Rahasia Diego Maradona: 10 Fakta tentang El Pibe de Oro yang (Mungkin) Luput dari Sorotan

Nurul Ika Hidayati

Editor:

  • Ternyata banyak kisah hidup Diego Maradona yang jarang diketahui orang.
  • GQ Italia mencoba memberikan pemahaman lebih dalam tentang mendiang bintang sepak bola asal Argentina itu.
  • Berikut sejumlah informasi terkait "El Pibe de Oro" tersebut.

SKOR.id - Diego Armando Maradona memang telah tiada, namun memori tentang dia tidak akan lengkang dimakan oleh waktu. Abadi.

Namun, “El Pibe de Oro" - The Golden Boy - memiliki kehidupan fiksi dengan banyak episode yang dimainkannya di luar lapangan sepak bola.

Dan, beberapa hari lalu GQ Italia mencoba untuk lebih mengenalnya. Sebagai seorang pria, sekaligus sosok juara yang hebat.

Berikut beberapa fakta tentang Diego Maradona yang (mungkin) luput dari sorotan.

Keturunan Galisia

Lahir di Lanús (pinggiran Buenos Aires) pada 30 Oktober 1960, dia anak kelima dari delapan bersaudara, dan anak lelaki pertama dari Diego Maradona dan Dalma Salvadora Franco.

Keluarga mereka berasal dari provinsi Corrientes. Maradona mewarisi darah bangsa Galisia (Spanyol) dan Kroasia. Fiturnya mengingatkan pada sosok petinju Argentina, Carlos Monzon.

Diego Maradona dibesarkan di lingkungan kaum proletar Villa Fiorito.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Diego Maradona (@maradona)

Ia bermain sepak bola jalanan sampai usia 9 tahun sebelum bergabung dengan tim muda Los Cebollitas, dan usia 15 tahun sudah menembus tim Argentinos Juniors, sebuah klub divisi pertama.

Terkait masa lalunya itu, Maradona pernah berkata: "Sangat menyenangkan bisa menelusuri kembali masa lalu ketika Anda datang dari titik paling bawah dan tahu bahwa semua yang Anda telah, sedang dan akan lalui hanyalah perjuangan."

Dua Mimpi Diego saat Kecil

Sekitar usia 12 tahun, anak ajaib itu ditanya soal harapan dan ambisinya. Dan ia menjawab: "Saya punya dua mimpi: yang pertama bermain di Piala Dunia, yang kedua adalah memenangkannya". Maradona melakukan keduanya.

Kedekatan Kelas dan Hati dengan Boca

Jantung Maradona berdegup kencang untuk warna kuning dan biru Boca Juniors saat ia tiba dan bergabung dengan klub itu di usia yang sangat muda pada tahun 1981.

Cinta itu bersambut, terekspresikan lewat gairah berapi-api publik Stadion Bombonera yang legendaris, yang di dalamnya terdapat patung Diego Maradona.

Dengan jersi Boca, para pekerja, buruh B / M, pekerja laut, imigran yang baru saja tiba dari Eropa (kebanyakan orang Italia) secara historis telah diidentifikasi sebagai fan klub itu.

Boca lahir di distrik pelabuhan yang dibangun di atas rawa pantai. Karena bahasa Spanyol dari Boca adalah mulut, klub itu diartikan sebagai pintu masuk dari laut ke Buenos Aires.

Maradona hanya bertahan satu musim di Boca sebelum menyeberangi Samudra Atlantik menuju Barcelona.

Pernikahan di Aula Olahraga

Maradona menikah dengan Claudia Villafañe pada 7 November 1989 di Buenos Aires.

Undangan dikirimkan ke seribu orang di seluruh dunia.

Kedua putrinya: Dalma dan Giannina mengumumkan pernikahan ayah dan ibu, yang telah tunangan bertahun-tahun, di Basilika Santisimo Sagramento dengan upacara keagamaan.

