- Berikut Skor.id sajikan rapor Persija Jakarta ketika ditangani pelatih asal Eropa sejak era Liga Indonesia.
- Tidak satu pun pelatih asal Eropa tersebut tidak ada yang berhasil mengantarkan Persija meraih juara Liga.
- Bahkan sebagian besar merasakan dicopot dari jabatannya sebelum kompetisi berakhir.
SKOR.id - Sebelum pelatih asal Jerman, Thomas Doll, setidaknya sudah ada tujuh pelatih Eropa yang menangani Persija Jakarta sejak era Liga Indonesia atau tahun 1994.
Tujuh pelatih Persija yang dimaksud yakni Albert Fafie (Belanda), Ivan Venkov Kolev (Bulgaria), Atanas Georgiev (Bulgaria), Arcan Iurie (Moldova), Sergei Dubrovin (Moldova), Julio Banuelos Saez (Spanyol), dan Angelo Alessio (Italia).
Namun sayangnya, pelatih-pelatih asal Eropa tersebut tak terlalu sukses dalam membawa Persija meraih prestasi di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Berikut Skor.id menyajikan rangkuman pencapaian tim berjuluk Macan Kemayoran di Liga Indonesia saat dilatih oleh pelatih asal Eropa.
1. Albert Fafie (Belanda)
Pelatih asal Belanda, Albert Fafie ditunjuk sebagai pelatih Persija di Liga Indonesia 1997-1998. Ia didampingi asisten pelatih Herry Kiswanto.
Namun sayang, penampilan bagus Persija di Liga 1 1997-1998 harus terhenti karena kerusuhan 1998 yang berdampak pada terhentinya kompetisi.
Menjalani 15 pertandingan, Persija meraih delapan kemenangan, tiga hasil imbang, dan empat kekalahan.
Hasil itu membawa Persija berhak menempati peringkat kedua klasemen sementara wilayah barat, di bawah Persebaya.
2. Ivan Venkov Kolev (Bulgaria)
Mantan pelatih timnas Indonesia ini tercatat dua kali menjadi pelatih Persija. Kesempatan pertama hadir pada musim 1999-2000, lalu kesempatan kedua pada musim 2019.
Di Liga Indonesia 2000, Ivan Kolev sempat memberikan harapan bagus ketika membawa Persija menjadi pemuncak klasemen wilayah barat.
Perjuangan pun dilanjutkan Ivan kolev bersama Persija hingga menembus babak semifinal.
Tapi harapan Persija untuk melaju ke partai final untuk menjaga asa juara harus dipupus karena kalah dari PSM Makassar di babak semifinal.
Lalu, pada awal musim 2019, Ivan Kolev kembali menukangi Persija di Liga 1, Kualifikasi Liga Champions Asia, Piala AFC, Piala Presiden, dan Piala Indonesia.
Dari 19 pertandingan di berbagai ajang yang dilalui bersama Ivan Kolev, Persija meraih tujuh kemenangan, empat seri, dan delapan kekalahan.
Liga 1 2019 baru berjalan tiga pekan, Ivan Kolev dicopot dari jabatannya sebagai pelatih kepala Persija.
3. Atanas Georgiev (Bulgaria)
Atanas Georgiev menjadi pelatih Bulgaria kedua yang menangani Persija, tepatnya pada musim 2003. Namun Atanas Georgiev hanya bertahan dalam lima pertandingan.
Persija menelan tiga kekalahan dan dua hasil imbang pada lima laga awal Liga Indonesia 2003. Hasil itu membuat tim Macan Kemayoran berada di juru kunci.
Setelah Atanas Georgiev dicopot, kursi pelatih Persija diserahkan kepada Hery Kiswanto. Perlahan, Persija kembali ke papan atas.
Namun Hery Kiswanto tak bisa bertahan lama karena menerima tawaran untuk menjadi asisten pelatih timnas Indonesia. Hal itu membuat manajemen Persija kembali menyerahkan kursi pelatih kepada Atanas Georgiev.
Sekali lagi ditangani Atanas Georgiev, performa Ismed Sofyan dan kolega tak bisa konsisten. Persija pun mengakhiri Liga Indonesia 2003 dengan finis di urutan ketujuh.
