- Pelatih tim PON Jawa Timur, Rudy William Keltjes, terang-terangan menyindir permainan yang diperagakan para pemain Arema FC.
- Rudy Keltjes mengingatkan pemain senior dan profesional harus bisa mengontrol diri dan tidak terbawa emosi.
- Pelatih tim PON Jawa Timur itu menegaskan tegaskan laga tersebut yang terakhir bagi timnya bermain di Malang.
SKOR.id - Pelatih kepala tim PON Jawa Timur, Rudy William Keltjes, mengakui timnya kalah pengalaman dibandingkan Arema FC dalam laga uji coba, Kamis (10/10/2020) sore yang berkesudahan 2-0 bagi Dendi Santoso dan kawan-kawan.
Namun pelatih kawakan asal kawakan asal Situbondo, Jawa Timur, tersebut terang-terangan menyebut permainan yang diperagakan para pemain Arema FC cenderung kasar dan membahayakan para pemainnya.
"Saya paham karakter sepak bola di Jawa Timur identik dengan tipikal keras tapi tidak kasar. Tapi apa yang diperagakan beberapa pemain Arema FC terutama di babak kedua cenderung kasar dan bukan keras lagi," kata Rudy Keltjes, kepada Skor.id.
"Sangat disayangkan sekali, tim selevel Arema yang bermain di Liga 1 harus bermain kasar menghadapi adik-adiknya yang rata-rata berusia 18-21 tahun di tim PON Jatim," ucap Rudy.
Rudy mengatakan, ia bisa mengerti jika Arema FC tampil ngotot dan keras. Namun pada laga tersebut tim Singo Edan sudah bermain kasar menurutnya.
Eks-pelatih Persebaya Surabaya itu juga berpesan kepada pemain Arema FC untuk menjaga emosi di atas lapangan.
"Tak masalah main keras tapi tidak kasar, tapi lihat saja mereka men-tackling keras dari belakang, dan bukan merebut bola tapi sengaja ambil kaki pemain kami. Harusnya sebagai pemain senior dan profesional mereka bisa mengontrol diri dan tidak umbar emosi," Rudy menegaskan.
Laga itu berjalan ketat, meski rata-rata berusia belia namun skuad PON Jatim mampu memaksa tim Singo Edan harus berjibaku mengadang laju mereka.
Unggul kecepatan dan tenaga, namun pengalaman berbicara lain, tim yang dipersiapkan menghadapi PON 20 Papua 2021 tersebut, harus takluk 0-2 lewat gol-gol Ridwan Tawainella (3’) dan penalti Muhammad Rafli pada menit ke-83.
Rudy tak bisa menutupi kekecewaannya pada laga ini. Bukan karena timnya kalah, namun permainan Arema FC yang membuatnya meradang.
Dia juga mengaku kapok bermain di Malang menghadapi Arema FC.
"Ada tiga pemain kami yang terjatuh dan terpaksa diganti karena tak bisa lanjutkan pertandingan. Bahkan salah saru pemain alami cedera cukup serius, untung tak samai putus otot tendon Achilles-nya. Saya bisa saja di babak kedua meminta pemain tidak perlu lanjutkan pertandingan untuk menyelamatkan pemain," kata Rudy.
"Kami kan diundang uji coba, tuan rumah sediakalah wasit yang bisa melindungi pemain dari permaian kasar. Arema FC di mata saya tim bagus dengan pemain-pemain lokal menjanjikan, tapi ya itu sayangnya mereka tidak bisa mengontrol emosi. Ini yang terakhir kami main di Malang," ucap pelatih kelahiran 12 Februari 1952 tersebut.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Arema FC Lainnya:
Arema FC Sukses Bungkam Tim PON Jatim dengan Penampilan Keras
Tahan Madura United, Tim PON Jatim Tantang Arema FC
Carlos Carvalho de Oliveira Dipastikan Arema FC Tiba di Malang Akhir Pekan Ini