SKOR.id - Viral yang membanggakan. Itu tiga kata yang paling pas untuk jersi tandang Persedikab Kabupaten Kediri produk dari Noto Sportswear.
Sejak akhir Maret hingga awal April 2024, seragam tandang Persedikab mencuat via jagat maya tengah dan jadi perbincangan.
Ada cerita menarik di balik hal tersebut, sebab ada kontribusi besar produsen apparel berbasis di Jember itu.
Noto Sportswear yang menjadi pembuat jersey bernuansa abu-abu navy tersebut. Kesuksesan yang didapatkan Noto Sportswear ini bukan berjalan begitu saja.
Ada proses panjang di balik kisah jersi tersebut. Via media sosial X, hal ini ramai saat kolektor asal Inggris, Classic Football Shirts membahas jersi away Persedikab. Dari cuitan tersebut mulai banyak mengundang komentar netizen. Baik di Kawasan Indonesia maupun Internasional.
Banyak yang fokus membahas terkait desain jersey yang terlihat unik. Sebab, jersi ini mengandung unsur sejarah di dalamnya.
Jika dilihat dari dekat, ada sosok tiga pasukan yang lengkap membawa senjata. Ini dikombinasikan dengan siluet serta perpaduan warna yang pas.
Efeknya, jersey tersebut terlihat berbeda. Hal itu yang mampu menjadi daya tarik para kolektor jersey dari belahan bumi manapun.
Derry Cahya Novrianto, salah satu owner Noto Sportswear mengatakan, proses kreatifnya memakan waktu empat bulan.
Untuk urusan desain, Noto Sportswear menggandeng ilustrator asal Yogyakarta. Hanya saja untuk urusan ide, tim brand ini banyak berdiskusi dengan manajemen Persedikab.
Itu tak bisa dipungkiri sebab mereka mengangkat sejarah dan filosofi yang ingin dimunculkan dalam karya yang jadi produk.
"Kami banyak melakukan diskusi, karena ini terkait dengan sejarah daerah," ujar Derry.
"Dari situ, kami tuangkan dalam bentuk ilustrasi dan diaplikasikan desainnya,” katanya menerangkan.
Jersi ini mengangkat cerita tentang Siasat Surowono, yang terinspirasi dari sejarah panjang Goa Surowono, salah satu situs bersejarah di daerah Kediri.
Seragam kedua Persedikab musim ini juga dihiasi ilustrasi yang menampilkan kekayaan alam dan sejarah daerah Kediri.
Itu mulai dari Gunung Kelud dan Matahari di atas aliran air Goa Surowono. Lalu, tiga prajurit yang melewati daerah tersebut yang melambangkan tiga elemen penting dalam sebuah tim sepak bola.
Elemen itu adalah yakni penyerangan (striker), para pemain tengah, serta lini belakang yang diisi bek dan kiper.
Dalam desain jersi ini, ada pula peta lingkungan Surowono hingga Kota Dahanapura cikal bakal Kediri yang digambarkan dengan siluet Candi Surowono plus elemen api.
Lelaki asli Jember ini mengaku ada beberapa kali revisi terkait desain. Tapi, tidak sampai memakan waktu yang lama.
Hanya saja, proses penggarapan dan persiapanya yang lama sampai empat bulan. Ini merupakan bentuk keseriusan tim Noto Sportswear dalam membuat karya.
”Setiap kali mengerjakan project, kami tidak mau setengah-setengah. Karena, ini karya yang harus disiapkan dengan maksimal,” kata Derry.
Sebenarnya sejak 2022, Noto Sportswear sudah berusaha untuk masuk ke pasar luar Indonesia. Namun belum ada hasil hingga akhirnya pada 2024, ini jersi garapan mereka dapatkan apresiasi positif.
"Akhirnya, jubah perang yang kami siapkan bisa dinikmati banyak orang. Tapi ini baru awal bagi Noto Sportswear untuk menjadi lebih baik,” tuturnya.
Namun paling tidak, langkah Persedikab ke putaran nasional babak 80 besar Liga 3 2023-2024 dapatkan awal bagus dari kostum mereka.
Persedikab akan jadi tuan rumah Grup O fase ini. Mereka kedatangan wakil Aceh, PS Peureulak Raya, dan jawara Banten musim ini, Adhyaksa Farmel FC.
Kemudian ada wakil Jawa Tengah, PSIK Klaten dan juara Liga 3 Sulawesi Selatan musim 2022-2024, Persibone.
Babak 80 besar mulai dilaksanakan per 29 April hingga 8 Mei 2024 dan dibagi delapan grup. Juara dan runner-up tiap pool melaku babak 32 besar.