- PSSI menggelar sarasehan bersama perwakilan Asprov pada Minggu (19/3/2023) di Jakarta.
- Pada kesempatan ini, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, membahas permasalahan sepak bola di level grassroot.
- Pembinaan usia dini menjadi prioritas, harus dimulai sejak 9 tahun.
SKOR.id - Pengembangan sepak bola level grassroot dan pembinaan usia dini menjadi sorotan dalam sarasehan PSSI dengan perwakilan Asosiasi Provinsi (Asprov).
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Minggu (19/3/2023) pagi di Hotel Le Meridien, Jakarta.
Ini merupakan sarasehan kedua yang dilakukan PSSI, setelah awal Maret lalu bertemu dengan klub-klub Liga 1 dan Liga 2.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang hadir didampingi para petinggi lainnya, mengatakan bahwa dia ingin mendengar permasalahan sepak bola di level provinsi.
"Kami sudah diskusi dengan para Asprov PSSI, banyak masukan-masukan dari mereka yang bisa menjadi solusi. Jangan cuma bicara masalah yang bisa memecah-belah, tapi kita harus mencari solusi bersama dan harus konkret. Sebab, kita punya mimpi, 2045 akan menjadi masa keemasan sepak bola Indonesia," kata Erick Thohir kepada awak media.
"Paling tidak, kita bisa masuk 50 besar sepak bola dunia. Tidak mudah, tapi kita harus berani. Oleh karena itu, tadi ditegaskan bahwa pembinaan usia dini itu mesti dimulai sejak 9 tahun, bukan 12," dia menambahkan.
PSSI menjabarkan Visi 2045 ini dalam empat fase, yakni pemulihan (2023), pengembangan (2024-2028), performa (2028-2034), serta keemasan (2034-2045).
Khusus pembinaan usia dini, PSSI menawarkan beberapa program kepada Asprov, termasuk penyelenggaraan Piala Soeratin U-14 dan U-17, kompetisi grassroot putra-putri (U-9 sampai U-12), juga Piala Pertiwi U-14 dan senior untuk sepak bola putri.
PSSI juga mengimbau para Asprov untuk melakukan update registrasi buat pemain, pelatih, dan wasit, serta merapikan sistem organisasi (badan yudisial, komite audit, kepatuhan) dan administrasi keanggotaan mereka.
Buat para pelatih, disarankan mengikuti kursus kepelatihan, minimal dua kategori (PSSI D dan AFC/PSSI C). Sementara, wasit juga harus kursus wasit, paling tidak dua kategori (PSSI C3 dan C2).
Selain itu, hal-hal umum yang perlu dilakukan untuk memajukan sepak bola Indonesia juga dibahas, seperti pengembangan wasit, melawan praktek manipulasi pertandingan, kontrak pemain, hingga lingkungan yang aman buat suporter.
Erick Thohir berharap, semua rekomendasi ini bisa didiskusikan bersama antara PSSI dan Asprov dan menemukan solusi terbaik.
"Program-program sudah disampaikan, sekarang tinggal bagaimana menjahitnya. Kami sudah punya deadline-nya," kata sang Ketum.