- Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) telah menghentikan program naturalisasi mereka.
- Meski program itu dihentikan, Malaysia diminta tetap serius memantau pesepak bola asing hibrida.
- Pemain asing hibrida adalah pesepak bola di luar Negeri Jiran yang punya darah keturunan Malaysia.
SKOR.id - Menemukan pemain asing dengan status hibrida yang memiliki darah atau ikatan dengan negara tidak mudah dan Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) harus pintar.
Ya, FAM harus pandai memikirkan cara terbaik untuk membujuk kandidat dari pesepak bola asing hibrida mau gabung Malaysia.
Selain soal kualitas yang perlu diprioritaskan, pemain asing hibrida mungkin juga akan kesulitan meninggalkan negara asal meski juga memiliki ikatan darah dengan Malaysia.
Menurut agen lokal Malaysia, Effendi Jagan Abdullah, sebenarnya banyak pemain Malaysia, terutama di Inggris yang berstatus pesepak bola hibrida.
Namun, tidak semuanya ingin hijrah ke Malaysia ketika mereka bermimpi bermain di level atas kompetisi Eropa.
Lebih lanjut Managing Director Action Football Asia (M) Sdn Bhd menjelaskan, jika ada pemain yang siap menerima tantangan Malaysia, soal kualitas juga harus ditekankan.
Sebab, FAM wajib memastikan skuad Harimau Malaya mendapat manfaat dari kehadiran pemain hibrida ini.
"Sulit mencarinya, mungkin ada, tetapi standarnya hanya oke saja atau tak terlalu lebih baik dari pemain lokal," ujar Effendi.
"Kalau bisa, kita harus menginginkan seseorang dengan level tinggi seperti Dion Cools, Brendan Gan, dan pemain hibrida lainnya yang sudah gabung Malaysia," ujarnya.
"Kami pasti ingin melakukan hal yang benar, jadi pemain yang levelnya sama dengan pemain lokal, rasanya lebih baik memberikan kesempatan kepada anak-anak lokal saja."
Menurut Effendi, masalah lain adalah apakah pemain hibrida itu ingin bermain di Malaysia atau tidak.
"Meskipun mungkin ayahnya atau ibu dari pemain itu dari Malaysia, mungkin saja pemain itu menginginkan memakai jersi tim nasional negara lain," ucap Effendi.
"Setahu saya, di divisi bawah Liga Inggris juga banyak pemain hibrida Malaysia. Jadi, FAM harus bekerja lebih keras jika ingin mendatangkan mereka," katanya kepada Arena Metro.
Berdasarkan ulasan, di antara pemain yang bisa diintai FAM adalah pesepak bola hibrida Malaysia-Inggris, Declan Lambert dan kembarannya, Ryan Lambert.
Pemain berusia 21 tahun itu diketahui sedang bermain di Eropa untuk klub divisi dua Liga Belanda, FC Den Bosch.
Pesepak bola hibrida lain yang dipandang potensial adalah putra mantan pemain impor Sarawak FA, Billy Bone, yakni Samuel Bone yang saat ini bermain di Liga Irlandia, St Patrick Athletic.
Lahir di Kuching, Sarawak, Samuel adalah mantan pemain dari akademi sepak bola Charlton Athletic dan mampu bermain di dua posisi sebagai bek maupun gelandang.
Sebelumnya, Presiden FAM, Datuk Hamidin Mohd Amin mengkonfirmasi untuk sementara membekukan proyek naturalisasi.
FAM akan mengalih fokus sepenuhnya untuk menemukan lebih banyak pemain hibrida yang mengenakan jersi timnas Malaysia setelah ini.
Follow dan subscribe akun media sosial Skor.id di Instagram, Facebook, Twitter, YouTube, LinkedIn, TikTok, Helo, dan Pinterest, serta dengarkan Podcast kami di Spotify.
View this post on Instagram
Berita Liga Malaysia Lainnya:
Malam Nanti, Duel Bernuansa Indonesia Bisa Tersaji di Liga Malaysia
Rapor Pemain Indonesia di Liga Malaysia, Tengah Pekan Pertama Agustus 2021
Diwarnai Hujan Gol, Ryuji Utomo Bawa Penang FC ke Tiga Besar Liga Malaysia