemen Sabah FC pun langsung memberikan bantahan terkait pemberitaan Borneo Today yang berjudul “Siasat Salah laku & Pecah Amanah dalam Sabah FC” tersebut.
Dalam keterangannya tersebut, manajemen Sabah FC mengajak pihak mana pun untuk melakukan investigasi untuk mendapatkan kebenaran tentang pemberitaan Borneo Today.
Klub berjulukan The Rhinos itu menjelaskan, semua transaksi transfer pemain, termasuk pemain asing, memiliki dokumen resmi sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
Selain itu, Sabah FC juga menampik bahwa tidak ada masalah penggelembungan dana terkait pemasangan LED di Stadion Likas seperti yang diberitakan Borneo Today.
“Sabah FC hanya membayar RM 30 ribu untuk biaya logistik LED ke Kota Kinabalu dan itu adalah kontribusi dari salah satu sponsor untuk musim ini,” bunyi pernyataan resmi Sabah FC, dikutip dari Berita Harian.
“Untuk sistem Catapult, hanya RM 65 ribu yang dikeluarkan oleh klub dan dibeli langsung dari Australia tanpa melibatkan perantara (agen), tidak seperti yang tertera di portal (Borneo Today)," bunyi pernyataan klub selanjutnya.
Oleh karena itu, Sabah FC menantang pihak mana pun yang membuat pernyataan tersebut untuk maju dan menunjukkan seluruh bukti terkait dugaan tersebut.
Bahkan, Sabah FC juga akan menyiapkan langkah-langkah hukum terhadap media yang menerbitkan pemberitaan tersebut.
“Manajemen akan mengajukan laporan polisi untuk menginformasikan tentang hasutan ini,” bunyi pernyataan resmi Sabah FC.
“Jika portal ‘online yang dimaksud atau pihak mana pun menyebar fitnah tanpa dasar, Sabah FC tidak akan ragu untuk mengambil tindakan hukum," bunyi pernyataan resmi Sabah FC selanjutnya.
Hasil Persija vs Barito Putera: Ada Drama Penalti, Macan Kemayoran Gagal Menang di Tiga Laga Beruntun https://t.co/jPlgl52l01— SKOR.id (@skorindonesia) November 5, 2021
Berita Sepak Bola Nasional Lainnya:
Pascakasus Saddil Ramdani, PSSI Ingatkan soal Kecermatan Pemain Indonesia di Luar Negeri
Saddil Ramdani Kembali ke Kota Kinabalu setelah Gagal Pulang ke Indonesia