Sekitar 200 tamu datang dari Italia, kebanyakan pesepak bola dan kalangan jurnalis.

Resepsi diselenggarakan di aula olahraga Luna Park yang jadi arena pertandingan tinju besar dan kunjungan Paus Yohanes Paulus II. Pada tahun 2007 fasilitas itu dijadikan Monumen Nasional.

Beberapa jurnalis melaporkan suasana pesta pora yang berlebihan.

Masalahnya saat itu Argentina sedang krisis ekonomi. Tapi, semua orang seakan memaklumi sikap sang bintang sepak bola tersebut.

Anak-anak Pibe

Maradona memiliki lima orang anak dari tiga wanita yang berbeda sepanjang hidupnya. 

Dalma (1987) dan Giannina (1989), lahir dari perkawinan dengan Claudia Villafañe yang dicerai Maradona pada 2004. Diego Sinagra (1986), lahir dari affair dengan Cristiana Sinagra dan baru diakui oleh sang ayah pada tahun 2007.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Diego Maradona (@maradona)

Berikutnya, Jana (1996), dari hubungan dengan Valeria Sabalaín. Si bungsu Diego Fernando (2013), lahir dari hubungan dengan Veronica Ojeda.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Diego Maradona (@maradona)

Sementara itu, Benjamin yang lahir di 2009, anak laki-laki dari pesepak bola Sergio Agüero dan Giannina, adalah satu-satunya cucu yang dimiliki Maradona.

Merenggang Nyawa

Pada Januari 2000, media memberitakan bahwa Maradona dirawat di rumah sakit di klinik Cantegrill di Punta del Este, Uruguay, karena serangan jantung.

Kondisinya awalnya tampak serius. Dia dirawat ke unit intensif. Berkat intervensi cepat dari para dokter, setelah beberapa jam dia keluar dari bahaya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Diego Maradona (@maradona)

Setelah pulih, Maradona mengenakan jersey nomor 10 Argentina, memakai sandal dan siap-siap untuk foto grup, pelukan, dan paduan suara.

Kemudian dia mengaku baru saja bermimpi: “Saya sedang mendaki puncak Aconcagua, saya kehilangan penyangga, tetapi saya tidak jatuh. Ada sesuatu yang menahan saya tetap terikat di puncaknya. Saya berayun di ruang hampa, tapi menggantung.”

Bintang di Bioskop

Biografi Maradona menarik perhatian dunia perfilman.

Emir Kusturica merayakannya dalam sebuah film dokumenter Maradona (2008) dari langkah sepak bola pertamanya dan menjelajahi dunia di luar sepak bola sang bintang.

Di film itu, Maradona berbicara soal ide-idenya, kehidupan melawan arus, hasrat politiknya.

Dia bahkan tidak menyembunykan kelemahannya (wanita, obat terlarang). Atau bahwa dia tidak akan mengabaikan masyarakat bahkan untuk olahraga.

Lain lagi Asif Kapabia. Sutradara asal Inggris itu merekam kegeniusan dan inspirasi dari sang pesepak bola dalam film dokumenter “Diego Maradona” (2019).

Pada 2007, Marco Risi menyutradarai film “Maradona - La mano de Dios” atau “Maradona, The Hand of God”, yang menelusuri perjalanan hidup Maradona, dari dari kota kumuh di masa kanak-kanak hingga panggung sepak bola yang gemerlap.

Olahraga "Hak Rakyat"

Diego Maradona tidak pernah menyembunyikan simpatinya untuk perjuangan politik kaum revolusioner kiri Amerika Latin.

Dia begitu memuja Ernesto Che Guevara, dan itu dibuktikannya dengan tato di wajahnya.

Namun, dengan Fidel Castro, Maradona membentuk ikatan yang sangat kuat.

