- Priscilla Hertati Lumban Gaol lebih mengunggulkan Stamp Fairtex daripada Sunisa Srisen dalam ONE: NO SURRENDER.
- Menurut petarung putri Indonesia itu, kedua petarung memiliki kemampuan mumpuni.
- Priscilla Hertati Lumban Gaol bakal menganalisis duel tersebut karena bukan tidak mungkin pada masa depan ia akan berhadapan dengan salah satunya.
SKOR.id - ONE Championship telah secara resmi mengumumkan daftar nama petarung yang bakal pentas dalam ajang ONE: NO SURRENDER di Bangkok, Thailand, 31 Juli 2020.
Dari sejumlah laga yang bakal tersaji, salah satunya yang menarik adalah duel antara petarung putri, Stamp Fairtex dan Sunisa “Thunderstorm” Srisen.
Keduanya merupakan atlet muda yang memiliki potensi besar untuk menjadi penantang teratas dalam divisi atomweight (47,7 kg - 52,2 kg) putri seni bela diri campuran (MMA) ONE Championship.
Stamp Fairtex, atlet 22 tahun yang juga merupakan juara dunia ONE Atomweight Muay Thai, tengah mengincar sabuk juara dunia dalam tiga disiplin berbeda.
Sejauh ini, Stamp Fairtex berada dalam jalur yang tepat dengan menorehkan rekor profesional 4-0-0 dalam MMA.
Sementara itu, rival barunya yang berusia tiga tahun lebih muda, akan menjalani debut di pentas global ONE Championship dengan catatan mentereng setelah memenangi tiga laga profesional tanpa kalah.
Keduanya ingin memperpanjang catatan manis tersebut, namun hanya akan ada satu nama yang keluar dari arena dengan catatan kekalahan.
Atlet putri kebanggaan Indonesia Priscilla Hertati “Thathie” Lumban Gaol pun mengaku antusias menantikan laga dua atlet asal Thailand tersebut dan turut memberikan prediksi.
Bagi Priscilla Hertati Lumban Gaol, duel ini juga penting untuk mengamati karena bukan tidak mungkin pada depan ia akan berhadapan dengan mereka.
“Kalau menurut saya Stamp ya yang akan menang. Lewat nama besar, pasti Stamp lebih percaya diri. Dari segi pengalaman pun ia lebih besar dari lawannya. Jadi menurut saya Stamp masih akan lebih unggul,” ujar Priscilla.
“Mungkin mereka akan mencoba duel atas main striking. Untuk kemungkinan main di ground itu ada, tapi mungkin itu momen sepintas saja. Jika dipersentasekan, mungkin sekitar 30 persen mereka akan main di ground, selebihnya di atas.”
Sejak menjalani debut bela diri campuran pada Juli 2018, Stamp mampu mengokohkan namanya sebagai salah satu penantang teratas dalam divisi atomweight.
Dari empat kemenangan yang telah ia kantongi, tiga di antaranya berakhir lewat penyelesaian.
Pada laga terakhirnya dalam ajang ONE: A NEW TOMORROW Januari lalu, atlet asal Pattaya tersebut tampil dominan atas Puja “The Cyclone” Tomar dan memenangi laga pada ronde pertama.
“Tingkat kepercayaan diri Stamp itu tinggi banget. Jadi walaupun mungkin nanti tanpa penonton, pasti dia keluar dengan gaya biasanya,” kata Priscilla Hertati Lumban Gaol.
Dengan keahlian striking yang telah teruji, serta teknik ground yang terus berkembang, Stamp dipercaya memiliki kemampuan yang lengkap.
Namun lawannya kali ini tengah dalam motivasi tinggi untuk bisa memberi kesan positif dalam laga terbesarnya sejauh ini.
“Sunisa pasti juga akan lebih semangat, karena dia melawan orang yang sudah terkenal, apalagi bertanding di negara mereka di Thailand. Pasti dia juga ingin membuktikan ke masyarakat dan para pencinta ONE Championship," Priscilla menuturkan.
Priscilla mengatakan Sunisa bisa saja memberi kejutan saat tampil perdana di panggung seni bela diri terbesar di dunia ini.
“Dia juga pasti semangat, dan persiapannya pasti bagus. Kadang, pemula yang baru terjun di ONE Championship sering di luar dugaan. Kita tidak boleh menganggap dia sepele juga. Biasanya mereka juga punya kepercayaan diri yang lebih,” ujar Priscilla Hertati Lumban Gaol.
“Kalau saya masih mengunggulkan Stamp, tapi kita tidak bisa juga menilai sebelah mata Sunisa Srisen. Mungkin dia ingin membuat gebrakan. Kalau misalnya bisa mengalahkan Stamp kan langsung naik namanya. Dia pasti latihannya juga keras.”
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita ONE Championship Lainnya:
Debut di ONE Championship, Momentum Sitthichai Sitsongpeenong Balas Dendam
Petarung Indonesia Stefer Rahardian Ungkap 2 Laga Idaman di ONE Championship
Mimpi Besar Dwi Ani Retno Wulan Harumkan Indonesia di Pentas ONE Championship