- PSSI menilai Jakarta International Stadium (JIS) lebih layak berada di kota-kota besar Eropa ketimbang di Indonesia.
- Menurut Sekjen PSSI, Yunus Nusi, JIS terlalu berorientasi ke Eropa sehingga kurang sesuai dengan karakter suporter Indonesia.
- Hal tersebut yang menjadi salah satu pertimbangan PSSI menilai JIS tak bisa dipakai untuk menggelar FIFA Matchday September 2022.
SKOR.id - Batalnya timnas Indonesia menjalani FIFA Matchday melawan Curacao di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta, menjadi perbincangan banyak pihak.
PSSI menilai JIS yang dikenal sangat besar dan mewah belum memenuhi kelayakan untuk menggelar pertandingan berlabel FIFA di Indonesia.
Padahal, PSSI juga mengetahui bahwa proses pembangunan JIS didampingi oleh Assessor FIFA.
Tak hanya itu, JIS juga dirancang oleh konsultan perencana internasional yang berpengalaman membangun stadion di Liga Inggris maupun Piala Dunia 2022 di Qatar.
Namun menurut PSSI, pembangunan JIS terlalu berkiblat pada Eropa sehingga melupakan aspek-aspek keindonesiaan.
Aspek yang dimaksud yakni terkait dengan karakter suporter di Tanah Air yang lebih suka mengendarai kendaraan pribadi ketimbang naik kendaraan umum.
Lalu tentang ketertiban suporter. Menurut Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, JIS yang hanya memiliki satu akses utama cukup berisiko terjadi penumpukan orang.
Ia menjelaskan, di Indonesia sangat berbeda dengan penonton di Eropa. Sebab suporter suka berdesakan berebut masuk atau keluar stadion sehingga bisa menimbulkan masalah.
Yunus Nusi juga menegaskan di acara Rakernas KONI Pusat, Senin (12/9/2022), bahwa selama proses pembangunan JIS, pihaknya tidak pernah diajak berkomunikasi.
"Setahu saya dengan PSSI tidak pernah. Saya 2016 sudah di PSSI, 2017 Exco (Komite Ekskutif). Mungkin dengan pihak lain," kata Yunus Nusi.
"Tetapi kita juga mengetahui bahwa disupervisor oleh FIFA, hanya saja kita tidak tahu persis. Namun, bagi kami itu sudah benar, akan lebih benar lagi ketika JIS itu berada di tengah-tengah Kota Madrid, London, Milan, itu sangat representatif untuk sebuah stadion."
"Karena kan beda infrastruktur dan stadion sekelas JIS itu sangat cocok berada di tengah-tengah kota Madrid, Milan. Aksesnya di Madrid (bagus), kita tahu bersama, tempat parkirnya di luar juga bagus, di Eropa khususnya."
"Tidak salah untuk FIFA membangun stadion sekelas itu, tetapi FIFA tahu enggak di sekitarnya ada kereta api, pemukiman padat penduduk, jalan sempit, dan tidak ada kantong-kantng parkirnya."
"Itu yang bagi kami untuk saat ini belum sesuai dengan karakter suporter Indonesia. Kita tahu bersama bahwa karakter suporter kita kan beda dengan di Eropa seperti apa yang ada di pikiran FIFA sebagai konsultan.
"Suporter kita kan desak-desakan, tidak seperti yang ada di Eropa yang antri dan disiplin," ia menjelaskan.
Baca Juga Berita JIS Lainnya:
Penjelasan PSSI soal Laga FIFA Matchday Timnas Indonesia Batal Digelar di JIS
Rubuhnya Barrier Tribune JIS, Jakpro Buka Suara soal Evaluasi Mereka
Persija vs Chonburi FC Imbang, Diwarnai Pagar Tribune JIS Ambrol