- Elipitua Siregar asah kemampuan demi patahkan kutukan buruk petarung Indonesia kala menghadapi Filipina.
- Adrian Mattheis, Stefer Rahardian, dan Paul Lumihi, tak mampu mengalahkan jagoan-jagoan MMA asal Filipina di ONE Championship.
- Elipitua Siregar akan bertarung lawan Robin Catalan di Singapore Indoor Stadium, 14 Januari mendatang.
SKOR.id - Elipitua Siregar siap mengakhiri rentetan kekalahan Indonesia dari para petarung Filipina dalam duel global ONE Championship.
Petarung berjulukan The Magician itu akan melawan Robin Catalan dalam ONE: HEAVY HITTERS di Singapore Indoor Stadium, 14 Januari 2022.
Sebagai informasi, para petarung Filipina seolah jadi momok bagi Indonesia di circle, sebutan arena tarung ONE Championship.
Robin Catalan, misalnya, sukses menaklukkan dua jagoan MMA asal Indonesia, Adrian Mattheis dan Stefer Rahardian.
Adrian kalah lewat kuncian di Guangzhou, Cina, 2018 lalu, dan Stefer tunduk lewat putusan mutlak di Istora Senayan, 2019.
Catatan buruk para petarung Indonesia kala menghadapi Filipina semakin dipertegas oleh kekalahan Paul Lumihi.
Desember lalu, The Great King kalah dari Jhanlo Sangiao yang juga berasal dari Filipina pada ronde pertama.
Demi mewujudkan ambisinya itu, Elipitua Siregar pun menyiapkan strategi matang jelang terbang ke Negeri Singa.
Berlatih di Bali MMA, petarung 25 tahun tersebut mempertajam kemampuan arena tarung bawah maupun atas.
"Sebenarnya persiapan merata, namun saya kira lebih berkembang dalam Brazilian Jiu-jitsu (BJJ)," katanya.
"Saat kalah dalam pertandingan keempat lewat kuncian kimura, saya kurang disiplin dan sering membolos sesi BJJ."
"Dari situ saya belajar, introspeksi, lalu lebih rajin berlatih BJJ karena saya (dasarnya) seorang grappler," imbuhnya.
Pernyataan itu merujuk pada satu-satunya kekalahan Elipitua Siregar yang didapat dari atlet Cina, Liu Peng Shuai.
Dia meyakini, kemampuan BJJ akan jadi salah satu faktor penentu saat menghadapi Robin Catalan, yang juga jagoan wushu.
Dengan memaksa sang rival bertarung di bawah, peluangnya untuk menyelesaikan laga lewat kuncian, makin terbuka.
"Saya adalah pegulat dan serangan utama bergulat itu takedown (menjatuhkan) dan pin (menahan)," tutur Elipitua.
"Tapi, kalau hanya gulat, enggak akan tahu cara kontrol lebih baik, bertahan dari submission atau mencari submission itu sendiri."
"Para pegulat hanya sekadar tahu (teknik tersebut). Tapi, untuk (benar-benar) melakukan itu sangat berbeda."
"Dia striker bagus dan di ground juga cukup bagus. Jadi, akan bergantung pada situasi, tidak harus main bawah atau atas," imbuhnya.
Jika pun akhirnya harus beradu pukulan di circle, The Magician mengaku tak gentar karena sudah menjalani cukup persiapan.
"Kami mempersiapkan semua itu di Bali. Jadwal latihan, Senin-Jumat, menunya beragam dari striking, grappling," katanya.
"Bisa dikatakan, kami juga lebih banyak melatih jab untuk pancingan serangan balik lawan sebelum mencari momen takedown."
"Saya biasakan itu lebih dulu sebelum main jab atau tendangan pancingan. Saat mereka serang balik, saya ambil takedown," imbuhnya.
Selain balas kekalahan Indonesia atas Filipina, Elipitua Siregar juga mengemban misi pribadi dalam ONE: HEAVY HITTERS.
Dirinya ingin menjadi petarung pertama dari Indonesia yang bertanding dalam laga perebutan gelar juara dunia ONE Championsip.
Jelang duel melawan Robin Catalan, pekan ini, Elipitua Siregar memenangi empat pertarungan dari total lima laga.
Empat kemenangan tersebut diraih The Magician dengan cara yang meyakinkan yakni pada ronde pertama maupun kedua.
"Bagi saya ini seperti comeback karena sudah dua tahun tidak ada pertandingan. Saya dapat lagi pada Januari 2022," katanya.
"Semoga ini jadi tahun saya karena sebenarnya ingin banyak bertarung. Rasanya cukup bosan karena cukup lama menganggur."
"Mimpi saya jadi penantang gelar ONE Championship karena Indonesia belum punya satu pun atlet yang jadi penantang gelar," tuturnya.
Federico Chiesa Angkat Bicara Usai Dinyatakan Cedera Lutut
Klik link untuk baca https://t.co/wL533nOxmi— SKOR.id (@skorindonesia) January 10, 2022
Berita ONE Championship Lainnya:
Muncul Wacana Duel Petinggi MMA, Intip Kekuatan Bos ONE Championship dan UFC
Petarung Muda Thailand Tantang Ekaterina Vandaryeva dalam ONE Championship