- Persija Jakarta dipastikan gagal go public atau melakukan penawaran umum perdana atau IPO pada 2020.
- Pandemi Covid-19 dan kompetisi sepak bola Indonesia yang terlunta-lunta membuat rencana Persija tertunda.
- Jika kondisi dan situasi pada 2021 membaik, Persija bakal mewujudkan salah satu gol besarnya tersebut.
SKOR.id – Klub Liga 1 2020, Persija Jakarta, yang bernaung di bawah bendera PT Persija Jaya Jakarta, dipastikan gagal melantai di bursa efek pada tahun ini.
Pasalnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengumumkan, hingga akhir tahun ini hanya tersisa 18 perusahaan yang akan melakukan pencatatan saham perdana.
I Gede Nyoman Yetna, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, mengatakan, sejak awal tahun hingga 6 November 2020, BEI telah mencatat ada 135 penerbitan efek baru.
“Saat ini masih terdapat 18 perusahaan yang berencana akan melakukan pencatatan saham (hingga akhir 2020),” kata I Gede Nyoman Yetna di Jakarta, Senin (9/11/2020).
Ke-18 perusahaan tersebut yakni, tujuh perusahaan sektor perdangan, jasa dan investasi, tiga perusahaan sektor properti, real estate dan konstruksi bangunan.
Lantas, dua perusahaan industri barang konsumsi, dua perusahaan aneka industri, dua perusahaan pertanian, satu perusahaan infrastruktur, utilitas, dan transportasi.
Terakhir, ada satu perusahaan dari sektor keuangan. Dari rilis BEI ini diketahui tak ada nama perusahaan yang bergerak dalam sektor olahraga atau sepak bola.
Salah satu petinggi Persija yang dihubungi Skor.id pada Senin (9/11/2020) malam, membenarkan Persija belum akan melakukan IPO pada 2020 ini.
“Not yet (belum),” jawabnya dengan sangat singkat. Pandemi Covid-19 dan kompetisi sepak bola Indonesia yang terlunta-lunta jadi salah satu alasan penundaan.
Sejatinya, manajemen klub berjuluk Macan Kemayoran ini sudah mengumumkan ke publik bahwa mereka akan melakukan IPO pada kuartal keempat 2019.
Saat itu, Presiden Klub Persija, Ferry Paulus, menyebut dokumen yang dibutuhkan dalam proses IPO sedang diaudit oleh lembaga terkualifikasi yang dipercayai BEI.
Karena gagal go public pada akhir 2019, Persija lantas mengubah target. Gol Persija selanjutnya adalah terdaftar sebagai emiten pada pertengahan 2020.
Salah satu upaya yang dilakukan Persija adalah dengan merombak susunan petinggi perusahaan. Ferry Paulus, sang presiden klub yang dipilih klub internal, digeser.
Ferry jadi Direktur Olahraga dan Mohamad Prapanca menggantikan posisinya. Untuk alasan yang sama, Persija menunjuk Bambang Pamungkas sebagai manajer tim.
Bahkan, tim jawara Liga 1 2018 ini mendatangkan pemain-pemain bintang sebagai stimulus. Beberapa di antaranya adalah Marc Klok, Marco Motta, dan Evan Dimas.
“Ada pekerjaan besar rumah kami yang ingin IPO. Oleh karena itu, kami siapkan begitu lama,” kata Ferry Paulus kepada wartawan pada 17 Januari 2020.
“Jika diamati, semua medsos kami nomor satu di Asia. Kami sangat optimistis bahwa IPO akan jauh lebih berhasil dari klub Indonesia lainnya,” ia menambahkan.
BEI pun sangat mendukung langkah Persija. Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi, pada 11 Februari 2020 menyatakan, siap membantu proses IPO Persija.
“Kami siap mendukung dan membantu prosesnya lebih baik. Ini kan pionir, pasti ada proses yang harus betul-betul dipastikan supaya tidak kesulitan," ujar Hasan.
Lantas kapan Persija akan resmi go public atau melepas IPO? Jika pandemi Covid-19 usai dan Liga 1 bergulir lagi, 2021 akan menandai era baru perjalanan Persija.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Baca Juga Berita Persija Lainnya:
Bersama Antarkan Persija Juara, Stefano Cugurra Mengenang Daryono
Riko Simanjutak Raja Assist Persija, Pernah Catat Rekor Beruntun
Daryono Dikenang Persija Sebagai Pekerja Keras yang Sayang Keluarga