- Cristiano Ronaldo dianggap sebagai biang kerok dalam ruang ganti Manchester United (MU).
- The Athletic menulis para pemain muda MU sulit mendekati Cristiano Ronaldo.
- Situasi ini persis seperti yang dialami Juventus ketika masih ada Cristiano Ronaldo.
SKOR.id - Cristiano Ronaldo dianggap sebagai biang kerok dalam ruang ganti Manchester United (MU). Hal ini mirip dengan apa yang terjadi di Juventus, terutama selama musim lalu.
Juventus kehilangan goal getter sekelas CR7 yang mencetak 101 gol dalam 134 penampilan selama tiga tahun di Turin, Italia.
Namun, kehadirannya di dalam ruang ganti sering dianggap berpotensi membahayakan rekan satu timnya.
Kembali pada bulan Mei 2021, La Gazzetta dello Sport menulis Ronaldo 'terisolasi' di dalam ruang ganti Bianconeri.
Hubungan dengan rekan satu timnya memburuk selama bulan-bulan terakhir masa tinggalnya di Turin, Italia dan banyak rekan sesama pemain Juventus merasa klub memberi CR7 terlalu banyak kebebasan.
Misalnya, pemain berusia 36 tahun itu tidak berlatih sehari setelah kekalahan Juventus melawan AC Milan pada bulan Mei dan sebagai gantinya mengunjungi pabrik Ferrari di Maranello.
Presiden Juventus, Andrea Agnelli, dan Ketua dan CEO Exor, John Elaknn, menemani bintang Portugal itu dalam kunjungannya.
Ronaldo kembali ke Manchester United dalam kesepakatan 15 juta euro (sekitar Rp243 miliar) pada bulan Agustus 2021, tetapi meskipun masih menjadi pencetak gol mematikan, hubungannya dengan rekan setim Setan Merah tampaknya tidak terlalu baik.
“Beberapa pemain muda United merasa Ronaldo sulit didekati, dengan sumber yang menyatakan Cavani, bahkan dengan bahasa Inggris yang pas-pasan, adalah sosok yang lebih menyatukan,” tulis The Athletic.
“Selama periodenya di Juventus, pengamat reguler merasa bahwa pemain yang kurang berpengalaman seperti Paulo Dybala menyusut di hadapan Ronaldo.”
Baik Leonardo Bonucci dan Gianluigi Buffon baru-baru ini mengomentari kepergian Ronaldo, mengklaim bahwa Bianconeri secara bertahap kehilangan DNA mereka karena pemain berusia 36 tahun itu.
“Kehadiran Cristiano memiliki pengaruh besar bagi kami. Hanya berlatih dengannya memberi kami sesuatu yang ekstra, tetapi secara tidak sadar para pemain mulai berpikir bahwa kehadirannya saja sudah cukup untuk memenangkan pertandingan,” kata Bonucci pada bulan September lalu.
“Kami mulai gagal dalam pekerjaan sehari-hari kami, kerendahan hati, pengorbanan, keinginan untuk berada di sana untuk rekan setim Anda hari demi hari.
"Selama beberapa tahun terakhir, saya pikir Anda bisa melihatnya.”
“Kami mencapai Final Liga Champions pada 2017 karena kami adalah tim yang penuh pengalaman, tetapi di atas semua itu, kami adalah satu kesatuan dan ada persaingan untuk tempat di grup yang sangat kuat.
"Kami kalah dengan Ronaldo,” tambah kiper veteran itu bulan lalu.
Ronaldo's return to #MUFC - a wrong move or a man in an impossible situation?
Special report on
▪️ How he's viewed by team-mates and coaches
▪️ His frustrations
▪️ The way his game has changed
???? @AdamCrafton_, @lauriewhitwell, @Ankaman616, @JamesHorncastle and @David_Ornstein— The Athletic UK (@TheAthleticUK) January 21, 2022
Baca Juga Berita Manchester United Lainnya:
Manchester United Disebut Tidak Fokus saat Mendatangkan Kembali Cristiano Ronaldo
Emmanuel Petit: Hubungan Paul Pogba dengan Manchester United sudah Rusak