- Persibo Bojonegoro bak tenggelam ditelan lautan setelah terjerat kasus pengaturan skor pada 2013.
- Saat ini Persibo tercatat sebagai anggota PSSI yang tampil dalam kompetisi kasta ketiga, Liga 3 2020.
- Suporter Persibo menggelar aksi dan mendesak pemerintah Bojonegoro menyelamatkan klub mereka.
SKOR.id - Dualisme kompetisi yang sempat mengangkat nama Persibo Bojonegoro hanya seumur jagung. Saat tampil dalam ajang kontinental, Persibo terjerembab.
Tim berjuluk Laskar Angling Darma itu tampil memalukan dalam ajang Piala AFC 2013. Pasalnya, Persibo dilanda krisis keuagan sehingga ditinggal pemainnya.
Malahan peristiwa memalukan dalam pentas kontinental, yakni kalah 0-8 dari wakil Sunray Cave JC Sun Hei, disebut-sebut karena ada indikasi pengaturan skor.
Pada akhirnya, Komisi Disiplin (Komdis) PSSI yang kala itu dipimpin Hinca Pandjaitan, menjatuhkan sanksi dengan kadar yang berbeda-beda.
Sedikitnya lima pemain Persibo, seperti Bijahil Calwa disanksi larangan aktivitas di sepak bola selama satu tahun dengan lima tahun berikutnya sebagai percobaan.
Adapun pelatih Persibo saat itu, Gusnul Yakin, dan beberapa staf tim, disanksi sangat berat yang merupakan wewenang FIFA, larangan seumur hidup dari sepak bola.
Pada 2014, saat unifikasi kompetisi berlangsung, Persibo tak tampil dalam kompetisi, karena saat itu dianggap bukan anggota PSSI karena membelot ke kompetisi sebelah.
Namun, status tersebut akhirnya dicabut. Sayang, pada 2015 kompetisi tak berjalan dengan baik karena PSSI dibekukan pemarintah dan akhirnya dibekukan FIFA.
Setelah ini, klub kelahiran 12 Maret 1949 bak hilang ditelan bumi. Hidup segan mati tak mau. Masa kejayaan Persibo mulai dilupakan publik sepak bola.
Sampai akhirnya pada Rabu (12/8/2020), sebuah aksi mendesak penyelamatan Persibo dilakukan suporter Persibo kepada Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah.
Intinya, kelompok suporter Persibo ingin ada campur tangan pemerintah Bojonegoro atas klub sepak bola mereka, meski kini sudah ada klub Bonojegoro FC.
Untuk diketahui, selama era Liga 1 sejak 2017, Persibo merupakan kontestan kompetisi kasta terbawah dalam piramida kompetisi PSSI, yakni Liga 3.
Masalahnya, Persibo merupakan telah memiliki badan hukum berupa Perseroan Terbatas (PT), sehingga pemerintah daerah tak bisa menyuntikkan dana.
Jika dipaksakan menyuntikkan dana, bukan tak mungkin akan menjadi kasus korupsi karena melanggar sejumlah peraturan sekaligus jadi preseden buruk.
KONI Kabupaten Bojonegoro misalnya mengungkapkan, tidak bisa membantu Persibo dalam pengelolaan karena klub sudah masuk kategori profesional.
“Karena Persibo Bojonegoro sendiri sudah berbadan hukum PT jadi pengelolaannya, ya, secara mandiri, Pemkab Bojonegoro tidak bisa ikut campur,” ujar Ali Mahmudi.
Satu yang pasti, jika Persibo ingin bangkit tak bisa mencari bos baru yang siap mengucurkan dana segar. Adapun pemerintah hanya sebagai rekanan.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Baca Juga Berita Liga 3 Lainnya:
Terganjal Regulasi Baru PSSI, Liga 3 2020 Terancam Tak Digelar
Asprov PSSI Jabar Siap Gulirkan Liga 3 2020, Maung Bandung FC Terdepan