- PSS Sleman harus awali pergerakan di musim 2020 dengan berbagai persoalan.
- Penunjukkan pelatih Eduardo Perez juga sempat tuai protes keras di kalangan suporter.
- Kini, pemain-pemain anyar yang didatangkan tim Elang Jawa diharapkan mampu perbaiki lubang kosong yang ditinggalkan pemain lama.
SKOR.id – PSS Sleman menjadi satu-satunya tim promosi Liga 1 2019 yang mampu bertahan di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Dua tim lain, yakni Semen Padang dan Kalteng Putra, harus puas angkat kaki dari Liga 1 dan kembali bermain di Liga 2 pada musim 2020.
Menatap Liga 1 2020, tim Elang Jawa dipastikan tampil dengan wajah yang berbeda. Pasalnya, banyak terjadi perombakan di komposisi pemain dan susunan tim pelatih.
Baca Juga: Penguasa Saham PSS Sleman Langsung Tunjukkan Pengaruhnya
Pertama, PSS telah menunjuk aristek baru. Pelatih asal Spanyol, Eduardo Perez Moran, dipastikan mengisi kursi pelatih yang sebelumnya diduduki oleh Seto Nurdiantoro.
Negosiasi antara manajemen PSS dan pelatih berlisensi AFC Pro itu tak mencapai titik temu.
Seto mengajukan tiga persyaratan kepada manajemen apabila ia kembali diminta untuk mengarsiteki Bagus Nirwanto dan kawan-kawan.
Ketiga persyaratan itu meliputi kesiapan lapangan latihan dan kesiapan mess pemain. Sementara satu syarat lain yakni soal kenaikan nilai kontrak.
Negosiasi ini akhirnya mentok dan manajemen memilih untuk tak lagi gunakan jasa Seto serta menunjuk Eduardo Perez sebagai pengganti.
Baca Juga: PSS Sleman Bakal Rombak Petinggi Klub Jelang Liga 1 2020
Hal ini pun sempat memantik ketidakpuasan di kalangan suporter. Bahkan, sejumlah kelompok suporter PSS sempat layangkan aksi protes kepada manajemen.
Pergerakan PSS Sleman dalam pertahankan pemain andalan musim lalu juga terbilang lambat.
Setidaknya, ada sejumlah pemain yang hengkang mencari pelabuhan baru di awal musim 2020.
Tiga pemain pergi ke Madura United, yakni Brian Ferreira, Samuel Cristianson, dan Haris Tuharea. Lalu ada Ikhwan Ciptady yang berlabuh ke Tira Persikabo.
Dave Mustaine dan Kushedya Hari Yudo membelot ke Arema FC, Rangga Muslim bela Bhayangkara FC, Sidik Saimima ke Bali United, sedangkan Ricky Kambuaya ke Persebaya.
Baca Juga: Pelatih PSS Sleman: Anda Tak Bisa Menilai Hanya dari Skor 0-2
Padahal, dari nama-nama tersebut, tiga di antaranya merupakan nama-nama yang masuk rekomendasi Seto Nurdiantoro untuk dipertahankan, yakni Sidik Saimima, Haris Tuharea, dan Kushedya Hari Yudo.
Sebagai gantinya, pada bursa transfer jelang Liga 1 2020, tim yang bermarkas di Stadion Maguwoharjo, Depok, Sleman, ini mendatangkan tujuh pemain baru.
I Gede Sukadana (Kalteng Putra), Fitra Ridwan (Persija Jakarta), Samsul Arifin (Persela Lamongan), Dendi Agustan Maulana (Kalteng Putra), Arthur Irawan (Perseru Badak Lampung FC), Aaron Evans (PSM Makassar/Australia), dan Irfan Bachdim (Bali United) resmi digaet Laskar Sembada.
PROFIL PELATIH: EDUARDO PEREZ MORAN
Menatap musim kompetisi 2020, PSS Sleman kini berada di bawah asuhan pelatih asal Spanyol, Eduardo Perez Moran. Eduardo menggantikan pelatih sebelumnya, Seto Nurdiantoro, yang akhirnya dilepas oleh manajemen tim Elang Jawa.
Kabarnya, pemilihan Eduardo Perez berlangsung singkat. Nama mantan asisten Luis Milla saat menangani timnas Indonesia itu muncul setelah negosiasi kelanjutan kontrak Seto Nurdiantoro tidak mencapai titik temu.
Baca Juga: Optimisme Eduardo Perez Jadi Gairah bagi Pemain PSS Sleman
Hal inilah yang lantas memantik suara suporter PSS. Keputusan manajemen menunjuk Eduardo disambut protes keras yang dilancarkan oleh sejumlah suporter.
Sebab, Seto Nurdiantoro dianggap memiliki kinerja yang bagus saat memimpin Bagus Nirwanto dan kawan-kawan pada Liga 1 2019.
Sejauh ini, rekam jejak Eduardo selama menjadi pelatih lebih banyak berkutat di posisi pelatih kiper dan analis tim.
Lisensi kepelatihannya memang cukup mentereng, yakni AFC Pro. Lisensi ini merupakan lisensi kepelatihan tertinggi yang bisa diraih saat ini.
