SKOR.id – Masifnya penggunaan media sosial seperti TikTok dan Instagram saat ini, juga memunculkan tren baru, yakni edukasi hingga trik kesehatan yang makin mudah disampaikan.
Tips dan trik untuk meningkatkan kehidupan dan kesehatan, bisa dibilang tidak behenti diunggah. Meskipun ada yang bermaksud baik, banyak dari tren ini mungkin tidak selalu membawa kebaikan.
Salah satu tren kesehatan baru yang menarik perhatian adalah lumut laut (sea moss). Tidak sedikit TikToker dan selebritas memasukkannya ke dalam smoothie mereka dan menggunakannya sebagai bagian dari rutinitas perawatan kulit mereka, mengklaim tanaman ini memiliki banyak manfaat kesehatan.
Meskipun sedang menjadi sorotan saat ini, jenis rumput laut ini sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Tumbuhan dengan nama latin Chondrus crispus ini juga dikenal sebagai lumut laut, lumut Irlandia atau lumut laut Irlandia. Tumbuhan ini adalah sejenis ganggang merah atau rumput laut yang tumbuh di pantai berbatu Atlantik Utara.
Banyak budaya telah lama menggunakannya karena khasiat obat dan kualitasnya yang padat nutrisi, seperti karagenan, bahan pengental makanan alami.
Ada baiknya sebelum mendengarkan perkataan para TikToker dan selebritas soal manfaat lumut laut, Anda menyimak penjelasan dari Tiffone Powers-Parker, ahli diet dan ahli gizi terdaftar senior di Banner Health, untuk memahami pro dan kontra dari makanan laut super ini.
Apa Saja Keuntungan Lumut Laut?
Seperti rumput laut lainnya dan keluarga alga lainnya, lumut laut memiliki manfaat alami yang sangat fenomenal.
“Lumut laut tidak berbeda dengan rumput laut atau keluarga alga lainnya. Banyak manfaat alaminya. Rendah kalori, lemak dan gula, bebas gluten, memiliki sedikit protein dan merupakan sumber vitamin dan mineral yang baik,” kata Powers-Parker.
Selain kalsium, magnesium, potasium, dan yodium, lumut laut juga merupakan sumber zat besi serta vitamin C dan A yang baik, yang dikenal dapat membantu sistem kekebalan tubuh Anda.
Dengan banyaknya nutrisi yang terkandung dalam satu tanaman, tak heran banyak orang yang berlomba-lomba untuk menggunakannya sebagai bagian dari rutinitas perawatan kulit dan diet.
Powers-Parker mengatakan banyak klaim tentang lumut laut belum tentu salah. Namun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi dampak ini terhadap individu.
Beberapa manfaat potensial ini meliputi:
1. Mendukung kesehatan usus - Kesehatan usus dikaitkan dengan kesehatan secara keseluruhan. Banyak ketidakseimbangan di usus yang terkait dengan penyakit radang usus, diabetes tipe 2, dan tekanan darah tinggi.
“Lumut laut tinggi serat dan kaya prebiotik yang membantu meningkatkan probiotik, bakteri usus baik, di usus Anda,” ujar Powers-Parker.
“Ini menciptakan lingkungan yang menguntungkan di usus Anda, membantu pencernaan, mencegah sembelit dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.”
2. Pendukung kondisi-kondisi kronis - Lumut laut telah terbukti memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi, sehingga bermanfaat untuk mengobati kondisi seperti radang sendi, penyakit jantung, dan kondisi kulit seperti jerawat dan psoriasis.
3. Kesehatan tiroid yang lebih baik - Lumut laut merupakan sumber alami yodium, mineral yang penting untuk fungsi dan kesehatan tiroid (kelenjar).
4. Membantu manajemen berat badan - Lumut laut kaya akan serat, yang dapat membantu Anda merasa kenyang lebih lama dan mencegah Anda makan berlebihan.
5. Membantu membangun otot dan kolagen - Lumut laut kaya akan asam amino yang penting untuk pembentukan otot dan produksi kolagen.
“Salah satu hal yang menarik bagi saya sebagai binaragawan adalah lumut laut kaya akan asam amino yang disebut taurin,” tutur Powers-Parker. Taurin diketahui dapat meningkatkan massa otot, kekuatan otot, dan mengurangi kerusakan otot akibat olahraga.
Apa Kerugian atau Risiko Lumut Laut?
Kaya akan banyak vitamin dan mineral dapat membuat banyak orang percaya bahwa lumut laut adalah makanan nabati yang sangat ampuh. Namun, Powers-Parker memperingatkan untuk memuatnya.
“Seperti yang saya katakan dalam segala hal dalam hidup, moderasi adalah kuncinya,” ucapnya. “Segala sesuatu yang berlebihan dapat mempunyai potensi risiko.”
Beberapa potensi kerugian lumut laut antara lain sebagai berikut:
1. Masalah tiroid - Mengonsumsi terlalu banyak yodium, yang banyak terdapat pada lumut laut, dapat menyebabkan komplikasi dan menimbulkan efek keracunan.
2. Logam berat - Lumut laut dapat menyerap logam beracun seperti arsenik, merkuri, dan timbal dari air tempat ia tumbuh. Ini bisa berbahaya dalam jumlah besar.
3. Interaksi obat - Lumut laut dapat berinteraksi secara negatif dengan obat-obatan tertentu, seperti obat pengencer darah dan tiroid.
4. Rasa yang mencurigakan - Jika Anda bukan penggemar makanan laut atau sushi, mungkin sulit untuk melupakan rasa amis dan tekstur berlendir dari lumut laut. Kabar baiknya adalah lumut laut tersedia dalam bentuk lain yang dapat menutupi bau dan teksturnya.
Apakah Lumut Laut Cocok untuk Diet?
Lumut laut menawarkan banyak manfaat potensial, meski manfaat pastinya belum diverifikasi. Jika Anda mempertimbangkan untuk menambahkan lumut laut ke dalam program diet, ada baiknya Anda bicarakan dahulu dengan dokter dan ahli diet Anda.
Mereka dapat memberikan lebih banyak informasi tentang apakah ini merupakan tambahan yang baik untuk diet Anda atau tidak.
Saat membeli lumut laut, Anda mungkin memperhatikan bahwa lumut laut tersedia dalam berbagai bentuk, termasuk: kapsul suplemen atau permen karet, jel, cairan, bubuk, serta produk topikal seperti krim dan lotion.
Versi mana pun yang Anda pilih, terserah. Namun pastikan Anda mengikuti petunjuk dosis yang dianjurkan dan memilih produk organik yang diverifikasi oleh laboratorium pihak ketiga yang tepercaya.
“Suplemen seperti lumut laut tidak diatur, jadi penting untuk mengetahui kandungannya sebelum Anda mengonsumsinya,” kata Powers-Parker.