SKOR.id – Siapa tidak kenal Lionel Messi? Dia adalah bintang sepak bola dunia, dan pada Piala Dunia 2022 lalu merupakan hari bahagia bagi sebagian besar penggemar sepak bola di dunia.
Sebab, mereka memang sudah menantikan untuk melihat Messi mengangkat trofi Piala Dunia.
Dan memang, akhirnya Messi mengangkat trofi bergengsi tersebut usai mengalahkan Prancis pada laga pemuncak di Qatar.
Banyak yang ingin mengabadikan momen itu dengan berbagai cara. Termasuk dengan gambar tato, seperti yang dilakukan oleh seorang seniman tato asal Yunani ini.
Faktanya, seniman tato yang berdomisili di Athena ini tidak lama setelah turnamen Piala Dunia 2022 pergi ke studio tatonya sendiri untuk mengabadikan momen favoritnya tersebut.
Dan dia percaya bahwa dia adalah orang pertama di dunia yang membuat tato Messi sedang mengangkat trofi Piala Dunia.
Seperti yang ia tulis dalam sebuah postingan dalam akun Instagram-nya @raiden_division: "Inilah tato pertama di dunia (dengan gambar) Messi memegang trofi Piala Dunia usai laga final!”
Ya, tentunya itu hanyalah klaim sepihak yang bisa benar dan bisa salah. Anda pun boleh percaya atau tidak dengan pernyataannya itu.
Hal lain yang menarik dan jadi perhatian pencinta sepak bola dalam penyerahan trofi kepada kapten Lionel Messi, adalah jubah yang dikenakan Messi.
Jubah itu diterima Messi beberapa saat sebelum ia akhirnya mendapatkan trofi Piala Dunia. Jubah diserahkan langsung oleh Emir Qatar, Sheikh Tamim.
Penyerahan jubah tersebut juga disaksikan oleh Presiden FIFA Gianni Infantino yang menonton dari jarak cukup dekat.
Disebut bisht, jubah yang diberikan kepada Messi itu secara tradisional dikenakan dalam acara-acara besar seperti pernikahan dan acara lainnya.
Ini menandakan sebuah kehormatan dan prestise, sebuah arti penting bagi orang-orang Amerika Selatan.
Bisht dikenakan oleh pria dan merupakan item pakaian Arab di seluruh dunia, bukan hanya tradisi Qatar.
Warnanya gelap dengan bahan ringan. Pemangkasan di tepi luar terbuat dari emas asli. Ini adalah tradisi yang telah berlangsung selama ratusan tahun.
Mustafa Baig, dosen Studi Islam di Universitas Exeter, mengatakan kepada Kantor Berita DPA (melalui Al Jazeera, organisasi media milik Qatar) tentang pentingnya bisht tersebut.
"Jadi hanya beberapa orang terpilih yang benar-benar memakai bisht," kata Baig.
“Mereka pada dasarnya menghormatinya dengan meletakkannya di atas bahunya. Ini seperti tanda kehormatan, dan semacam sambutan budaya dan penerimaan budaya.”
“Dan ini adalah kesempatan terbaik. Maksud saya, mungkin tidak ada kesempatan yang lebih besar, jadi mereka menjadikannya sebagai tanda kehormatan,” ujarnya.