- Ole Gunnar Solskjaer bersikeras bahwa dia telah membawa Manchester United berkembang.
- Manchester United mengalami empat kekalahan dari tujuh pertandingan di semua ajang.
- Laga lawan Atalanta dan menghadapi Liverpool bisa menjadi laga krusial bagi masa depannya di Manchester United meski manajemen tetap memercainya.
SKOR.id - Pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, di ambang pemecatan setelah hasil yang diraih Tim Setan Merah belakangan ini.
Jelang menghadapi Atalanta dalam fase grup Liga Champions, Kamis (21/10/2021) dini hari WIB, pria berusia 48 tahun ini mendapatkan dirinya terancam didepak.
Namun, di tengah ramainya isu pemecatan tersebut, pelatih asal Norwegia ini dengan percaya diri menyatakan bahwa timnya telah berkembang sejak kali pertama dirinya menangani Manchester United pada Desember 2018 silam.
"Kami selalu dalam progres setiap tahunnya," kata Ole Gunnar Solskjaer, dalam konferensi pers, seperti yang diberitakan Daily Mail, Rabu (20/10/2021) atau jelang menghadapi Atalanta.
Ole kemudian mengingatkan tentang posisi Manchester United khususnya di Liga Inggris dari sisi klasemen.
"Kami berada di posisi keenam setelah setengah musim kali pertama saya di sini. Lalu kami ke posisi ketiga dan kemudian kedua," dia menambahkan.
Ole Gunnar Solskjaer mencoba menjawab semua kritik tersebut dengan posisi Manchester United di setiap musim di Liga Inggris sejak dia menangani klub asal Manchester United ini.
Ya, pada paruh musim kedua 2018-2019 ketika kali pertama Ole datang menggantikan Jose Mourinho, dia memang berhasil membawa Manchester United finis di posisi keenam klasemen akhir Liga Inggris.
Posisi tersebut kemudian "berprogres" pada musim berikutnya (2019-2020). Ketika itu, Ole Gunnar Solskjaer membawa Manchester United mengakhiri musim tersebut di peringkat ketiga klasemen akhir Liga Inggris.
Kemudian pada musim selanjutnya atau musim lalu (2020-2021), Manchester United meraih posisi yang lebih baik lagi yaitu peringkat kedua.
"Jadi, Anda dapat melihat progres tim ini, berkembang dan juga terbentuk dengan baik. Dan, musim ini, kami tetap ingin terus berkembang," dia menambahkan.
Melihat perkembangan dari sisi pencapaian posisi, Manchester United memang berada di trek yang positif. "Are making progres", demikian kalimat yang ditekankan pria yang juga mantan bintang Manchester United ini.
Meski demikian, perlawanan Ole Gunnar Solskjaer terhadap isu pemecatan dengan menampilkan pencapaian posisi timnya tampaknya tidak cukup meredam situasi tersebut.
Fans dan sejumlah kalangan melihat wajah Manchester United terkini yang mengkhawatirkan ketimbang disebut dengan "berkembang'.
Musim ini, Manchester United mengalami empat kekalahan dari tujuh pertandingan, termasuk kekalahan 2-4 dari Leicester City di Liga Inggris, pekan lalu.
Kekalahan tersebut sudah cukup menjadi pemicu besar dari isu "Ole out!". Tidak sedikit yang menilai bahwa Ole Gunnar Solskjaer dengan hasil yang diraih musim ini cukup membuat dirinya didepak.
Karena itu, meski dari manajemen Manchester United tetap percaya kepada sang pelatih, namun dua laga ke depan tetap menjadi momen krusial bagi rapornya sebagai pelatih Manchester United.
Momen itu adalah laga lawan Atalanta malam ini dan kemudian duel krusial dan penting di Liga Inggris yaitu menghadapi Liverpool.
Kekecewaan terhadap Ole Gunnar Solskjaer memang wajar terjadi. Jika melihat perjalanan Manchester United di bawah asuhannya dari persentase, terlihat apa yang dikatakan Ole tidak sesuai dengan fakta yang terjadi.
Dari rata-rata poin per pertandingan yang diraih contohnya. Pada 2018-2019 atau musim pertama sebagai pelatih, Ole membawa Manchester United rata-rata meraih 1,9 poin per laga.
Jumlah tersebut kemudian menjadi 1,74 poin per laga. Lalu tetap di angka 1,95 poin pertandingan meski ada sedikit kenaikan.
Sedangkan musim ini, angkanya menurun menjadi 1,75 poin per pertandingan.
Sedangkan dari aspek persentase kemenangan di semua ajang, Manchester United meraih 55,2 persen pada 2018-2019 dari kemungkinan 100 persen.
Lalu hanya 57,4 persen pada 2020-2021 dan kini hanya 45,5 persen dari kemungkinan 100 persen. Musim ini, rasio gol per pertandingan di semua ajang juga menurun drastis.
Cristiano Ronaldo hanya mampu rata-rata mencetak 1,7 gol per pertandingan, jauh berbeda dibandingkan dengan 2020-2021 lalu yang mencpai 2,0 gol per pertandingan.
Jadi, fakta bahwa semua itu tidak sejalan dengan "progres' yang disampaikan Ole.
Berikut Ini Rapor Manchester United di Bawah Asuhan Ole Gunnar Solskjaer
Poin per Laga di Liga inggris
2018-2019: 1,9 Poin
2019-2020: 1,74 Poin
2020-2021: 1,95 Poin
2021-2022: 1,75 Poin
Persentase Kemenangan di Semua Ajang
2018-2019: 55,2 persen
2019-2020: 54,1 persen
2020-2021: 57,4 persen
2021-2022: 45,5 persen
Gol per Laga di Semua Kompetisi
2018-2019: 1,6 Gol
2019-2020: 1,8 Gol
2020-2021: 2,0 Gol
2021-2022: 1,7 Gol
Gol Kemasukan per Laga di Semua Kompetisi
2018-2019: 1,2 Kemasukan
2019-2020: 0,8 Kemasukan
2020-2021: 1,1 Kemasukan
2021-2022: 1,3 Kemasukan
5 Pencetak Gol Terbanyak Liverpool di Liga Champions, Mo Salah Lampaui Steven Gerrard https://t.co/HyPoAn5Y0q— SKOR.id (@skorindonesia) October 20, 2021
Berita Manchester United Lainnya
VIDEO: Solskjaer Yakin Skuad Manchester United Bisa Menangkan Pertandingan
Prediksi Manchester United vs Atalanta: Usaha Berat Setan Merah Akhiri Hasil Negatif