Ia juga tercatat pernah menjadi pelatih kiper dan analis di sejumlah klub seperti Al Jazira, Girona CF, Al Dhafra, dan APOEL FC.
Baca Juga: Pelatih PSS Sleman: Anda Tak Bisa Menilai Hanya dari Skor 0-2
Sosok Eduardo Perez sebetulnya tak asing bagi masyarakat Indonesia. Selain pernah menangani timnas Indonesia, musim lalu Perez bekerja di Persija Jakarta.
Perez menjadi asisten pelatih Julio Banuelos Saez pada 2019, sebelum akhirnya mundur. Namun, nama Perez masih tercatat sebagai pembina akademi Persija.
Kini, tugas berat akan dibebankan di pundak Eduardo. Ia bakal dihadapkan pada ekspektasi tinggi suporter PSS Sleman.
Minimal, ia harus menyamai capaian Seto musim lalu yang membawa PSS finis di peringkat kedelapan.
PROFIL BINTANG: IRFAN BACHDIM
Meski menjadi pemain anyar di PSS Sleman pada musim ini, pesona Irfan Bachdim dinilai bakal menyedot perhatian publik.
Dalam dua musim terakhir, penampilan pemain berusia 31 tahun ini terbilang menurun.
Meski demikian, pamor pemain jebolan akademi Ajax Amsterdam itu sama sekali tak luntur.
Baca Juga: Irfan Bachdim Beri Pujian Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong
Nama besar Irfan diyakini akan selalu memiliki daya tarik, baik dalam menggaet sponsor maupun menyedot perhatian fan.
Selain itu pula, pengalaman pemain berdarah Indonesia-Belanda ini cukup berharga. Ia diharapkan mampu tularkan pengalamannya kepada para pemain muda tim PSS.
Maklum, materi pemain PSS Sleman musim ini mayoritas memang dihuni pemain muda, bahkan kemungkinan besar pemain junior binaan Elang Jawa bakal didaftarkan untuk mengisi kekurangan slot pemain.
SKEMA PERMAINAN ELANG JAWA
Dari komposisi pemain, sebetulnya PSS Sleman tak kehilangan tulang punggung tim meski ditinggal delapan pemain pada awal musim.
Lagi pula, hanya ada satu pemain asing yang meninggalkan PSS, yakni Brian Fereirra. Adapun tiga pemain asing lain seperti Alfonso, Yevhen, dan Batata memilih bertahan di Bumi Sembada.
Sebagai pengganti Brian, satu slot pemain asing lain akan diisi oleh bek asal Australia, Aaron Evans.
Dari sejumlah laga uji coba yang dilakoni tim Elang Jawa, pelatih Eduardo Perez terlihat menggunakan skema 4-2-3-1.
Selain itu, sebagai alternatif, formasi 4-3-3 juga bisa digunakan Eduardo untuk memanfaatkan kecepatan pemain di sektor sayap.
Yang patut dinantikan dari PSS di musim 2020 ialah duet pemain asing di sektor lini pertahanan, yakni Alfonso dan Evans, serta partner baru di lini serang, antara Yevhen dan Irfan Bachdim.
PREDIKSI SKOR.ID UNTUK PSS SLEMAN PADA LIGA 1 2020
Kiprah PSS Sleman di ajang Liga 1 2020 bakal menjadi pembuktian yang menarik. Meski sempat kehilangan sejumlah pemain mereka di awal musim, PSS juga berhasil mendatangkan beberapa pemain anyar.
Penunjukan Eduardo Perez sebagai tim pelatih tentu juga akan membawa warna baru di PSS Sleman.
Skor.id memprediksi tim Elang Jawa akan finis di papan tengah klasemen akhir Liga 1 2020.
KOMPOSISI PEMAIN PSS SLEMAN MUSIM 2020
Kiper: Ega Rizky Pramana, Alex Sander, Hendra Molle.
Belakang: Bagus Nirwanto, Alfonso De La Cruz (Spanyol), Aaron Evans (Australia), Derry Rachman Noor, Asyraq Gufran Rachmadhan, Arthur Irawan, Samsul Arifin, Dendi Agustan Maulana, Hamdan Zamzani.
Tengah: Fitra Ridwan, Guilherme Fellipe De Castro (Brasil), Wahyu Sukarta, I Gede Sukadana Pratama, Jefri Kurniawan, Ocvan Chanigio, Irkham Zahrul Milla, Arsyad Yusgiantoro.
Depan: Yevhen Bokhashvili (Ukraina), Irfan Bachdim, Saddam Gaffar Emiruddin, Efdal Prastiyo, Naufal Rahmanda.
STAF KEPELATIHAN PSS SLEMAN MUSIM 2020
Pelatih: Eduardo Perez Moran (Spanyol)
Asisten Pelatih: Danillo Fernando, Suwandi HS
Pelatih Kiper: Listiyanto Raharjo
Pelatih Fisik: Danang Suryadi
Dokter Tim: Elwizan Aminudin
Fisioterapis: Luthfinanda Amary Septiandi