- Surat Keputusan Ketum PSSI, SKEP/53/VI/2020 melanjutkan Liga 1 belum direspons Persik Kediri
- Sikap Persik Kediri bergeming, setuju Liga 1 2020 dihentikan PSSI, lalu digantikan dengan turnamen sebagai solusi terbaik.
- Persik Kediri mengingatkan kompetisi di tengah pandemi virus corona sangat berisiko.
SKOR.id - Surat keputusan (SK) Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan soal kelanjutan kompetisi Liga 1 dalam keadaan luar biasa, sepertinya bertepuk sebelah tangan.
Hal itu menyusul beberapa klub belum merespons akan ikut serta pada lanjutan kompetisi musim ini.
Salah satunya tim promosi Persik Kediri. Sikap mereka bergeming, setuju Liga 1 2020 dihentikan dan digantikan dengan turnamen sebagai solusi terbaik.
Mereka menilai, melanjutkan kompetisi musim ini di tengah pandemi Covid-19 yang tak kunjung mereda plus sangat berisiko.
“Kami berupaya menerima keputusan PSSI, tentang lanjutan kompetisi Liga 1 2020 dari SK Ketum PSSI, SKEP/53/VI/2020 dan PSSI juga memiliki pertimbangan yang cukup untuk memutuskan kompetisi berlanjut," ujar Presiden klub Persik Kediri, Abdul Hakim Bafagih.
Menurut Abdul Hakim, PSSI sebagai induk organisasi tertinggi sepak bola Tanah Air, maka klub mau tidak mau harus tunduk.
"Tetapi bagi Persik, terkait nasib kompetisi tahun ini, sikap Persik tidak pernah berubah," ujar Abdul Hakim.
"Kami setuju bahwa menghentikan Liga 1 dan menggantikan dengan turnamen adalah jalan terbaik. Ingat, kompetisi di tengah pandemi virus corona sangat berisiko."
Minggu Lalu, Alessandro Del Piero Beri ''Perhatian'' ke Penyanyi Dangdut Ucie Sucitahttps://t.co/o980FxP8pg— SKOR Indonesia (@skorindonesia) July 6, 2020
"Apalagi kondisi di Indonesia belum tampak melandai. Jangankan melandai, titik puncaknya Covid-19 saja belum selesai,” tuturnya.
Namun demikian, Abdul Hakim Bafagih menaruh respek dan menghargai keputusan PSSI dan timnya telah menerima lembaran SK SKEP/53/VI/2020 secara resmi.
Dia bahkan berpesan, agar pelaksanaan lanjutan kompetisi Liga 1 nantinya mementingkan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Abdul Hakim mengapresiasi upaya PSSI dalam merumuskan protokol tersebut.
Begitupun informasi terbaru bahwa PT Liga Indonesia Baru (LIB) akan menanggung biaya rapid test dan pencegahan Covid-19 selama kompetisi berlangsung.
"Pada masa force majeure pandemi virus corona seperti saat ini, tidak ada pihak yang diuntungkan sama sekali," ujar Abdul Hakim.
"Semua dirugikan, mulai PSSI, PT LIB, klub, sponsor, hingga suporter. Hanya saja, semua pihak perlu berusaha menyiasati untuk meminimalisir kerugian-kerugian yang dialami."
"Saya berharap kondisi pandemi Covid-19 bisa melandai dan Indonesia segera pulih. Sehingga, Liga 1 berjalan dengan baik," katanya.
Meski, Abdul Hakim sadar akan menjadi masalah semua klub akan mengalami kesulitan finansial saat kompetisi berjalan di tengah pandemi Covid-19.
Sebab, pertandingan setiap pekannya tidak dihadiri suporter di stadion.
"Seperti yang pernah kami usulkan, hak komersial klub idealnya adalah sebesar Rp1,2 sampai 1,5 miliar setiap bulan,” tutur anggota DPR RI berusia 27 tahun dari PAN itu tegas.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Persik Lainnya:
Keputusan Manajemen Persik Kediri Ditunggu Joko Susilo
Persik Kediri Ingatkan Petinggi PT LIB Agar Kedepankan Transparansi
Usulan Kiper Senior Persik Kediri Terkait Wacana Regulasi Pemain U-20