- Musim 2021-2022 bukan musim ideal bagi tiga tim papan atas, Real Madrid, Atletico Madrid, dan Barcelona.
- Tidak ada nama mereka di posisi puncak klasemen sementara Liga Spanyol
- Penampilan yang inkonsisten mebuat duo Madrid dan Barcelona kesulitan bersaing di papan atas saat ini.
SKOR.id - Tiga klub Liga Spanyol tak lagi superior seperti dulu. Padahal dalam sedekade terakhir, Real Madrid, Barcelona, dan Atletico Madrid selalu menjadi penguasa.
Namun, mereka tidak lagi menakutkan. Setelah Liga Spanyol bergulir 12 putaran, tidak ada tiga klub tersebut yang memimpin puncak klasemen sementara.
Justru Real Sociedad yang berada di urutan teratas dengan 28 poin. Mereka dikuntit Real Madrid dengan selisih satu angka di bawah.
Sementara Atletico Madrid duduk di urutan empat, namun poin mereka lebih dekat dengan zona Liga Europa dibandingkan Liga Champions.
Nasib Barcelona lebih buruk. Rapor negatif di awal musim membuat Blaugrana kini terdampar di posisi sembilan. Dengan empat kali menang dan lima kali seri, koleksi poin Barcelona lebih dekat dengan zona degradasi (6) dibandingkan dengan tim pemuncak klasemen (11).
Hilangnya dominasi tiga tim tersebut dibuktikan dengan fakta bahwa mereka banyak membuang poin musim ini. Barcelona contohnya, telah kehilangan 19 poin dari 12 pertandingan yang telah dijalani.
Angka ini lebih banyak dibandingkan jumlah kehilangan Barcelona di musim lalu, 16 poin, dengan jumlah pertandingan yang sama.
Meski lebih baik dari segi posisi di klasemen, dua tim lainnya, Atletico Madrid dan Real Madrid, juga mengalami kehilangan poin, masing-masing 13 dan sembilan sejauh ini.
Ini jelas merupakan kemunduran besar bagi Atletico Madrid, Barcelona, dan Real Madrid, apalagi jika dibandingkan dengan rekor 100 poin yang dicapai Real Madrid (2012) dan Barcelona (2013).
Saat itu, hanya 14 poin yang lepas dari genggaman Los Merengues dan Azulgrana dari 38 pertandingan yang dijalani.
Keok Lawan Tim Medioker
Jika melihat pertandingan musim ini, baik duo Madrid maupun Barcelona sama-sama mengalami kesulitan lawan tim medioker.
Real Madrid kalah dari Espanyol (posisi 11), dan imbang kontra Levante (19), Villarreal (12), dan Osasuna (7).
Atletico Madrid, sang juara bertahan, sudah satu kali menelan kekalahan, yaitu saat menghadapi Levante (19). Tim Diego Simeone ini dipaksa puas bermain imbang dengan Villarreal, Athletic Bilbao (8), Levante (19), Valencia (10), dan Real Sociead (1).
Sementara Barcelona kalah dari Atletico Madrid (4), Real Madrid(2), dan Rayo Vallecano. Tim yang kini diarsiteki Xavi Hernandez juga ditahan imbang Granada, Cadiz, Alaves, Celta Vigo, dan Athletic Bilbao.
Rapor tim di laga kandang juga menjadi salah satu sinyal kegagalan mereka melanjutkan dominasi. The Catalans dua kali seri dan satu kali kalah di Camp Nou musim ini.
Los Rojiblancos mengakumulasikan tiga hasil seri di Santiago Bernabeu, dan Si Putih, dua kali seri di kandang sendiri.
Dengan dinamika ini, proyeksi poin yang akan dicapai di akhir musim hanya 85-86 untuk pasukan Carlo Ancelotti, 72-73 untuk Atletico Madrid, dan 57 buat Barcelona.
Tiga tim raksasa itu kehilangan taring mereka bukan hanya karena penampilan tim yang menurun, tapi juga karena fakta bahwa beberapa klub kelas menengah mengalami kemajuan.
Real Sociedad untuk kedua kali beruntun memulai musim dengan menduduki posisi teratas. Mereka berpeluang meniru catatan di musim 2002-2003, saat tim menyudahi musim sebagai runner-up.
Selain itu ada juga tim seperti Rayo Vallecano yang terkena dampak posisitf kedatangan Radamel Falcao. Tim promosi ini berhasil menyegel posisi enam dengan mengantungi 20 poin.
Atau Real Betis besutan Manuel Pellegrini yang mendapat hasil cukup memuaskan musim ini dan sekarang berada di posisi lima.
Pelatih Timnas Belgia Khawatir Eden Hazard Tak Lagi Menikmati Sepak Bola https://t.co/LD4j7yxV0F— SKOR.id (@skorindonesia) November 9, 2021
Berita Liga SPanyol Lainnya
8 Aturan Ketat yang Diterapkan Xavi Hernandez di Barcelona
Barcelona Enam Tahun Lalu dan Blaugrana yang Kini di Bawah Asuhan Xavi Hernandez