- Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, tanggapi kritik dari FIFPro soal gaji pemain di Indonesia.
- Mochamad Iriawan ingin semua pihak termasuk FIFPro agar menghentikan perdebatan mengenai gaji pemain.
- Mochamad Iriawan berharap FIFPro dan seluruh insan sepak bola Indonesia berangkulan agar wabah virus corona (Covid-19) cepat hilang.
SKOR.id - Belum lama ini, Federasi Asosiasi Pesepak Bola Profesional Internasional (FIFPro) melalui Direktur Legal, Roy Vermeer, mengkritik PSSI soal kebijakan gaji pemain.
Saat ini kompetisi tengah dihentikan karena adanya wabah virus corona (Covid-19) yang melanda dunia, termasuk Indonesia.
Ketika tak ada kompetisi, PSSI mengambil kebijakan untuk para klub Liga 1 dan Liga 2 diperbolehkan menggaji pemain sebesar 25 persen dari nilai kontrak.
Berita PSSI Lainnya: Soal Pemotongan Gaji, FIFPro Sebut PSSI Tak Peduli Nasib Pemain
Namun, keputusan tersebut diambil tanpa melibatkan Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) selaku organisasi yang menaungi para pemain profesional di Tanah Air. APPI juga merupakan anggota FIFPro.
Dalam pernyataannya, Vermeer menilai PSSI telah mengintervensi hubungan kerja antara pemain dan klub.
Pernyataan Vermeer itu direspons Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan. Iriawan ingin semua pihak yang terlibat untuk menghentikan perdebatan mengenai masalah ini.
"Hentikan berdebat tentang untung, rugi, dan bunyi kontrak. Tidak ada guna memperdebatkan situasi bencana yang justru malah terkesan tidak berempati dengan kesulitan yang sama-sama dihadapi oleh bangsa," kata Mochamad Iriawan, seperti dikutip Antara.
"Faktanya, saat ini kompetisi sedang mati suri. Jangan ada pihak yang malah mengompori," mantan Sekretaris Lemhannas itu menambahkan.
Lebih dari itu, Iriawan berharap di tengah pandemi virus corona ini seluruh insan sepak bola bersatu untuk bisa melewati musibah tersebut.
"Saya berharap semua pihak bisa saling berangkulan erat untuk bersama-sama bangkit dan bertahan hidup melewati bencana ini, baik itu klub, pemain, pelatih, dan semua insan bola yang saling mengikat kontrak," Mochamad Iriawan menuturkan.
Berita PSSI Lainnya: PSSI Bertemu Menpora untuk Persiapan Piala Dunia U-20 2021 dan Bicara Kelanjutan Liga
Untuk diketahui, tidak semua klub mengikuti kebijakan PSSI menggaji pemain mereka dengan 25 persen dari nilai kontrak saat tak ada kompetisi.
Salah satunya Persita Tangerang yang mengambil kebijakan dengan memotong gaji hingga 90 persen. Atau pemain hanya mendapatkan gaji 10 persen dari nilai kontraknya.