SKOR.id - Saat ini, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) tengah berusaha untuk meningkatkan kualitas kompetisi Liga 1.
PSSI dan PT LIB juga telah merencanakan satu hal penting yang akan dilakukan pada kompetisi musim depan, Liga 1 2024-2025.
Dalam sesi konferensi pers Liga 1 2023-2024, yang digelar di Studio SCTV, Senayan, Kamis (15/6/2023), Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengungkapkan hal baru.
Hal baru itu akan ditetapkan pada kompetisi kasta teratas Liga Indonesia mulai musim depan.
"Salah satunya terobosan yang direncanakan untuk musim depan, hasil diskusi (bersama PT LIB), akan ada penetapan standar gaji atau standar pengeluaran klub," kata Erick Thohir.
"Ini untuk menyamakan supaya klub bisa berkompetisi dengan baik. Kami tak mau klub jor-joran yang akhirnya membangkrutkan mereka," tuturnya menambahkan.
Terlihat pada musim ini, PSSI dan PT LIB banyak melakukan berbagai terobosan penyelenggaran Liga 1 2023-2024 yang akan mulai bergulir pada 1 Juli tahun ini.
Nantinya di Liga 1 2023-2024 akan menggunakan video assistant referee (VAR) pada putaran kedua, tepatnya mulai Februari 2024.
Selain itu, mereka juga melakukan standarisasi stadion dengan meningkatkan keterangan lampu dan juga dilengkapi dengan LED Permiter Board (E-Board).
Tak hanya itu, PSSI juga melakukan kerja sama dengan JFA (Federasi Sepak Bola Jepang), salah satunya untuk meningkatkan kualitas wasit dalam memimpin laga di Liga 1 nanti.
Adapun saat ini, PT LIB sudah menggelar pelatihan sekaligus penyegaran wasit yang dipandu secara langsung oleh instruktur wasit dari JFA.
Lalu untuk terobosan lainnya, terkait regulasi pemain asing. Kini, ada tambahan kuota pemain asing menjadi lima plus satu. Lima pemain negara mana saja dan satu dari ASEAN.
"Saya tak mau karena yang namanya bangun pondasi itu harus ada keberlanjutan," ujar Erick Thohir.
"Itulah kenapa pada musim ini, kami perbaiki kualitas liga dulu dengan adanya VAR, LED, kepelatihan wasit, serta meningkatkan jumlah pemain asing."
"Kalau musim ini berjalan baik, baru ke kita ke jenjang yang lebih tinggi lagi," ucap pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu.