- Kylian Mbappe resmi teken kontrak baru di Paris Saint-Germain pada 21 Mei 2022 lalu.
- Sebelum itu Kylian Mbappe santer dirumorkan bakal pindah ke Real Madrid.
- Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengakui jika dirinya menyarankan Mbappe agar tidak pergi dari Ligue 1.
SKOR.id - Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengakui dirinya sempat mengobrol dengan Kylian Mbappe sebelum sang pemain teken kontrak baru di PSG.
Seperti diketahui, Kylian Mbappe memutuskan untuk memperpanjang kontraknya bersama Paris Saint-Germain pada 21 Mei 2022 lalu.
Kylian Mbappe menandatangani kontrak dengan durasi tiga tahun, tepatnya sampai 30 Juni 2025.
Kesepakatan antara Mbappe dan Les Parisiens ini lantas menggugurkan rumor yang sebelumnya menyebar, yakni bahwa Mbappe akan ke Real Madrid.
Terkait hal ini, Emmanuel Macron merasa dirinya punya tanggung jawab untuk menasihati Mbappe yang dianggap sebagai pemain paling berbakat di generasinya dan aset utama Ligue 1 (Liga Prancis).
Presiden Prancis itu mengakui jika dirinya sempat mengadakan perbincangan dengan sang pemain untuk meyakinkannya tetap di Prancis.
"Ya, memang benar saya telah berbicara dengan Kylian Mbappe sebelum dia membuat keputusan tegas tentang masa depannya," kata Macron dikutip dari Goal.
"Saya hanya menasihatinya, dengan cara yang benar-benar informal, untuk tetap di Prancis. Saya percaya itu adalah tanggung jawab saya, sebagai presiden, untuk membela negara ketika diminta secara informal dan ramah," Macron melanjutkan.
Meski demikian, Emmanuel Macron menegaskan bahwa hal ini dilakukannya bukan dalam rangka mencampuri urusan transfer pemain.
"Saya tidak pernah campur tangan dalam transfer apapun. Sama seperti warga negara lainnya, ketika menyangkut olahraga, saya selalu ingin melihat permainan yang bagus dan menyemangati tim, terutama, dalam kasus saya, Olympique de Marseille."
Berita Kylian Mbappe Lainnya:
Reaksi Kylian Mbappe Kecil saat Disodori Jersey AC Milan
Kylian Mbappe Tepis Isu Bakal Tendang Neymar dan 13 Rekan Lainnya di PSG