Presiden FIFA Dituding Melakukan Tindak Pidana

Presiden FIFA, Gianni Infantino, ditengarai melakukan berbagai pelanggaran yang bisa membuatnya terseret ke pengadilan.
Ini adalah buntut dari pertemuan rahasia dengan mantan Jaksa Agung Swiss, Michael Lauber dan Kepala Kejaksaan Upper Valais, Rinaldo Arnold.
Gianni Infantino dituding menyalahgunakan jabatan dan melanggar kerahasiaan.

SKOR.id – Jaksa khusus Swiss, Stefan Keller, menuding kalau Presiden Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) Gianni Infatino melakukan tindak pidana.

Ini berkaitan dengan pertemuan diam-diam Infantino dengan mantan Jaksa Agung Swiss, Michael Lauber dan Kepala Kejaksaan Upper Valais, Rinaldo Arnold, pada Juni 2017.

Tentu saja hal itu tidak dibenarkan karena saat itu organisasi sepak bola tersebut sedang diselidiki untuk kasus korupsi.

Dari investigasi, Keller menemukan berbagai pelanggaran yang bisa digunakan untuk menyeret Infantino ke pengadilan.

Pria 50 tahun itu dinilai telah menyalahgunakan jabatan publik, melanggar kerahasiaan resmi, membantu pelanggar dan menghasut untuk melakukan beragam tindakan negatif tersebut.

Infantino yang memimpin FIFA sejak 2016 menjelaskan kalau ia akan bersikap kooperatif dengan kejaksaan setempat.

“Sebagai presiden FIFA, sudah jadi tujuan saya sejak hari pertama, dan itu menjadi target saya membantu otoritas menginvestigasi kesalahan FIFA di masa lalu. Pejabat FIFA telah menemui para jaksa dari wilayah lain di berbagai belahan dunia untuk tujuan ini,” katanya.

“Orang-orang (yang terlibat) telah divonis bersalah dan dihukum, terima kasih kepada kerja sama FIFA, terutama di Amerika Serikat, di mana kerja sama kami menghasilkan lebih dari 40 hukuman kriminal.”

Pengadilan memutuskan kalau Lauber bersalah karena menutupi pertemuan itu dan berbohong kepada atasannya.

Maret lalu, pria yang menjadi Jaksa Agung sejak 2012 itu, dijatuhi sanksi atas pengkhianatan, berbohong dan melanggar kode etik kantornya. Gajinya telah dipotong selama setahun.

Juni silam, Michael Lauber menjadi target proses pemakzulan terkait bagaimana ia menangani penyelidikan terhadap FIFA. Pria 54 tahun tersebut mengundurkan diri pekan lalu.

Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.