SKOR.id - Penyelenggaraan Piala Dunia U-17 2023 sudah memasuki babak semifinal. Ada empat tim yang memastikan lolos ke babak tersebut. Mereka adalah Argentina, Jerman, Mali, dan Prancis.
Laga semifinal dan final akan dimainkan di Stadion Manahan, Solo. Artinya, tiga venue lainnya yaitu Jakarta International Stadium (JIS), Stadion Gelora Bung Tomo, dan Stadion Si Jalak Harupat sudah selesai penggunaannya pada Piala Dunia U-17 kali ini.
Bisa dibilang, hingga babak perempat final berakhir, penyelenggaraan Piala Dunia U-17 2023 berjalan dengan baik. Kendati masih ada beberapa kendala yang terjadi. Salah satunya yang sedang ramai dibicarakan adalah soal masih adanya lapangan yang tergenang air saat hujan deras seperti yang terjadi di Stadion Si Jalak Harupat dan JIS.
Namun kini yang paling menyita perhatian adalah air yang tergenang saat pertandingan digelar di JIS. Itu terjadi menjelang laga Brasil vs Argentina pada babak perempat final, Jumat (24/11/2023) lalu. Ketika itu, kick-off mesti ditunda hingga 30 menit lantaran ada air tergenang di beberapa sudut lapangan.
Soal itu, ada yang mempertanyakan kenapa atap JIS yang bisa dibuka dan ditutup tidak difungsikan saat hujan deras berlangsung, sehingga bisa menghindari insiden air tergenang di lapangan. Tapi ada juga yang bersuara soal penggantian rumput lapangan jelang turnamen yang jadi penyebab.
Sekadar mengingatkan, sebelum turnamen, kondisi rumput JIS menjadi sorotan lantaran dinilai tidak layak untuk menyelenggarakan pertandingan Piala Dunia U-17 2023. Maka itu, PSSI selaku panitia lokal dengan arahan dari FIFA melakukan penggantian rumput yang sesuai agar bisa digunakan saat Piala Dunia U-17 berlangsung. Pembenahan rumput menjadi fokus utama di JIS berdasarkan arahan dari FIFA lantaran menjadi venue yang paling banyak digunakan pada Piala Dunia U-17 tahun ini. Tercatat, hingga babak perempat final, JIS dipakai dalam 16 pertandingan.
Terkait buka-tutup atap stadion, FIFA pun memiliki regulasi mengenai itu. Hal tersebut tertera dalam regulasi Kompetisi FIFA Pasal 22 poin keenam mengenai Stadium Infrastructure and Equipment.
"Jika pertandingan dimulai dengan atap tertutup, maka atap akan tetap ditutup selama seluruh pertandingan. Jika pertandingan dimulai dari atap terbuka dan ada perubahan serius dalam kondisi cuaca, Komisaris Pertandingan FIFA dan wasit mempunyai wewenang untuk memerintahkan penutupan atap selama pertandingan, dengan syarat keselamatan dan keamanan seluruh penonton, pemain dan pemangku kepentingan lainnya tetap dijamin sepenuhnya oleh asosiasi tuan rumah. Jika hal itu terjadi, atap harus tetap tertutup sampai akhir pertandingan," tulis regulasi FIFA tersebut.
Tapi bukan hanya itu, genangan air ternyata juga sempat terjadi di area luar JIS. Salah satunya di sekitar ramp barat stadion. Para penonton yang selesai menyaksikan pertandingan di JIS pada Selasa (15/11/2023) malam, pun ada yang memilih berjalan tanpa alas kaki alias nyeker untuk menuju ke halte bus.
Menurut Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Iwan Takwin, banjir tersebut disebabkan adanya kabel yang belum dirapikan sehingga menutup aliran air. Kabel dengan panjang sekitar 200 meter itu menutup saluran air lantaran sebelumnya ada kegiatan di lapangan.
Pada Rabu (16/11/2023) pagi, dia memastikan kabel yang menutup aliran air tersebut sudah dibereskan.
Dan itu terbukti usai laga Brasil vs Argentina, di sekitar ramp barat tidak ada lagi air yang tergenang akibat adanya hujan deras.
Soal polemik yang terjadi mengenai JIS, Anggota DPRD DKI Jakarta, Anggara Wicita Sastroamidjojo, menegaskan stadion yang pembangunannya memakan biaya Rp4,5 triliun itu harus segera dibenahi. Apalagi stadion itu dibangun menggunakan uang rakyat.
"Saat ini saya rasa kita harus fokus melakukan pembenahan daripada komentar yang tidak perlu," ucap Anggara.