- Bagi Srdjan Lopicic, Kota Samarinda seolah bertaut dengan sejarah kariernya di dunia sepak bola.
- Sebab, Samarinda menjadi kota pertama yang disinggahi Srdjan Lopicic saat mengawali kariernya di Indonesia sebagai pesepak bola.
- Kini, Kota Samarinda pula yang menjadi pintu pertama bagi Srdjan Lopicic ketika mengawali kariernya sebagai pelatih.
SKOR.id – Kota Samarinda seperti menjadi penanda sejarah tersendiri dalam lintasan karier sepak bola Srdjan Lopicic.
Lelaki asal Montenegro itu mengawali karier sepak bola di Indonesia saat bergabung bersama Persisam Putra Samarinda pada musim 2011-2012.
Setelah sempat hengkang beberapa musim, ia kembali ke Kota Tepian, julukan Samarinda, untuk memperkuat Borneo FC pada musim 2014-2015.
Lalu, Lopicic kembali merantau bersama sejumlah klub dan akhirnya kembali mendarat ke pelukan Borneo FC pada 2018.
Semusim berselang, ia memperkuat Persib Bandung dan menjadi klub Indonesia terakhir yang memakai jasanya.
Setelah namanya sempat lama menghilang dari peredaran, Lopicic akhirnya diresmikan oleh Borneo FC pada 13 Juni 2021.
Namun, kedatangannya kali ini bukan lagi sebagai pemain. Sebab, ia mendapatkan status sekaligus tugas baru untuk menjadi asisten pelatih membantu Mario Gomez.
Bagi lelaki berusia 37 tahun tersebut, ini juga menjadi kali pertama dirinya menyandang status sebagai pelatih di klub profesional.
Dari rangkuman perjalanan itu, Samarinda dan Lopicic seolah memiliki pertautan tersendiri. Keduanya selalu terhubung, baik saat Lopicic berstatus sebagai pemain maupun pelatih, selama berkarier di Indonesia.
"Saya memulai karier pemain di Indonesia dari Samarinda. Sekarang, saya memulai karier sebagai pelatih juga dari Samarinda," ujar Lopicic, dikutip dari laman resmi klub.
"Saya senang bisa bekerja di tim seperti Borneo FC. Saya juga senang bisa belajar dari pelatih seperti Mario Gomez dan juga staf pelatih lainnya," ia menambahkan.
Mantan pemain timnas U-21 Montenegro itu pun menyampaikan ucapan terima kasih untuk Presiden Borneo FC, Nabil Husein. Sebab, Nabil selalu memberi kepercayaan untuknya.
"Saya mendapatkan kesempatan itu di Borneo FC saat ini. Terima kasih untuk Nabil Husein dan jajaran manajemen yang telah memberi saya kesempatan untuk bekerja di sini," katanya.
Setelah mengemban status baru itu, ada satu perbedaan mencolok yang dirasakan Lopicic saat mengawali kariernya sebagai pelatih.
Saat menjadi pemain, biasanya ia hanya diminta mengeksekusi skema dan taktik yang diinginkan pelatih di atas lapangan.
Namun, kini ia harus aktif mengamati dari sisi lapangan untuk memastikan strategi dijalankan dengan baik oleh pemain.
"Ada banyak perbedaan. Sebagai pelatih, saya harus mengontrol 25 pemain untuk melihat bagaimana mereka bekerja dan apa yang harus diperbaiki," katanya.
"Kalau dulu saya adalah bagian dari yang diperhatikan, apalagi saat pertandingan, maka saat ini saya mendapat tugas untuk memperhatikan," ia melanjutkan.
Selain itu, adaptasi tak lagi menjadi kendala yang dihadapi oleh Lopicic. Sebab, Samarinda sudah terasa seperti rumah keduanya setelah Cetinje, tanah kelahirannya di Montenegro.
"Soal adaptasi, saya tidak perlu banyak waktu, karena saya sudah sangat mengenal Kota Samarinda," ujarnya.
"Saya juga sudah mengenal banyak orang di sini. Ada banyak teman-teman yang telah saya kenal dari dulu," ia menambahkan.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Berita Borneo FC Lainnya:
Mantan Bek Persib Mengungkap soal Borneo FC dan Taktik Anyar Mereka
Borneo FC Beri Libur Terakhir Sebelum Liga 1 2021-2022 Digulirkan
Srdjan Lopicic Beberkan Komitmennya Sebagai Asisten Pelatih Borneo FC