- Sriwijaya FC dikabarkan akan memiliki investor baru, yakni perusahaan milik Taipan asli Palembang, Bomba Grup.
- Bomba Grup yang mulai dirintis pada 2000, telah berkembang menjadi perusahaan induk yang membawahi banyak perusahaan.
- Berikut profil singkat Bomba Grup yang dikabarkan siap mengakuisisi Sriwijaya FC.
SKOR.id - Sriwijaya FC dikabarkan bakal memiliki investor baru jelang keikutsertaannya di kompetisi Liga 2 2022.
Sriwijaya FC dikabarkan akan mendapatkan suntikan dana dari Bomba Grup yang dimiliki pengusaha asli Palembang, Setiawan Ichlas alias Iwan Bomba.
Berikut profil singkat Bomba Grup yang menjadi calon investor baru Sriwijaya FC ke depannya.
Dikutip dari kanal Youtube perusahaan, Bomba Grup merupakan perusahaan induk investasi terdiversifikasi yang membawahi berbagai entitas di banyak bidang usaha.
Seluruh kegiatan operasional dalam banyak bidang tersebut dijalankan melalui entitas atau perusahaan yang dinaungi Bomba Grup.
Jauh sebelum berkembang seperti sekarang, Bomba Grup dirintis pada 2000. Saat itu, perusahaan hanya menjalankan bisnis di sektor perdagangan.
Namun kini Bomba Grup telah memiliki sekitar belasan anak perusahaan yang bergerak di lima bidang.
Lima bidang itu antara lain: pertambangan batu bara, agribisnis, logistik dan layanan, energi, serta portofolio.
Perusahaan-perusahaan Bomba Grup yang bergerak di bidang pertambangan batu bara yakni Nexis Energi Investama, Era Energi Mandiri, BPAC, Batu Bara Lahat, dan satu perusahaan lain.
Selain itu, perusahaan-perusahaan tersebut menjalankan bisnis pertambangan batu bara dengan total cadangan mencapai 283 juta ton.
View this post on Instagram
Kemudian di bidang agribisnis, Bomba Grup memiliki tiga anak perusahaan yaitu Mitra Lintas Persada, Golden Blossom Sumatra, dan Tacusol Energi Indonesia.
Adapun luas lahan perkebunan dan pengolahan kelapa sawit yang dikelola anak perusahaan Bomba Grup mencapai 16.170 hektar.
Di bidang logistik dan layanan terdapat perusahaan Bahana Bumi Mandiri, Indira Marsell Utama, dan Zen Armada.
Perusahaan-perusahaan itu menjalankan bisnis logistik dan layanan pendukung aktivitas pertambangan, pembangunan infrastruktur penunjang, dan distribusi produk.
Untuk layanan penunjang pertambangan, Bomba Grup memiliki 8 unit Excavator, sedangkan untuk distribusinya menggunakan 358 truk.
Lalu, ada perusahaan Graha Wahyu Kencana, Cakra Bumi Energi, Lion Power Energy, PT Shenhua Guohua Lion Power Indonesia yang bergerak di bidang energi.
Bomba Grup menjalin kerja sama dengan perusahaan multinasional asal Cina untuk menggarap proyek dan pengelolaan PLTU Mulut Tambang Sumsel-1.
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) ini memiliki kapasitas pembangkit 2x300 Mega Watt.
View this post on Instagram
Terkahir, Bomba Grup juga memiliki lima anak perusahaan yang menjalankan portofolio bisnis lainnya di bidang properti, teknologi informasi, investasi, dan perdagangan.
Perusahaan yang dimaksud ialah Dakara Makmur, Bomba Laju Investama, Bomba Pasifik Indonesia, Sumetera Bahtera Raya, dan Berkah Bomba Energi.
Pada 2022, Bomba Grup ingin melakukan transformasi bisnis menjadi perusahaan kelas dunia.
Hal itu disampaikan CEO Holding Bomba Grup, Rambun Tjajo dalam rapat kerja direksi Bomba Grup.
Meski begitu, Bomba Grup akan terus memegang nilai-nilai utama yang mesti dijunjung seluruh entitasnya, yaitu profit, people, dan planet.
Artinya, dalam menjalankan bisnisnya, Bomba Grup tidak hanya bertujuan meraih keuntungan semata.
Namun, mereka juga menyejahterakan Bomba People, masyarakat sekitar, serta menjaga dan melestarikan ekosistem lingkungan.
Berita Sriwijaya FC Lainnya:
Latihan Perdana Sriwijaya FC Menuju Liga 2 2022 Mundur, Direktur Tekniknya Bersuara
Bursa Transfer Liga 2: PSPS Riau Boyong Tiga Pemain Sriwijaya FC Musim Lalu
Bursa Transfer Liga 2: Sriwijaya FC Ikat 17 Pemain, Ada Satu Pesepak Bola Naturalisasi