- Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, mendapat aplaus keras dari Aremania.
- Padahal, Arema FC takluk 1-2 dari Persib dalam laga di Stadion Kanjuruhan, Malang.
- Aremania masih mencintai Rene Alberts karena pernah antarkan Arema juara kompetisi.
SKOR.id - Pertandingan Arema FC menjamu Persib berlangsung dengan sengit dan keras di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang, Minggu (8/3/2020).
Dalam laga yang berkesudahan 1-2 untuk keunggulan Maung Bandung, julukan Persib, itu wasit Aprisman Aranda keluarkan delapan kartu kuning.
Lima kartu kuning diberikan kepada pemain Arema FC, yakni Hendro Siswanto, Oh Ik-kyun, Syaiful Indra, Feby Eka, dan Jonathan Bauman.
Adapun tiga kartu kuning lainnya untuk pemain Persib, yakni Supardi Nasir, Kim Jeffrey Kurniawan, dan Victor Igbonefo.
Ini menandakan bahwa laga tersebut berlangsung dengan keras. Apalagi, tercipta tiga sesi penalti, yang indikasikan ketatnya permainan.
Baca Juga: Hasil Arema FC vs Persib: Maung Bandung Bungkam Singo Edan
Menariknya, seusai pertandingan, sebanyak 23.781 Aremania, sebutan fan Arema FC, yang memadati Stadion Kanjuruhan, memberi aplaus ke Robert Rene Alberts.
Pelatih Persib itu mendapat sambutan hangat dari fan klub tuan rumah, meski baru saja menaklukan tim kesayangan mereka.
Gerakan tepuk tapangan membahana tersebut mengalir begitu saja tanpa ada yang mengomandi. Aplaus yang hadir dengan sendirinya.
Baca Juga: Persib vs Arema FC: Mario Gomez Tak Segan Permalukan Mantan
Pemandangan seperti ini jarang terjadi. Pasalnya, lawan yang mengalahkan Singo Edan, julukan Arema FC, adalah salah satu rival besar Aremania.
Tetapi, jika dirunut ke belakang, hal tersebut terasa wajar. Pasalnya, Robert Rene Alberts adalah mantan pelatih Arema FC pada 2009-2010.
Tak hanya jadi pelatih, Rene Alberts menjadi pelatih pertama yang berhasil persembahkan gelar juara kompetisi kasta tertinggi ke Arema.
Baca Juga: Arema vs Persib, Robert Rene Alberts Nilai Kehadiran Aremania Bukan Tekanan
Itu mengapa pelatih asal Belanda ini sangat dicintai Aremania. Meski menangani klub rival, tak serta merta rasa cinta pada sang mantan luntur.
Sekali lagi, musim ini, dalam Liga 1 2020, rivalitas sepak bola hanya terjadi 90 menit di lapangan. Sisanya kembali lagi dengan persaudaranya.