- Valorant kini memiiki jumlah cheater yang rendah.
- Hal ini dikarenakan oleh paduan sistem deteksi berbasis hardware dan juga machine-learning Al.
- Meski sempat menuai kontroversi namun cara ini berhasil menekan angka cheater.
SKOR.id - Memberikan keadilan untuk seluruh pemain adalah salah satu tujuan para perusahaan pengembang game.
Oleh karena itu setiap perusahaan pengembang game mempunyai tim anti cheat.
Penanganannya pun berbeda-beda, seperti Riot Games yang kini mengklaim jika cheater atau pemain curang dalam game Valorant sudah munurun.
Meski sebelumnya cara mereka untuk membasmi cheater menuai kontrovesi namun hal tersebut terbukti ampuh.
Mereka menggunakan sistem kernel yang diimplementasi, membuat program anti-cheat menyala dari awal PC aktif dan beroprasi di background meski pemain tak memainkan Valorant.
Matt "K3o" Paoletti, selaku analis senior dari Riot Games menginformasikan hal ini melalui blog resmi Valorant.
Memadukan sistem deteksi berbasis hardware dan machine-learning Al membuat jumlah cheater Valorant jauh menurun.
Walaupun sudah turun dan mencapai jumlah terendah namun beberapa masih tetap menghantui.
Dengan jumlah pemain curang yang rendah maka komunitas game tersebut tak akan terganggu.
Pengalaman bermain yang dirasakan juga akan berbeda jika jumlah cheater dalam game tersebut sedikit.
Hal ini bisa dikatakan sebagai pencapaian karena masih banyak game yang mempunyai jumlah cheater hingga ratusan ribu.
5 Fakta Menarik dari Juara The International 10, Team Spirit https://t.co/RNhkUg1hhj
— SKOR.id (@skorindonesia) October 18, 2021
Berita Valorant lainnya:
FULL SENSE Menangi VCT 2021 Last Chance Qualifier Asia Pasifik