SKOR.id - Pelatih Persikabo 1973, Budiarjo Thalib, menyalahkan manajemen klub atas kenyataan timnya terdegradasi dari Liga 2 2024-2025.
Persikabo 1973 telah dipastikan terdegradasi pada Senin (10/2/2025), meskipun persaingan di Liga 2 2024-2025 belum benar-benar berakhir.
Kekalahan 0-3 diterima tim berjuluk Laskar Padjajaran itu dari Adhyaksa FC di Stadion Pakansari, Bogor, dan laga Grup I lainnya pun berpengaruh.
Pada waktu hampir bersamaan, Dejan FC kalah 0-1 dari FC Bekasi City di Stadion Kera Sakti, Tangerang, dan Persikabo 1973 dipastikan jadi juru kunci.
"Terus terang ini adalah hasil yang terburuk selama saya menjabat sebagai pelatih," ujar Budiarjo Thalib kepada awak media selepas pertandingan.
"Kita tau dari awal saya datang hingga saat ini Persikabo memang lagi sakit. Saya mohon maaf kepada seluruh suporter dan masyarakat Bogor," ia menambahkan.
Sebagai informasi, Budiarjo Thalib baru menangani Laskar Padjajaran pada 3 November 2024 setelah sebelumnya tim ditangani Djadjang Nurdjaman.
Ia pun mengakui bahwa kesepakatan awal adalah membuat Persikabo 1973 bertahan di Liga 2, namun masalah keuangan membuat itu menjadi sulit.
"Memang sejak awal ada banyak hal yang harus diubah di tim. Tapi terus terang, finansial menjadi faktor utama yang membuat tim seperti ini," kata Budiarjo Thalib.
"Tanpa dukungan finansial, sulit bagi kami untuk bergerak dan memenuhi tanggung jawab. Hubungan pemain dan pelatih tidak ada masalah, semangat pun tak pernah habis," ia melanjutkan.
![Pelatih Persikabo 1973, Budiarjo Thalib (tengah), berbicara pada sesi jumpa pers usai menjamu Adhyaksa FC pada Liga 2 2024-2025 di Stadion Pakansari, Bogor, 10 Februari 2025. (Taufani Rahmanda/Skor.id)](https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Whats_App_Image_2025_02_10_at_21_25_26_bce0685fb6.jpeg)
Pelatih yang pernah menangani Persik Kediri dan Persela Lamongan itu pun menyoroti sikap manajemen Persikabo 1973, hingga merasa jadi tumbal.
"Saya datang ke Persikabo dijanjikan yang bagus-bagus oleh manajemen, saya tidak paham kalau nantinya akan seperti ini," ucap Budiarjo Thalib.
"Saya datang ke sini dijanjikan yang bagus, tapi nyatanya manajemen juga gak ada di ruang ganti selama dua pertandingan meskipun sudah ditelepon."
"Sekali lagi saya juga tidak mau dengan yang dialami Persikabo, tapi ada banyak kendala yang dialami Persikabo. Di awal, pembicaraan itu manis."
"Tapi makin ke sini saya lihat ada kejanggalan. Saya juga akhirnya jadi tumbal oleh manajemen. Tapi saya secara pribadi, saya mohon maaf," ia menuturkan.
Adapun Laskar Padjajaran masih menyisakan satu laga di babak play-off degradasi Liga 2 2024-2025, yakni tandang lawan FC Bekasi City pada 15 Februari 2025.
"Untuk sisa pertandingan, ini cukup berat. Saya tidak optimis. Mungkin kata-kata kami akan berusaha maksimal itu sudah basi," kata Budiarjo Thalib.
"Saya pun jujur untuk pertandingan terakhir nanti saya tidak tahu akan datang atau tidak. Karena teman-teman manajemen juga tidak ada yang datang ke saya, hanya telepon dan wa menjanjikan yang manis-manis."
"Saya tumbal di sini. Saya baru mendapatkan tim seperti ini. Saya mendapatkan perlakuan yang berat rasanya. Kasihan teman-teman suporter yang ada di luar sana yang tidak tahu kondisi di dalam."
"Saya datang menggantikan coach Djanur (sapaan Djadjang Nurdjaman) senior saya. Saya pikir juga situasinya sudah bagus," pelatih asal Makassar itu memungkasi.