SKOR.id – Tidak banyak yang mengenal nama Kevin Behrens sebelum klubnya Union Berlin berhasil menembus Liga Champions untuk kali pertama musim ini, bahkan bagi pencinta Liga Jerman (Bundesliga) sekalipun.
Tergabung di Grup C Liga Champions 2023-2024, Union Berlin harus bersaing dengan Real Madrid CF, SSC Napoli, dan SC Braga. Pada duel pertamanya, Rabu (20/9/2023) malam WIB, Union akan langsung menghadapi Madrid, kampiun Liga Champions terbanyak (14).
Melawan penguasa Piala Eropa sekelas Madrid, Union Berlin tentu sangat berharap kepada Kevin Behrens untuk mencetak gol atau minimal merepotkan barisan pertahanan El Real. Sebetulnya, seperti apa kehebatan Behrens?
Union Berlin mendatangkan Behrens dari SV Sandhausen — klub yang kini bermain di divisi III sepak bola Jerman — dua musim lalu, tepatnya pada 1 Juli 2021. Namun langkah pertama Behrens di sepak bola profesional diambil bersama tim kampung halamannya, SV Werder Bremen, pada tahun 2008 saat berusia 17 tahun.
Sayangnya, Bremen tidak pernah memberi Behrens kesempatan masuk tim utama, meskipun ia mencetak 10 gol dalam 24 pertandingan bersama tim cadangan (Werder Bremen III) pada musim 2010-2011.
Alhasil, Behrens menghabiskan dekade berikutnya dengan bermain-main di liga-liga level bawah sepak bola Jerman. Namun, rekor mencetak golnya sangat mengesankan di banyak klub.
Behrens mencetak 10 gol dalam 26 pertandingan liga bersama SV Wilhelmshaven, 17 dalam 40 pertandingan bersama Hannover 96 II, 8 dalam 28 laga untuk Alemannia Aachen, 3 dalam 8 pertandingan bersama Rot-Weiss Essen, dan 35 dalam 78 laga bersama FC Saarbrucken sebelumnya kepindahannya pada 2018 ke Sandhausen.
Di Sandhausen, Behrens mencetak 20 gol dari 68 pertandingan liga divisi II Jerman. Union, yang baru mampu menembus Bundesliga pada 2019 pun berani mengambil risiko yang sudah diperhitungkan saat menarik Behrens.
Pada awal Liga Jerman musim 2023-2024 ini, Behrens mampu mencetak empat gol dari empat kali dimainkan. Keempat gol tersebut dibuatnya hanya dari dua pertandingan: tiga ke gawang FSV Mainz 05 dan satu ke Darmstadt 98, dua tim yang diredam Union dengan skor sama, 4-1.
Jika ditambah satu assist yang dibuatnya untuk Sheraldo Becker saat Union mengalahkan Astoria Walldorf di putaran pertama Piala Jerman, pemain bernomor punggung 17 itu telah terlibat satu gol Die Eisernen setiap 79,4 menit yang ia mainkan di semua kompetisi sejauh musim ini berjalan.
Dengan empat gol yang sudah dibuat, striker Jerman kelahiran Bremen, 3 Februari 1991 (32 tahun) itu kini berada di posisi ketiga pencetak gol terbanyak Bundesliga bersama Victor Boniface (Bayer Leverkusen) dan Harry Kane (Bayern Munchen).
Hingga saat ini, Kevin Behrens memang belum mendapatkan panggilan untuk timnas Jerman. Namun bukan tidak mungkin Behrens bernasib seperti striker anyar Borussia Dortmund Niclas Fullkrug yang memiliki perjalanan karier mirip dengannya.
Saat ini, timnas Jerman untuk posisi striker dikuasai para penyerang hybrid seperti Timo Werner atau Kai Havertz. Tidak seperti mereka, Behrens dan Fullkrug adalah striker klasik.
Keduanya memiliki tinggi hanya sekitar 6 kaki (180-an sentimeter). Namun, baik Behrens maupun Fullkrug piawai mencari posisi dan waktu untuk memenangi sebagian besar duel udara.
Musim lalu, Behrens yang memiliki tinggi 185 cm mencetak total 10 gol di semua kompetisi dan empat di antaranya dibuat lewat sundulan. Musim 2023-2024 ini, semua gol Behrens juga dicetak dengan kepalanya!
Berdasarkan data Smarterscout yang memberikan nilai 0-99, musim lalu Kevin Behrens mendapatkan nilai 87 untuk duel udara dalam permainan terbuka. Ia mendapatkan nilai 95 untuk memotong bola dalam duel udara.
Musim 2023-2024 ini, Behrens sudah 11 kali membahayakan gawang lawan di liga dan 10 di antaranya lewat sundulan (empat menjadi gol).
Soal tembakan, Kevin Behrens juga sangat efektif. Musim lalu, ia mampu mencetak 8 gol dari 14 tembakan ke arah gawang.
“Jika melihat ke belakang selama beberapa tahun terakhir, Anda dapat mengatakan bahwa saya sebenarnya selalu berkembang. Saya menjadi lebih cepat dalam memahami permainan,” ujar Behrens seperti dikutip laman resmi Bundesliga.
“Sentuhan pertama saya lebih baik. Saya percaya bahwa saya dapat menilai situasi dengan lebih baik dan lebih cepat. Hasilnya, saya sering berada dalam posisi yang lebih baik dibanding satu atau dua tahun yang lalu.”