- Manajer Persita, Nyoman Suryanthara, menilai PSSI dan LIB harus berbicara dengan FIFA atau AFC terkait penundaan Liga 1.
- Sebab, masalah Virus Corona sudah menjadi bencana internasional, bukan hanya Indonesia saja.
- Manajer Persita tak ingin kejadian pembekuan pada 2015 kembali terulang.
SKOR.id - Demi menemukan jalan terbaik untuk lanjutan gelaran Liga 1 2020, Manajer Persita Tangerang I Nyoman Suryanthara punya solusi tersendiri.
PSSI selaku federasi sepak bola Indonesia dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi diminta dapat berdiskusi dengan FIFA atau AFC.
"Saya berharap PSSI dan LIB bisa bicara dengan FIFA ataupun AFC perihal kompetisi Liga 1 yang mau dibawa ke mana dan seperti apa nantinya," ucap Nyoman.
Baca Juga: Marc Marquez Angkat Bicara Soal Peluang Samai Rekor The Doctor
FIFA sebagai induk sepak bola di dunia tentunya punya sikap yang bijak terkait keputusan liga di tengah kondisi ancaman wabah Virus Corona.
Sementara AFC lebih khusus mengenai sepak bola di Asia yang mana Indonesia berada di dalamnya.
"Sekarang ini kan Corona sudah menjadi bencana di internasional, bukan hanya nasional. Memang sih belum ada kasus terutama di Asia liga diselesaikan karena ini," katanya lagi.
Harapan agar PSSI dan LIB bisa berdiskusi dengan FIFA atau AFC muncul karena Persita tidak ingin kejadian kelam sepak bola Indonesia pada 2015 kembali terulang.
Kala itu kompetisi dibekukan oleh FIFA lantaran dianggap ada intervensi pemerintah terkait penyelenggaraan sepak bola di Tanah Air.
Baca Juga: Dimintai Saran untuk Liga 1, Persita Diskusi dengan Pemkot dan Polri
"Kami (klub) tidak mau terjadi pemberhentian yang tidak jelas. Terjadi kejadian seperti 2015, liga disetop tanpa melihat dampak buruknya," ujar Nyoman.
Sejauh ini di tengah wabah Virus Corona yang menghambat sepak bola Indonesia, Liga 1 dihentikan setelah berdiskusi dengan pemerintah.