SKOR.id - Jose Mourinho menjadi salah satu pelatih sukses di dunia sepak bola, dengan berbagai pencapaian sebagai pelatih di berbagai klub Eropa.
Namun, kabar terbaru tentang dirinya justru pemecatan dari Fenerbahce, di awal bergulirnya musim 2025-2026.
Pelatih asal Portugal itu kini menganggur setelah dipecat Fenerbahce dari jabatannya.
Rekam jejak Jose Mourinho cukup menarik, berikut selengkapnya.
Jose Mourinho awalnya ingin menjadi seorang pesepak bola, tetapi ia kemudian beralih fokus menjadi pelatih. Keseriusannya ditunjukkan dengan belajar ilmu olahraga di Universitas Teknik Lisbon.
Ia sempat menangani timmuda Setubal FC pada periode 1987 hingga 1990, sebelum menjadi asistenpelatih Manuel Fernandes di CF Estrela, dan mencari bakat di Ovarense (1991-1993).
Pada tahun 1993, Jose Mourinho mendapatkan pengalaman berharga dengan bekerja sebagai penerjemah dan kemudian asisten pelatih di bawah pelatih legendaris, Sir Bobby Robson, di Sporting CP, FC Porto, dan Barcelona.
Kemampuan Jose Mourinho di dunia kepelatihan ikut terasah ketika bekerja di bawah Louis van Gaal, penerus Sir Bobby Robson di Barcelona.
Pada awal tahun 2000-an, pria kelahiran Setubal ini sempat menangani Benfica dan Leiria (periode 2000 hingga 2002).
Namun, namanya baru melejit ketika dirinya menjadi pelatih tim besar Portugal lainnya, FC Porto.

Pada musim 2002-2003, Jose Mourinho membawa FC Porto berjaya dengan meraih gelar Liga Portugal, Piala Portugal, dan trofi Piala UEFA (Liga Europa saat ini).
Kesuksesannya berlanjut di musim berikutnya, ketika ia membawa FC Porto meraih gelar di kompetisi antarklub tertinggi Eropa, Liga Champions.
Selain meraih gelar Liga Champions, Jose Mourinho juga mempersembahkan trofi Piala Super Portugal dan Liga Portugal untuk kedua kali kepada FC Porto.
Mencuri perhatian bersama FC Porto, Chelsea yang sedang membangun reputasinya mendatangkan Jose Mourinho sebagai pelatih baru.
Tangan dingin Mourinho bekerja di Chelsea, pada periode pertamanya di Chelsea, Mourinho meraih dua gelar Liga Inggris, 1 Piala FA, 2 Piala Liga Inggris, dan 1 Community Shield.
Chelsea juga menjadi tim yang disegani kala itu, bahkan Stamford Bridge menjadi benteng kokoh yang sulit ditaklukkan.
Petualangan pria berusia 62 tahun itu kemudian berlanjut ke Inter Milan, di mana dirinya mencetak sejarah lain bersama raksasa Italia tersebut.
Mourinho meraih trofi Liga Champions keduanya pada musim 2009/2010 bersama Inter Milan, sekaligus melengkapi treble winners untuk I Nerazzurri.
Real Madrid menjadi tujuan karier selanjutnya untuk Mourinho, yang ia latih pada periode 2010-2013.
Ketika menangani Real Madrid, Jose Mourinho meraih satu trofi La Liga, satu Copa del Reay, dan satu Piala Super Spanyol.
Ia juga berhasil memaksimalkan ketajaman Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan, dan menghasilkan salah satu lini serang terbaik dalam sejarah La Liga.
Lepas dari Real Madrid, Mourinho kembali ke Chelsea, pada periode keduanya yang berlangsung dari Juli 2013 hingga Desember 2015.
Meski diwarnai kontroversi, Mourinho membawa Chelsea memenangi trofi Liga Inggris 2014-2015 dan satu Piala Liga Inggris di musim yang sama.
Sempat menganggur, Mourinho kemudian menangani Manchester United pada musim 2016-2017.
Selama menangani Setan Merah, ia memperesembahkan Community Shield, Piala Liga Inggris, dan satu gelar Liga Europa pada musim 2016-2017.
Seusai dipecat Manchester United pada Desember 2018, baru pada bulan November 2019 Mourinho kembali mendapatkan klub, kali ini giliran Tottenham Hotspur.
Namun, rentetan kesuksesan Mourinho selama menangani tim akhirnya terputus setelah ia gagal mempersembahkan piala untuk Spurs.
Ia sebenarnya sempat membawa Spurs ke semifinal Piala Liga Inggris musim 2020-2021, tetapi dipecat sebelum memimpin di laga final.
Mourinho kemudian kembali ke Italia, untuk menangani AS Roma yang sudah haus trofi.
Tangan dinginnya kembali bekerja, ia berhasil mengatasi dahaga AS Roma dengan mempersembahkan trofi UEFA Conference League di musim 2021-2022.
Ia menjadi pelatih pertama yang memenangi tiga kejuaraan antarklub di Eropa.
Namun, ia hanya 3,5 tahun di AS Roma sebelum dipecat dan akhirnya menangani Fenerbahce pada musim 2024-2025.
Total selama menangani Fenerbahce, ia memimpin raksasa Turki itu dalam 62 laga.
Kegagalan Mourinho membawa Fenerbahce ke Liga Champions musim ini menjadi akhir perjalanannya bersama raksasa Turki tersebut.
Ke mana lagi langkahmu, Mou?