- Putri Padmi memiliki makna tersendiri tentang hari lahir R.A. Kartini yang selalu diperingati pada tanggal 21 April.
- Menurutnya, perjuangan Kartini telah membuat perempuan bebas memilih jalan hidup.
- Petarung 26 tahun itu sangat terinspirasi dengan sosok pahlawan nasional perempuan kelahiran Jepara itu.
SKOR.id - Petarung putri asal Indonesia, Putri Padmi, memaknai peringatan Hari Lahir Raden Ajeng (R.A.) Kartini pada 21 April sebagai momen kebebasan perempuan untuk memilih.
Putri Padmi menyebut sosok R.A. Kartini telah menginspirasinya untuk mengejar mimpi menjadi seorang juara kickboxing nasional, hingga bisa tampil di pentas MMA dunia sekelas ONE Championship.
Menurut perempuan yang biasa disapa Ami tersebut, R.A. Kartini adalah sosok yang mampu bergerak dalam sunyi di tengah berbagai rintangan yang ada kala itu.
Baca Juga: Eko Roni Saputra Rindu Bertarung dan Berlatih bersama Klub
Pada masa di mana perempuan dianggap tak berdaya, sosok perempuan asal Jepara itu merencanakan perubahan secara sunyi yang mampu memberi dampak hingga saat ini.
“Untuk bisa berkomunikasi dengan sahabatnya di luar sana menggunakan surat, menunjukkan tekad Kartini tersampaikan sampai saat ini. Apa yang beliau lakukan dengan mengirim surat, dan tulisan-tulisan adalah tekad yang terwariskan sampai saat ini,” kata Ami.
Pada sisi lain, perempuan 26 tahun ini memahami anggapan konservatif tentang perempuan yang berlaga dalam ranah olahraga kombat masih ada dan menjamur di masyarakat.
Bahkan Putri Padmi pun kerap mengalami cibiran atas karier yang sedang diarungi, termasuk dari lingkungan terdekat.
Ami tak bisa mengontrol pikiran setiap orang. Namun, yang dapat ia lakukan adalah menunjukkan kesungguhan tentang apa yang sedang dijalani.
“Dalam mengatasi stereotip atau stigma yang ada di masyarakat, khususnya di Indonesia, kita harus melihat tekad dan kesungguhan dari niat,” kata Putri Padmi.
“Yang dilihat bukan hasil tetapi tekadnya. Orang-orang akan melihat kesungguhannya secara tulus ketika dia berusaha,” petarung divisi flyweight ONE Championship itu menuturkan.
Ami bahkan kerap berlatih ekstra dari rekan setimnya untuk membuktikan bahwa kerja keras merupakan hal yang bisa membawa pada kesuksesan, terlepas dari gender seseorang.
Lebih lanjut, Ami menyebut dirinya tidak tumbuh dalam lingkungan yang serba menerima pilihan yang diambil dan kerap menghadapi kendala sebagai seorang atlet perempuan.
Baca Juga: Makna dan Harapan Susy Susanti pada Peringatan Hari Kartini
“Ketika kami (petarung perempuan) mau tanding, mulai dibandingkan dengan ucapan ‘kamu perempuan, harusnya begini atau begitu',” ungkapnya.
“Saya tidak bisa menjanjikan kemenangan. Namun yang penting, saya tidak akan menyerah di atas ring.”
“Apa pun itu, saya tidak akan menyerah dan akan berusaha keras. Jadi saya tidak akan pernah membuat malu keluarga. Itu saja yang terus saya bilang,” ia menuturkan.
Sebagai atlet, pekerja, sekaligus juga mahasiswi yang sedang mengejar pendidikan magister di Universitas Indonesia, waktu berjalan terasa cepat bagi seorang Putri Padmi.
Terkadang, ia harus mengerjakan banyak hal dalam satu waktu, dan beraktivitas hingga larut malam.
Namun, ia tak membiarkan komentar atau anggapan negatif mengganggu fokusnya. Ada mimpi yang ingin ia raih. Yang ia tahu, perlu tekad serta kegigihan untuk mewujudkannya.
Baca Juga: Pemain Satya Wacana Ini Sebut Bellaetrix Manuputty Kartini Masa Kini
“Sering ada pertanyaan kenapa saya pulang malam, tetapi saya tidak menghiraukan yang seperti itu,” tegasnya.
“Kalau menghiraukan hal sepele seperti itu, berarti tekadnya itu tidak ada apa-apanya,” tegasnya.