- Manajer Persis, Hari Purnomo mengatakan masih menantikan surat resmi dari PSSI terkait kepastian lanjutan Liga 2 2020.
- Selain itu, Persis Solo juga tunggu instruksi soal pembayaran gaji pemain dan pelatih.
- Persis Solo sebelum membayar gaji 25 persen seperti arahan PSSI saat kompetisi ditangguhkan.
SKOR.id - Dari rapat virtual tim-tim Liga 2 2020 dengan PSSI pada Selasa (2/6/2020), PSSI memberikan opsi kompetisi akan dilanjutkan pada Oktober.
Persis Solo menanggapi opsi ini dengan positif dengan berharap segera ada kepastian terkait agenda yang sudah disampaikan pada rapat virtual sebelumnya.
"Saya juga sudah sampaikan pada pak CEO (Azmy Alqamar),” kata Hari Purnomo kepada Skor.id.
"Kami berharap segera ada keputusan resmi PSSI, agar dapat mengambil langkah dalam hal ini persiapan-persiapan yang harus dilakukan."
Baca Juga: Persija Ajukan Tiga Syarat ke PSSI Sebelum Liga 1 2020 Dilanjutkan
Salah satu yang juga dinantikan Persis dikatakan Hari adalah tentang arahan terkait gaji pemain dari PSSI.
“Dari arahan sebelumnya, yang pembayaran gaji maksimal 25 persen, itu hanya sampai Juni saja," ujar Hari.
Ditaksir 5 Klub, Pedro Rodriguez Pilih AS Romahttps://t.co/kFZ6g2p6hC— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 4, 2020
"Pada Juli sampai berikutnya, harapannya PSSI segera memberikan arahan lagi,” ucap dia.
Dikatakan Hari, terkait kontrak pemain, mereka menunggu arahan dari PSSI. "Kontrak pemain apakah masih seperti sebelumnya atau ada revisi kontrak. Ini perlu arahan lagi,” katanya.
Sebab, bakal ada perbedaan yang mencolok terkait jumlah laga yang akan dilakoni pemain jika nanti Liga 2 2020 kembali digelar pada Oktober. Karena, format kompetisi yang berbeda.
Baca Juga: PSSI Klaim Sudah Bukukan Protap Kesehatan dari FIFA
Jika biasanya adalah dua wilayah yakni barat dan timur berformat kompetisi penuh, akan berubah jadi home tournament.
Liga 2 2020 dibagi menjadi empat grup dimana masing-masing berisi enam tim peserta.
Jumlah laga pun berubah drastis. Di mana saat dibagi dalam dua grup, satu tim akan menjalani 22 pertandingan pada fase awal.
Sedangkan dengan sistem home tournament dilanjut babak delapan besar, maksimal satu tim akan bermain sebanyak sembilan laga. Itu jika mampu mencapai puncak alias final.
“Biar ada dasarnya dalam sistem penggajian pemain, kami ingin arahan lagi. Semua biar sama-sama lega," ujar Hari.
"Pemain tidak dirugikan, manajemen juga bisa menunaikan kewajibannya,” katanya menambahkan.