- Piala Dunia 2022 bisa menjadi Piala Dunia terakhir dalam karier Lionel Messi.
- Ini saatnya bagi Lionel Messi merengkuh trofi Piala Dunia atau tidak sama sekali.
- Berikut ini lima momen manis dan pahit perjalanan Lionel Messi bersama Argentina.
SKOR.id - Sekarang atau mungkin tidak sama sekali. Piala Dunia 2022 bisa menjadi kesempatan atau peluang terakhir untuk Lionel Messi meraih gelar di ajang tersebut.
Dalam karier Lionel Messi, ini merupakan Piala Dunia kelima dalam kariernya. Lionel Messi tampil di Piala Dunia 2006, 2010, 2014, 2018, dan kini 2022.
Pada 2014 menjadi momen ketika La Pulga nyaris meraih trofi Piala Dunia bersama Argentina setelah Albiceleste berhasil ke final.
Namun, di final, mereka kalah dari Jerman, 0-1. Sementara usia Lionel Messi kini sudah 35 tahun.
Akan sulit baginya untuk tampil lagi di Piala Dunia selanjutnya. Di Piala Dunia 2022 ini, Lionel Messi berhasil membawa Argentina ke perempat final.
Malam ini atau Sabtu (10/12/2022) dini hari WIB, Lionel Messi akan memimpin rekan-rekannya menghadapi salah satu tim kuat di Piala Dunia ini: Belanda.
Malam ini menjadi salah satu momen yang menentukan, apakah Piala Dunia memang akan berjodoh dalam kehidupan bintang yang telah bermain dalam 169 laga dan mencetak 94 gol untuk Albiceleste?
Jelang momen menentukan nanti pula, Skor.id mencoba merangkum momen Lionel Messi bersama timnas Argentina.
Tentu saja, begitu banyak momen yang telah terjadi dan dilalui Lionel Messi bersama Albiceleste. Berikut ini benang merah perjalanan Messi bersama Tim Tango:
1. Kartu Merah dalam Debut
Sebelum kartu merah yang diterima Lionel Messi, sang pemain sudah menjadi rebutan antara Argentina dan Spanyol.
Lionel Messi memang memiliki peluang untuk membela timnas Spanyol setelah dirinya bergabung ke Barcelona pada tahun 2000.
Dengan kepindahannya ke Blaugrana di usia belasan, dirinya pun mendapatkan kewarganegaraan Spanyol.
Namun, Lionel Messi menolak tawaran dari Spanyol untuk membela Tim Matador. "Saya ditanya, apakah saya bersedia bermain untuk Spanyol, tapi saya menolak karena saya hanya ingin bermain untuk negeri kelahiran saya, Argentina," kata Lionel Messi.
Lionel Messi tampil di ajang Kejuaraan Pemain Muda Amerika Selatan 2005, di mana dia mencetak gol kemenangan untuk Argentina di final lawan Brasil.
Lionel Messi kemudian melakukan debutnya bersama timnas senior ketika Tim Tango di bawah kepelatihan Jose Pekerman.
Dalam uji coba lawan Hungaria, 17 Agustus 2005, Lionel Messi tampil sebagai pemain pengganti pada menit ke-63 di Sadion Ferenc Puskas.
Tapi, hanya dua menit di lapangan, Lionel Messi sudah kena kartu merah setelah dia dinilai melakukan pelanggaran terhadap Vilmos Vanczak, yang menarik kausnya.
Lionel Messi ketika itu mencoba melepaskan tangan pemain tersebut. Wasit pemimpin pertandingan kemudian memberikan kartu merah kepadanya dan mengusirnya dari lapangan.
Messi, ketika itu, dilaporkan menangis di ruang ganti setelah pengusiran tersebut.
2. Kekalahan di Copa America
Lionel Messi, seiring waktu berjalan, mendapatkan tempatnya di timnas senior Argentina.
Lionel Messi tampil di Piala Dunia 2006 dan kemudian Copa America 2007 sebagai starter di timnya saat itu.
