- Pelatih PSKC Cimahi, Robby Darwis, menganjurkan Liga 1 dan Liga 2 2020 tidak dilanjutkan.
- Menurut Robby Darwis, waktu untuk kelanjutan kompetisi tidak cukup hingga Desember 2020.
- Sebagai gantinya, Robby Darwis meminta PSSI merancang kejuaraan sistem home tournament.
SKOR.id - Bila beberapa klub masih menghendaki kompetisi Liga 1 dan 2 2020 berjalan pasca-dicabutnya tanggap darurat, tidak demikian dengan Robby Darwis.
Pelatih PSKC Cimahi, yang beredar di Liga 2 2020, tetap pada keyakinannya, musim ini sebaiknya kompetisi ditiadakan demi kebaikan bersama.
"Waktunya sudah terlalu mepet. Tidak akan terkejar hingga Desember 2020 mendatang," kata Robby kepada Skor.id, Sabtu (16/5/2020).
Berita PSKS Lainnya: Tiga Eks-Pemain Persib Tunggu Kepastian Gaji dari Manajemen PSKC Cimahi
"Apalagi untuk Liga 1 yang jumlah timnya banyak dan jaraknya berjauhan, tidak akan selesai pada Desember 2020," Robby menambahkan.
Mengambil contoh liga-liga Eropa bisa berjalan lagi, dan menganggap Indonesia bisa melakukan hal yang sama, kata Robby, tidak masuk akal.
"Liga-liga di Eropa tinggal menyisakan beberapa pertandingan. Kompetisi liganya sudah hampir selesai," ucap legenda Persib ini.
"Federasinya tidak bingung untuk memutuskan masa depan kompetisinya. Karena kompetisinya sudah di ujung musim," ia menegaskan.
Berbeda dengan Indonesia. Kompetisinya baru seumur jagung. Untuk Liga 1 baru tiga pertandingan dan Liga 2 satu pertandingan.
"Dibatalkan atau dihentikan kompetisinya tidak masalah. Karena baru melangkah," ucap mantan bek timnas Indonesia saat juara SEA Games 1987 dan 1991 ini.
Klub yang kesulitan ekonomi, karena pandemi covid-19, juga meluluhlantakkan perekonomian nasional, karena tak bisa tertolong.
Mereka tidak terpaksa bertanding tanpa gairah, karena pelatih dan pemainnya, tidak mendapat gaji misalnya.
"Dengan ditiadakannya kompetisi, dipastikan timnya tidak degradasi. Dan bisa menata kekuatan lagi untuk musim komprtisi mendatang," Robby bertutur.
Tapi, sebagai gantinya, dia berharap turnamen tetap digelar untuk memanaskan mesin tim sehingga sepak bola Indonesia tetap berdenyut.
Berita PSKC Lainnya: Kisah Tantan bersama PSKC, Pengabdian Terakhir si Kujang Lembang
"Turnamen harus digelar sebagai pengganti kompetisi. Formatnya bisa home tournament, yang tidak butuh biaya besar," kata Robby.
"Pemain tidak bisa diam di rumah atau hanya berlatih sepanjang tahun. Mereka butuh aktivitas dan pemasukan buat dapur keluarganya," Robby memungkasi.