- Ricky Yacobi tampil apik bersama timnas Indonesia hingga akhirnya direkrut tim Jepang, Matsushita FC, pada 1988.
- Ricky mengatakan kariernya di Jepang tak berjalan mulus karena hanya bertahan satu tahun.
- Namun, ada banyak hal yang bisa Ricky petik di Negeri Sakura soal profesionalisme sebagai pesepak bola.
SKOR.id - Legenda sepak bola Indonesia, Ricky Yacobi, berbagi cerita tentang pengalaman dirinya bermain di Liga Jepang.
Ricky Yacobi salah satu pemain yang beruntung pernah menjalani karier di luar negeri. Ricky bergabung dengan Matsushita FC, klub Liga Jepang, pada 1988.
Kecemerlangannya bersama Arseto Solo, plus penampilan apik bersama timnas Indonesia membuat Ricky dilirik oleh tim Jepang.
"Awalnya yang saya dengar, kami dipanggil untuk tim Liga Selection. Tim ini tiap tahun diundang tampil di Kings Cup, Bangkok. Pada waktu itu kami bermain bagus dan bersaing dengan Thailand di sana," ujar Ricky Yacobi di Lapangan Aldiron, Sabtu (11/7/2020).
"Satu lagi, timnas Indonesia melawan Jepang pada Pra-Piala Dunia atau Pra-Olimpiade di Gelora Bung Karno, saya bikin gol indah pada waktu itu. Akhirnya mereka berminat mengajak saya ke sana," Ricky melanjutkan.
Namun proses kepindahan Ricky ke Jepang tak terjadi begitu saja.
Pemain asal Medan, Sumatra Utara, ini mengatakan bahwa terjadi ikatan transfer antara Arseto Solo dan Matsushita untuk menggaet dirinya.
Di Jepang, Ricky banyak menemukan hal-hal baru yang tak ia temui di Indonesia. Salah satunya soal kedisiplinan.
"Satu hal yang saya kagum dan saya salut, pemain-pemain di sana disiplinnya luar biasa. Kemudian fasilitasnya sangat luar biasa," ucap mantan pemain yang mendapat julukan "Paul Breitner dari Medan" ini.
Soal fasilitas, Ricky mengatakan bahwa dirinya mendapat pelayanan yang maksimal selama tinggal di Jepang.
Ricky mencontohkan, ketika anaknya sakit, hanya butuh lima menit sebelum tenaga medis datang membantu.
"Kalau sepak bola seperti itu, tentu semua pemain akan termotivasi untuk menjadi pemain yang terbaik bagi negaranya. Itu yang kita belum punya," Ricky menambahkan.
Sayang karier Ricky tak panjang di Jepang. Setelah empat pertandingan, lelaki 57 tahun itu mengalami cedera cukup parah.
Ricky hanya bertahan satu tahun di Negeri Sakura sebelum akhirnya kembali ke Tanah Air dan membela Arseto Solo lagi.
Ricky menutup karier di PSIS Semarang pada 1995 dan kini sibuk mengurus Sekolah Sepak Bola yang diberi nama SSB Ricky Yacobi.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Timnas Indonesia Lainnya:
Timnas Indonesia U-16 Agendakan Uji Coba dengan Korsel dan Jordania
Ini Pesan Utama Shin Tae-yong Untuk Timnas Indonesia U-16
Pelatih Timnas Indonesia U-16 Siapkan Turnamen PS4 dan Mobile Legend