- Pengembang Valorant, Riot Games, mengaku kaget dengan kecepatan cheater membobol gim First Person Shooter (FPS) terbaru mereka tersebut.
- Pasalnya, para pemain yang menggunakan program ilegal tersebut mampu menerobos sistem keamanan Valorant hanya dalam waktu beberapa hari setelah peluncuran masa closed beta.
- Keterkejutan Riot Games tersebut diungkapkan oleh pimpinan divisi anti-cheat Valorant, Paul Chamberlain.
SKOR.id - Riot Games mengaku terkejut dengan adanya cheater pada masa closed beta Valorant.
Gim terbaru Riot Games, Valorant, memang belum secara resmi diluncurkan ke publik.
Gim First Person Shooter (FPS) terbaru itu saat ini masih dalam tahap pengujian tertutup atau closed beta.
Selama masa closed beta, pengembang Valorant akan mengambil beberapa data untuk meningkatkan kualitas gimnya sebelum resmi diluncurkan.
Salah satunya adalah data tentang bagaimana seorang cheater mampu menerobos sistem keamanan gim.
Berita lain Valorant: Riot Games Gandeng ESPN Gelar Valorant Invitational
Berita lain Valorant: Valorant Sudah Harus Berurusan dengan Cheater pada Closed Beta
Cheater adalah sebutan bagi pemain yang menggunakan cara atau program buatan ilegal untuk bisa mengalahkan lawan dalam sebuah pertandingan.
Caranya pun beragam, dalam gim FPS, cheater biasanya menggunakan aim bot, map hack, wall hack, dan yang lainnya.
Adanya cheater pada masa beta Valorant sebenarnya sudah siap diantisipasi oleh tim pengembang.
Namun, yang membuat mereka terkejut adalah cepatnya cheater mampu menerobos sistem keamanan gim terbaru tersebut.
Hal itu disampaikan oleh pimpinan divisi anti-cheat Valorant, Paul Chamberlain.
Berita lain Valorant: Pro Player Fortnite Sebut Valorant Bagus tapi Membosankan
"Estimasi kami bertemu dengan cheater adalan beberapa minggu setelah closed beta diluncurkan," ujar Chamberlain.
"Akan tetapi saya terlalu optimis dan hanya dalam beberapa hari, sistem keamanan kami jebol."
Meski begitu Chamberlain mengaku masih percaya diri dengan sistem keamanan Valorant yang disebut dengan Vanguard tersebut.
"Vanguard memiliki kemampuan untuk terus aktif bahkan ketika pemain tak memainkan Valorant," kata Chamberlain.
"Tapi saya mengakui kami lengah soal jebolnya sistem keamanan pada awal masa closed beta kali ini," tuturnya.
Dalam rilis sebelumnya, tim pengembang Valorant mengaku sudah memblokir akses para cheater untuk memainkan gim mereka.
Berita lain Valorant: Baru Masa Closed Beta, Valorant Sudah Blokir Banyak Akun