- Kabar tak enak datang dari presiden Federasi Sepak Bola Jepang (JFA) terkait virus corona.
- Kozo Tashima, Presiden Federasi Sepak Bola Jepang (JFA) positif terpapar virus corona.
- Presiden Federasi Sepak Bola Jepang (JFA) ini baru saja kembali ke Jepang dari Eropa.
SKOR.id - Wakil Ketua Komite Olimpiade Jepang sekaligus Presiden Federasi Sepak Bola Jepang (JFA), Kozo Tashima telah dinyatakan positif terkena virus corona.
Pria 62 tahun yang juga eks-pemain tengah timnas Jepang era 1980-an pun meminta maaf karena kemungkinan menulari orang lain.
"Saya mengalami sedikit demam dan pneumonia, tetapi sebaliknya saya baik-baik saja," kata Kozo Tashima dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh Federasi Sepak Bola Jepang (JFA) pada Selasa (17/3/2020).
Baca Juga: Corona Mengancam, Timnas Dua Negara ASEAN Justru Siap Uji Coba Akhir Maret Ini
Kozo Tashima baru saja mengunjungi Eropa dan Amerika Serikat (AS) untuk urusan sepak bola dari 28 Februari sampai 8 Maret 2020.
Baca Juga: Nasib 10 Liga Teratas Negara ASEAN, Hanya Satu Kompetisi Jalan Normal
Mantan pesepak bola klub lawas Jepang, Furukawa Electric ini menjalani uji kesehatan pada Sabtu (14/3/2020) dan positif terpapar virus corona.
Sebelum tes, Kozo mengaku duduk sangat dekat dengan Presiden Asosiasi Sepak Bola Serbia (FSS) Slavisa Kokeza. Kozo mengatakan dia duduk dekat Kokeza pada pertemuan umum UEFA di Amsterdam
Ternyata, Kokez terinfeksi dengan Covid-19. Presiden Sepak Bola Swiss (ASF) Dominique Blanc yang juga dinyatakan positif pada akhir pekan lalu, juga ada di pertemuan itu.
Baca Juga: Penundaan Piala AFC 2020 Tak Pengaruhi Program Latihan Bali United
Tashima meminta maaf kepada pejabat, staf, dan jurnalis JFA yang telah dia hubungi pada konferensi dan pertemuan selama seminggu terakhir tanpa mengetahui dia terinfeksi virus itu.
"Dengan berhadapan langsung dengan penyakit ini, saya berharap dapat berkontribusi untuk menghilangkan prasangka terhadap virus corona baru,” kata Kozo Tashima.
"Saya akan bekerja sama dalam berbagai penelitian untuk penyakit ini. Saya akan kembali penyembuhan."
Kozo Tashima pertama kali mengunjungi Belfast, Ibu Kota Republik Irlandia, untuk menghadiri pertemuan tahunan Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB).
Baca Juga: Barcelona Bidik 3 Pemain pada Musim Panas Mendatang
Dia melakukan presentasi pada pertemuan UEFA di Amsterdam, 2 Maret 2020, lalu pergi ke AS untuk acara sepak bola wanita, dan tiba kembali di Tokyo pada 8 Maret 2020.
Dia pergi ke kantornya beberapa kali minggu lalu untuk mempersiapkan pertemuan dewan JFA.
"Di Amsterdam dan di tempat lain di Eropa pada awal Maret 2020, tidak ada banyak kegelisahan atas virus corona seperti sekarang," kata Kozo.
"Semua orang saling berpelukan, berjabat tangan, dan bertukar ciuman," tuturnya dalam pernyataan itu.
Dia mengatakan kalau infeksinya itu karena dia harus memberi tahu orang yang dihubunginya. Kozo juga tidak ingin membuat masalah dengan tetangganya.
Baca Juga: Agenda 18 Klub Liga 1 2020 saat Kompetisi Ditangguhkan, Satu Tim Minim Libur
Pengungkapan seperti itu tidak biasa di negaranya, di mana prasangka terhadap penyakit menular sangat kuat. Pasien dan keluarga yang terpapar penyakit menyembunyikan identitasnya untuk menghindari pelecehan.
"Banyak orang di seluruh dunia tertular virus (corona) dan memerangi penyakit ini, saya telah memutuskan untuk menghadapi ini dengan berani," kata Kozo Tashima mantap.
Bagi kebanyakan orang, virus ini hanya menyebabkan gejala ringan atau sedang, seperti demam dan batuk.
Tetapi bagi sebagian indovidu, terutama orang dewasa yang lebih tua dan mereka yang memiliki masalah kesehatan, dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah, termasuk pneumonia.
Baca Juga: Efek Corona, Ini Larangan Keras Operator Liga Malaysia ke Pemain Asing dan Klubnya
Sebagian besar dari mereka yang terinfeksi pulih dari virus ini. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), orang dengan penyakit ringan sembuh dalam waktu sekitar dua minggu.
Sementara itu, mereka yang sakit parah mungkin membutuhkan tiga hingga enam minggu untuk pulih.