- Red Bull diisukan melanggar aturan batasan anggaran F1.
- Namun Christian Horner optimistis, timnya sudah memenuhi semua regulasi.
- Hanya saja, ia mengatakan budget cap adalah aturan baru sehingga akan ada saja masalah saat audit.
SKOR.id - Red Bull Racing sedang ditimpa isu yang kurang sedap. Beredar gosip di paddock, kalau tim milik perusahaan minuman berenergi Red Bull ini sudah melebihi budget cap F1 2022.
Sebagai catatan, pada F1 2022, FIA menetapkan batas pengeluaran setiap tim F1 hanya mencapai 145 juta dolar AS (sekitar Rp 2,2 triliun).
Gosipnya, ada dua tim yang melanggar ambang batas ini, yakni Red Bull Racing dan Aston Martin. Situasi tentu semakin pelik karena Red Bull merengkuh gelar juara dunia F1 2021 kategori pembalap.
Mepetnya budget cap Red Bull sendiri sudah membuat mereka tidak memakai sasis baru dengan bobot lebih ringan. Alhasil, kini Red Bull memiliki mobil paling berat di grid.
Namun, Prinsipal Red Bull Christian Horner mengaku optimistis Red Bull telah mematuhi regulasi batasan anggaran yang diperlakukan F1. Hanya saja, ia tidak mengetahuinya secara pasti.
"Saya tentu tidak mengetahuinya. Semua akun telah diserahkan pada bulan Maret. Jadi ini adalah proses yang panjang dengan FIA,"
"Melalui itu dan kami sedang dalam proses itu saat kami berbicara. Mereka mengikuti proses itu dengan benar dan saya kira minggu depan," ucap Christian Horner di sela-sela GP Singapura.
Namun, sejauh pengelihatan Christian Horner, timnya sudah mengajukan budget di bawah batas yang telah ditetapkan FIA. Meski demikian, Horner menyatakan, Red Bull akan mengikuti segala proses.
"Ini pertama kalinya terjadi. Tapi kami melanjutkan uji tuntas kami dan kami tetap diaudit,"
"Prosesnya mirip dengan bekerja dengan auditor, jadi ini sedikit dipesan lebih dulu untuk F1 dan klasrifikasi telah datang, bahkan setelah pengajuan dibuat," Horner menambahkan.
Horner sendiri mengatakan, aturan pembatasan anggaran masih dalam tahap awal, tidak mengherankan jika masalah akan muncul selama audit.
"Mai tidak mau ini adalah seperangkat aturan baru dan seperangkat peraturan yang sangat rumit,"
"Jadi, bagaimana aturan itu ditafsirkan atau diterapkan mau tidak mau akan menjadi subyektif antar tim. Saya yakin, seiring berjalannya waktu, segala sesuatu dirapikan," kata Horner.
Berita Red Bull Racing Lainnya:
Bos Red Bull Racing Menyesal Lewatkan Peluang untuk Merekrut Oscar Piastri
Penasihat Red Bull Racing Sebut Max Verstappen Berpotensi Pensiun Dini