Dia mengakui itu setelah kematian pemimpin Kuba itu, pada 2016 dalam wawancara di Zagreb ketika mengikuti final Piala Davis antara Kroasia dan Argentina.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Diego Maradona (@maradona)

“Dia (Fidel Castro) seperti ayah kedua saya. Dia membukakan pintu Kuba untuk saya ketika banyak klinik di Argentina tidak menginginkan saya. Saya memiliki persahabatan unik dengannya. Saya sangat berhutang padanya.”

Di luar itu, ketiga tokoh tersebut ternyata juga diikat oleh kecintaan terhadap olahraga.

Castro dikenal sebagai pencinta tinju dan bisbol olahraga nasional Kuba. Guevara penggemar rugby, dan ia yang melahirkan gagasan bahwa olahraga itu "hak rakyat".

Antara Salib dan "Tangan Tuhan"

Salib dan religiusitas yang mendalam juga menyertai hidup Diego Maradona, sejalan dengan pertemuan dengan para pemimpin agama dan politik di Amerika Latin.

Ekspresi Maradona yang paling terkenal, saat mencetak gol “Tangan Tuhan” ketika melawan Inggris, mengingatkan pada intervensi supernatural dalam setiap gerakannya.

Kemudian, dengan terpilihnya Jorge Mario Bergoglio – nama asli Paus Fransiskus, hubungan mereka menjadi lebih dekat.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Diego Maradona (@maradona)

“Mulai sekarang saya adalah kapten tim Francesco,” begitu kata Maradona.

April 2015, Maradona bertemu Paus Fransiskus karena dia terlibat dalam proyek "Scholas Occurentes", organisasi pendidikan internasional yang dipromosikan oleh kolega senegaranya tersebut.

“Hari ini saya bisa berkata bahwa saya adalah pendukung Francis. Dia memperlakukan saya seperti saudara dan memperlakukan semua orang dengan cara yang sama.”

Maradona Sang Pelatih

Penghujung karier Maradona mulai terungkap antara 1993 dan 1994.

Setelah Napoli, dia tiba di Sevilla dan disambut oleh Carlos Bilardo, pelatih timnas Argentina di Piala Dunia 1986 dan 1990.

Dia melakukan debut dengan jersi Sevilla pada Oktober 1992, tetapi hanya bertahan satu musim di Spanyol sebelum kembali ke Argentina.

Maradona lalu bergabung ke Newell's Old Boys, tapi baru bermain lagi pada Oktober 1993. Hanya lima pertandingan, dia memilih mundur dari sepak bola klub.

Maradona lalu mengabdikan dirinya untuk persiapan Piala Dunia di Amerika Serikat 1994 dan ia mencetak satu gol saat Argentina mengalahkan Yunani 4-0 di laga pembuka.

Tapi, kontrol anti-doping menyatakan Maradona positif efredina dan FIFA mendiskualifikasi dia dari turnamen.

Maradona berargumen bahwa substansi itu berasal dari minuman energi yang diminumnya.

Dari sana Maradona memulai perjalanan sebagai pelatih yang kelak membawanya ke bangku cadangan timnas “Albiceleste”.

Ikuti juga InstagramFacebookYouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Skor Indonesia (@skorindonesia)

Berita Bola Internasional Lainnya:

Belum Genap 7 Hari Maradona Tutup Usia, Harta Sang Dewa Jadi Rebutan Anak dan Keluarga

Nominee Ballon d'Or 2002 Lucu, Tekan Tim Lawan dengan Tebar Ketidakyakinan

Source: WikipediaGQ Italia

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Trofi PMGC 2024. (PUBG Mobile)

Esports

Detail Venue dan Tiket Grand Final PMGC 2025

Puncak kejuaraan dunia PUBG Mobile bergengsi tersebut akan berlangsung di Siam Paragon, Bangkok, Thailand.

