- Pelatih Persik Kediri, Joko Susilo, lebih mendukung agar Liga 1 2020 tidak dilanjutkan lagi.
- Namun, Joko Susilo berharap ada turnamen yang tidak hanya mempertemukan Persik Kediri dengan klub Liga 1 2020.
- Joko Susilo mau Persik Kediri juga bisa bertemu dengan tim Liga 2, meski akan sulit direalisasikan karena regulasi pemain asing.
SKOR.id - Pelatih Persik Kediri, Joko Susilo mengakui, pihaknya mendukung masa depan Liga 1 2020 untuk tidak dilanjutkan lagi atau disetop sepenuhnya.
Masa depan kompetisi sepak bola Indonesia masih tak jelas di tengah kondisi pandemi virus corona, lalu belakangan banyak muncul wacara soal kelanjutannya.
PSSI menghentikan Liga 1 dan Liga 2 2020 hingga 29 Mei 2020. Namun jika sampai tenggat itu kondisi masih juga belum jelas, sikap yang diambil masih abu-abu.
Semula ada wacana kompetisi disetop total atau tidak dilanjutkan lagi, kemudian PSSI bakal menyiapkan turnamen alternatif untuk mengisi kekosongan kegiatan klub.
Berita Persik Lain: Perasaan Kiper Persik Kediri Campur Aduk Menyambut Ramadan 2020
Kendati begitu terkini, tidak menutup kemungkinan kompetisi tetap dilanjutkan tetapi tanpa adanya penonton atau akan ada format dua tahun, jadi musim 2020-2021.
Baca Juga: Arema FC Bantu 80 Unit Face Shield untuk Malang Bersatu Lawan Corona
Menanggapi kenyataan itu, Persik yang diwakili Joko Susilo merasa lebih baik jika liga tidak dilanjutkan seperti yang dijabarkannya pada Skor.id, Sabtu (25/4/2020).
"Jujur kami pesimistis bisa terselenggara pertandingan karena situasi masih seperti ini," kata pelatih yang akrab dikenal dengan sebutan Gethuk itu.
"Kalau disuruh pilih, cenderung lebih baik ada turnamen saja. Liga (1 2020) disetop, nah nanti baru 2021 dimulai lagi kompetisi yang baru," ia menjelaskan.
Lebih lanjut, pelatih 49 tahun ini menjelaskan bahwa apa pun keputusan yang nanti dipilih PSSI, yang terpenting adalah ada pertandingan untuk klub.
Baca Juga: Marko Simic: Aneh Melihat Jakarta Sepi
Kendati begitu, meski lebih pro Liga 1 2020 tidak dilanjutkan, Gethuk berharap turnamen yang ada nanti harus memikirkan semua golongan atau merata.
"Ada turnamen, tetapi ide saya, semua (klub) kan terdampak tak hanya di Liga 1, jadi semua harus merata, semua juga harus dilibatkan," kata Joko.
"Minimal ada turnamen seperti Piala Indonesia dulu, antara tim Liga 1 dan Liga 2 dijadikan satu," mantan asisten pelatih timnas Indonesia itu menambahkan.
Gethuk juga menuturkan bahwa sebenarnya memang sulit untuk mencampur Liga 1 dan Liga 2 dalam satu turnamen karena ada regulasi pemain asing.
Baca Juga: Liga Korea 2020 Mulai Dua Minggu Lagi dengan Status Pintu Tertutup
"Kalau tim Liga 1 ada empat pemain asing dan Liga 2 tidak ada, sulit juga. Yang nanti bukan jadi lawan tapi cuma penggembira," ucap Gethuk.
"Saya kira akan bagus sekali kalau ada peraturan seperti dulu yang mengharuskan ada beberapa pemain muda U-23 atau bahkan U-20," Joko Susilo memungkasi.