- Piala AFF 2020 tentu telah dinanti-nantikan banyak pihak, termasuk suporter yang mendukung tim nasional kebanggaan mereka.
- Namun, bagi suporter timnas Singapura yang menjadi tuan rumah, Piala AFF 2020 terasa begitu sulit untuk diakses.
- Bagi supoter timnas Singapura, harga tiket pertandingan Piala AFF 2020 terlalu tinggi jika melihat situasi pandemi Covid-19.
SKOR.id – Sejumlah peraturan yang ditetapkan oleh Federasi Sepak Bola Singapura (FAS) pada Piala AFF 2020 menuai protes keras dari kelompok suporter timnas Singapura.
SingaBrigade, begitu mereka menamai kelompok pendukung timnas Singapura ini, merasa kurang diuntungkan dengan kebijakan yang diberlakukan oleh FAS.
Selain larangan membawa drum ke dalam stadion, suporter juga melancarkan kritik atas mahalnya harga tiket pertandingan Piala AFF 2020.
Melalui sebuah pernyataan resmi, SingaBrigade menentang tingginya harga tiket yang dipatok oleh penyelenggara turnamen antarnegara Asia Tenggara ini.
Dari informasi yang dirilis laman resmi FAS, tiket pertandingan bervariasi untuk penonton dewasa dan anak 12 tahun ke bawah.
Untuk penonton dewasa atau 12 tahun ke atas, selembar tiket pertandingan dibanderol dengan harga 25 dolar Singapura, setara dengan Rp262 ribu.
Sementara itu, harga tiket untuk penonton yang berusia di bawah 12 tahun dipatok sebesar 15 dolar Singapura. Nominal ini setara dengan Rp157 ribu.
Bagi SingaBrigade, harga tiket tersebut dinilai terlalu tinggi. Sebab, penonton di Negeri Singa sering kali membawa keluarganya untuk ikut menonton pertandingan di stadion.
“Harga tiket ditetapkan terlalu tinggi untuk rata-rata penggemar sepak bola, terutama yang lebih muda,” tulis pernyataan SingaBrigade.
“Sepak bola adalah olahraga keluarga dan kualitas. Fans juga akan membawa serta keluarga mereka untuk melihat pertandingan.”
Kemudian SingaBrigade menjelaskan, harga tiket pertandingan Piala AFF 2020 juga terhitung mahal apabila mengingat kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini.
Sebab, mereka harus merogoh kantong terlalu dalam di saat mereka juga harus menjaga pengeluarannya agar tidak jebol selama menghadapi pandemi.
“Tidak masuk akal secara finansial bagi seorang penggemar untuk membawa keluarganya menonton semua pertandingan selama masa sulit ini, saat kami harus menjaga dompet kami,” mereka menjelaskan.
Salah satu anggota SingaBrigade, Syed Faris, menyebut bahwa status Singapura sebagai tuan rumah Piala AFF 2020 disambut dengan antusias oleh penggemar.
Namun, sejumlah kebijakan, termasuk pelarangan membawa drum dan mahalnya harga tiket pertandingan, menjadi kendala tersendiri di kalangan suporter.
“Pihak berwenang perlu memahami bahwa ini adalah masa-masa sulit. Para penggemar ingin mendukung tim,” kata Syedd, dikutip dari The Strait Times.
“Sebelumnya setiap pertandingan, kami menghabiskan hampir $300 untuk menyiapkan spanduk, bendera, dan transportasi drum ke stadion,” ia melanjutkan.
“Jadi, kami tidak mengeluh tentang harga. Namun, ketika Anda memperhitungkan semua rintangan yang harus kita hadapi, penetapan harga tidak terasa sepadan bagi kami."
View this post on Instagram
Berita Piala AFF lainnya:
Piala AFF 2020: Timnas Indonesia Tiba, Ini Durasi Adaptasi Mereka di Singapura
Jelang Piala AFF 2020, Timnas Malaysia Kehilangan Tiga Pemain Pentingnya