Saat itu pula, karena kehadiran Lionel Messi, banyak yang menilai bahwa Argentina memiliki peluang meraih gelar di kedua turnamen besar tersebut.
Namun, Argentina mengalami kekalahan di final Copa America tahun itu, takluk 0-3 dari Brasil. Delapan tahun kemudian, tepatnya pada 2015, Lionel Messi kembali berhasil membawa Tim Tango ke final.
Setelah bermain imbang tanpa gol lawan Cile di final, laga dilanjutkan dengan adu penalti. Namun, Argentina mengalamim kekalahan 1-4 dalam penalti tersebut.
Pada Copa America 2017, Argentina kembali berhasil ke final dan kembali pula lawan Cile. Laga tersebut juga imbang 0-0 dan dilanjutkan dengan adu penalti.
Argentina kemudian kalah dalam drama penalti tersebut, 2-4. Lionel Messi salah satu eksekutor dan tembakannya melambung.
3. Medali Emas Olimpiade
Setahun setelah kegagalan di Copa America dalam kariernya, Lionel Messi masuk tim Olimpiade 2008.
Hanya, langkah Lionel Messi bergabung ke skuad tidak mudah karena klubnya yaitu Barcelona, melarang Lionel Messi tampil di ajang tersebut.
Salah satu alasannya, berbenturan dengan jadwal kualifikasi Liga Champions. Bahkan, Barcelona pun sampai harus membawa masalah ini ke ranah hukum.
Beruntung ketika itu, pelatih baru Barcelona yaitu Josep Guardiola, meminta klub untuk melepaskan Lionel Messi bermain di Olimpiade.
Lonel Messi kemudian menjadi bintang di ajang ini dengan membawa Argentina ke final setelah menyingkirkan Brasil di semifinal.
Di final Olimpiade yang digelar di Beijing tersebut, dia membawa Argentina menang 1-0 atas Nigeria dan tampil sebagai juara, meraih medali emas.
4. Kekalahan di Piala Dunia
Setelah kegagalan di Copa America, Piala Dunia juga menjadi ajang yang membuat Lionel Messi merasakan momen pahit.
Argentina terlempar di Piala Dunia 2006 dan 2010, dan keduanya di fase perempat final. Bahkan, pada 2010, Argentina gagal secara tragis setelah kalah 0-4 dari Jerman.
Empat tahun kemudian di Piala Dunia yang digelar di Brasil, Lionel Messi berhasil membawa Argentina ke final.
Lionel Messi mencetak empat gol yang membawa Tim Tango ke final. Di final, Argentina kembali bertemu Jerman dan Tim Tango kali itu kalah 0-1 di perpanjangan waktu.
5. Juara Copa America
Perjalanan panjang Lionel Messi bersama timnas Argentina akhirnya berbuah manis di Copa America 2021 yang digelar di Brasil.
Saat itu, Copa America sebenarnya digelar di dua negara yaitu Argentina dan Kolombia. Namun, karena wabah virus corona, kedua negara tersebut tidak dapat menyelenggarakan ajang tersebut.
Brasil kemudian menawarkan diri sebagai tuan rumah. Dengan situasi tersebut, Brasil menjadi favorit tentunya.
Hanya, Argentina justru yang menjadi juara di negeri Brasil. Di final, mereka mengalahkan Brasil 1-0.
Lionel Messi pada ajang tersebut pun menyabet dua gelar: Pencetak gol terbanyak dan Pemain Terbaik Copa America 2021.
Namun, semua itu tentu tidak lebih berarti daripada apa yang telah diraih dan diberikannya untuk Argentina: juara Copa America.
Berita Piala Dunia 2022 Lainnya
Piala Dunia 2022: Jelang lawan Argentina, Louis van Gaal Ingatkan Permainan Menyerang Sudah Basi
Piala Dunia 2022: Portugal Bantah Kabar Cristiano Ronaldo Ancam Tinggalkan Tim