- Presiden FIFA, Gianni Infantino mengeluarkan pernyataan resmi terkait Tragedi Kanjuruhan.
- Gianni Infantino menyebut peristiwa kerusuhan di Stadion Kanjuruhan membuat persepakbolaan dunia berkabung.
- Sementara itu, Tragedi Kanjuruhan masuk dalam daftar 10 besar pertandingan paling mematikan di dunia.
SKOR.id - Presiden FIFA, Gianni Infantino telah membuat pernyataan resmi terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pascalaga Arema FC vs Persebaya di Liga 1 2022-2023, Sabtu (1/10/2022).
Gianni Infantino menyatakan, bahwa peristiwa di Malang menjadi hari berkabung bagi seluruh pihak yang terlibat dalam sepak bola di dunia.
Seperti diketahui, tragedi di Stadion Kanjuruhan telah menyebabkan 174 orang meninggal dunia dan sekitar 180 lain luka-luka.
Gianni Infantino menyampaikan duka cita bagi keluarga dan rekan-rekan korban meninggal. Ia menyebut FIFA dan seluruh insan sepak bola dunia berdoa untuk para korban.
"Dunia sepak bola sedang shock menyusul insiden tragis yang terjadi di Indonesia pada akhir pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan," kata Gianni Infantino.
"Ini adalah hari yang gelap bagi semua yang terlibat dalam sepak bola dan sebuah tragedi di luar pemahaman."
Menurut Infantino, dia menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada keluarga dan teman-teman para korban yang kehilangan nyawa setelah insiden tragis ini.
"Bersama FIFA dan komunitas sepak bola global, semua pikiran dan doa kami bersama para korban," tuturnya.
"Mereka yang telah menjadi korban luka, bersama rakyat Republik Indonesia, AFC, PSSI, dan Liga Sepak Bola Indonesia, pada saat yang sulit ini," ia menambahkan.
Sementara itu, Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022) masuk dalam 10 besar pertandingan sepak bola paling mematikan di dunia.
Dengan angka korban yang mencapai ratusan, Tragedi Kanjuruhan menduduki urutan kedua dalam daftar mengenaskan tersebut.
Korban dalam derbi Jawa Timur melewati tragedi di Stadion Acra Sport yang memakan 126 jiwa pada 9 Mei 2001.
Bahkan, korban Kanjuruhan melewati angka tragedi Hillsboriugh yang menewaskan 96 pendukung Liverpool pada April 1989.
Tragedi Kanjuruhan berada tepat di bawah tragedi Estadio Nacional, Lima, Peru pada 25 Mei 1964 yang mengakibatkan 328 orang meninggal dunia.
Berita Tragedi Kanjuruhan Lainnya:
Tragedi Kanjuruhan, LaLiga Bakal Adakan Hening Cipta Sebelum Pertandingan
Tragedi Kanjuruhan, PSSI Pastikan Liga 2 dan Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 Tetap Jalan
Tragedi Kanjuruhan Masuk 10 Besar Pertandingan Sepak Bola Paling Mematikan di Dunia