- Rahmad Darmawan tak sependapat soal tudingan pemain asal Papua tak memiliki rasa nasionalisme.
- Bisa juga menjadi pemimpin, alasan Rahmad Darmawan memberikan ban kapten timnas Indonesia pada Boaz Solossa.
- Menurut Rahmad Darmawan, pemain asal Papua punya potensi menjadi pemimpin untuk timnas Indonesia.
SKOR.id - Momen Hari Kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia masih terasa dan Rahmad Darmawan bicara soal anggapan miring nasionalisme pemain Papua.
Bicara kemerdekaan memang tentu tak lepas dari kata nasionalisme. Dalam sepak bola hal ini juga berlaku.
Karena sejumlah hal yang belum tentu kebenarannya, nasionalisme seseorang kerap dipertanyakan.
Persipura Jayapura, khususnya pemain asal Papua, kerap menjadi sasaran kritik perihal nasionalisme.
Tak sedikit orang yang menganggap para pemain asal Papua setengah hati, indisipliner, dan semaunya saat membela timnas Indonesia.
Namun hal ini dibantah oleh mantan pelatih Persipura Jayapura Rahmad Darmawan.
Menangani Persipura pada 2005 dan langsung mempersembahkan gelar juara untuk kali pertama dalam sejarah, RD, panggilan karib Rahmad Darmawan bersuara.
RD membantah semua tudingan tersebut yang ditujukan kepada para pesepak bola asal Papua.
"Saya dengan tegas tidak sependapat. Tinggal bagaimana kami meng-handle mereka pemain-pemain asal Papua," kata RD soal nasionalisme pemain asal Papua.
"Saya pernah suatu saat berbicara empat mata dengan Boaz Solossa," RD menambahkan.
"Satu hari, saya bilang kepadanya: Boaz, suatu saat kalau saya menjadi pelatih timnas, saya kepingin menaruh ban kapten di lengan kamu. Itu terbukti dan terjadi."
Menempatkan ban kapten timnas Indonesia di lengan Boaz bukan tanpa alasan bagi RD.
Selain kualitas permainan yang dimiliki adik Ortizan Solossa, RD ingin membuktikan bahwa orang Papua juga bisa menjadi pemimpin.
"Kenapa saya memilih Boaz saat itu? Ada banyak hal yang ingin saya sampaikan kepada masyarakat Indonesia, bahwa orang Papua juga bisa kapten timnas Indonesia," kata RD.
Menurut RD, pemain asal Papua juga punya potensi untuk memimpin rekan-rekannya dari seluruh pulau, provinsi yang ada di Indonesia.
Kisah Indah Herry Kiswanto Bareng Kramayudha Tiga Berlian Jadi Nomor Tiga di Asiahttps://t.co/PDeADsycOg— SKOR Indonesia (@skorindonesia) August 18, 2020
RD melihat saat itu Boaz adalah pemain yang paling punya kualitas dari segi permainan dan memang layak juga untuk ditempatkan sebagai kapten.
"Tetapi juga memang lebih kepada saya ingin menunjukkan bahwa anak Papua juga bisa memimpin timnas Indonesia," ujar RD.
"Kita lihat Boaz saat itu main bikin gol dan artinya, dia juga punya tanggung jawab besar terhadap timnas. Itu yang saya lihat," katanya.
Menurut RD, kalau Boaz tidak punya tanggung jawab atau nasionalismenya dipertanyakan, pasti sang pemain akan main tidak sepenuh hati.
"Tetapi, ia membuktikan dengan permainan dan bagaimana mereka kerja di lapangan," RD memungkasi.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Boaz Solossa lainnya:
Edisi Spesial Persipura: Kisah Penemuan Bakat Alam Boaz Salossa di Sorong