Gangga Basudewa | 28 Nov, 14:38

Malut United vs Arema FC di pekan ke-14 Super League 2025-2026 pada 29 November 2025. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Liga 1

Prediksi dan Link Live Streaming Malut United vs Arema FC di Super League 2025-2026

Jelang lanjutan pekan ke-14, Sabtu (29/11/2025) siang, Malut United punya modal yang jauh lebih bagus ketimbang Arema FC.

Taufani Rahmanda | 28 Nov, 13:24

Cover SEA Games 2025 Thailand. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Badminton

PBSI Lakukan Penyesuaian di Skuad Bulu Tangkis SEA Games 2025, Gregoria dan Sabar/Reza Masuk

Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PBSI) mengumumkan skuad final yang akan berangkat ke SEA Games 2025 di Thailand.

Teguh Kurniawan | 28 Nov, 13:23

Direktur Persija Jakarta, Mohamad Prapanca. (Foto Persija Jakarta/Grafis Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

Liga 1

Direktur Persija Beri Sinyal Bakal Datangkan Ivar Jenner, Keputusan di Tangan Mauricio Souza

Direktor Persija Jakarta, Mohamad Prapanca, bicara soal kemungkinan Ivar Jenner merapat ke Macan Kemayoran.

Nizar Galang | 28 Nov, 12:41

Kolaborasi Frozen dan Honor of Kings. (Honor of Kings)

Esports

Honor of Kings dan Frozen Kembali Lakukan Kolaborasi

Frozen kembali bekerja sama dengan Honor of Kings untuk menghadirkan kembali pesona Winter Wonderland.

Gangga Basudewa | 28 Nov, 11:35

Rizky Ridho resmi dikontrak Persija hingga 2028.

Liga 1

Mohamad Prapanca Beberkan Klausul Kontrak Rizky Ridho, Tidak untuk Klub Lokal

Direktur Persija Jakarta, Mohamad Prapanca, hanya akan melepas Rizky Ridho jika ada tawaran dari klub luar negeri.

Nizar Galang | 28 Nov, 11:11

Cover SEA Games 2025 Thailand. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Basketball

Pelatih Timnas Basket 3x3 Indonesia Optimistis Tembus Semifinal SEA Games 2025

Timnas Basket 3x3 Indonesia sudah mengetahui calon lawan di SEA Games 2025, target pun ditetapkan.

Teguh Kurniawan | 28 Nov, 11:04

Bhayangkara FC vs Persebaya Surabaya di pekan ke-14 Super League 2025-2026 pada 28 November 2025. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Liga 1

Drama Menit Akhir, Dendy Sulistyawan Selamatkan Bhayangkara FC dari Persebaya

Hasil dan jalannya pertandingan lanjutan pekan ke-14 Super League 2025-2026 yang digelar pada Jumat (28/11/2025) sore.

Taufani Rahmanda | 28 Nov, 10:57

Direktur Persija Jakarta, Mohamad Prapanca (kiri), dan CEO Terengganu FC, Tuan Sheikh Farouk, memamerkan MoU kedua pihak di Kantor Persija Jakarta, Jakarta, pada 28 November 2025. (Foto: Nizar Galang/Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

National

Kerja Sama Persija dan Terengganu FC, Dorong Kualitas Sepak Bola Asia Tenggara

Penandatanganan nota kesepahaman Persija Jakarta dan Terengganu FC berlangsung di Jakarta, pada Jumat (28/11/2025) siang.

Nizar Galang | 28 Nov, 10:14

Timnas putri Indonesia vs Timnas putri Taiwan (Indonesia vs Taiwan) di FIFA Matchday Women's pada 29 November 2025. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Timnas Indonesia

Prediksi dan Link Live Streaming Timnas Putri Indonesia vs Taiwan di FIFA Matchday Women's

Jelang lanjutan FIFA Matchday Women's, Sabtu (29/11/2025) malam, Timnas putri Indonesia punya modal bagus melawan Taiwan.

Taufani Rahmanda | 28 Nov, 09:55

Load More Articles