4. Arcan Iurie (Moldova)
Pelatih bernama lengkap Arcan Iurie Anatolievieci dipercaya menjadi pelatih kepala Persija pada musim 2005.
Musim debutnya di Liga Indonesia terbilang cukup bagus. Arcan Iurie sukses membawa Persija menembus partai final di dua kompetisi, yakni Liga Indonesia dan Piala Indonesia.
Persija di bawah asuhan Arcan Iurie tampil apik selama putaran grup Wilayah Barat. Mereka finis sebagai pemuncak klasemen Wilayah Barat berkat 15 kemenangan, empat imbang, dan tujuh kekalahan.
Di babak delapan besar, Persija juga tampil meyakinkan. Persija mampu mengalahkan PSIS dan Persebaya, serta bermain imbang melawan PSM Makassar.
Raihan itu mengantarkan Persija ke partai final menghadapi Persipura. Namun Persija kalah dengan skor 2-3 setelah melalui babak tambahan 2x15 menit.
Di final Piala Indonesia 2005, Persija kembali harus puas menjadi runner-up setelah takluk 3-4 dari Arema FC lewat drama babak tambahan waktu.
5. Sergei Dubrovin (Moldova)
Persija kembali ditangani pelatih asal Moldova lainnya yakni Sergei Dubrovin pada Liga Indonesia 2007.
Sergei Dubrovin yang telah mengenal kompetisi sepak bola Indonesia berhasil membawa Persija ke babak semifinal.
Di babak penyisihan Wilayah Barat, Persija menjadi tim kedua yang memiliki jumlah kemenangan terbanyak.
Dengan 18 kemenangan, 7 imbang, dan 9 kekalahan yang diderita sepanjang musim, menempatkan Persija finis di peringkat kedua.
Di babak 8 besar, Persija satu grup dengan persipura, Persik Kediri, dan Delta Putra Sidoarjo. Pada episode inilah kiprah Sergei Dubrovin di Liga Indonesia menjadi tercoreng.
Ia terbukti memukul asisten wasit Udin Sumarsyah dan memengaruhi pemainnya untuk tidak melanjutkan pertandingan melawan Persik Kediri.
Sergei Dubrovin pun dihukum oleh Komite Disiplin PSSI selama dua tahun tak boleh aktif di sepak bola Indonesia.
6. Julio Banuelos Saez (Spanyol)
Mantan asisten Luis Milla Aspas ini dipilih untuk menukangi Persija pada musim 2019 untuk menggantikan Ivan Kolev.
Julio Banuelos Saez masuk di pekan kelima. Pada lima laga awal, penampilan tim Macan Kemayoran di bawah asuhan Julio Banuelos Saez cukup meyakinan.
Persija tak terkalahkan di Liga 1 maupun di Piala Indonesia. Namun kemudian performa Persija terus menurun. Pada pekan ke-12 Liga 1 2019, Persija terperosok ke zona degradasi.
Manajemen Persija akhirnya memutus kerja sama dengan Julio Banuelos Saez setelah memimpin 18 pertandingan di semua ajang.
Lima kemenangan, delapan imbang, dan lima kekalahan menjadi pencapaian Persija di bawah kepemimpinan Julio Banuelos Saez.
7. Angelo Alessio (Italia)
Mantan asisten Antonio Conte ini ditunjuk sebagai pelatih Persija pada musim 2021-2022. Namun ia hanya bertahan selama 20 pertandingan.
Tujuh kemenangan, delapan hasil imbang, dan lima kekalahan menjadi pencapaian Persija di bawah asuhan Angelo Alessio.
Pelatih asal Italia itu akhirnya dicopot dari jabatannya setelah Persija bermain imbang 1-1 melawan Persela.
Waktu itu Marko Simic dan kolega hanya menempati peringkat 8 klasemen sementara Liga 1 2021-2022 dengan raihan 29 poin.
Berita Persija Lainnya:
Bursa Transfer Liga 2: Eks Pemain Persija dan Persib Resmi ke Persikab
Soal Sengketa dengan Persija, Agen Marko Simic Akhirnya Buka Suara
Bantah Pernyataan Persija, Marko Simic Bersiap Adukan Kasusnya ke FIFA